Uraian: Struktur Cerpen (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Struktur Cerpen ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Struktur Cerpen
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerpen atau teks cerpen merupakan kisah pendek (kurang dari 10.000 kata) yang dapat memberikan kesan tunggal dominan serta bisa memusatkan diri kepada satu tokoh di dalam sebuah situasi (pada suatu ketika) dengan struktur tertentu.
Ada juga beberapa pengertian cerpen lainnya seperti di bawah ini.
Pengertian Teks Cerpen
a. Pengertian Cerpen Secara Umum
Cerpen adalah cerita pendek yakni merupakan sebuah bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek ini dominan singkat, padat, serta langsung kepada tujuan daripada karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novel dan novella.
Pada umumnya, isi dari cerita pendek akan berpusat kepada satu tokoh serta situasi tertentu yang maka akan ada puncak masalah (klimaks) serta penyelesaiannya.
Jumlah kata yang ada pada cerpen sekitar 500 – 5000 kata.
Oleh sebab itu, cerpen kerap diungkapkan pada bentuk bacaan yang hanya sekali baca atau sekali duduk.
Cerita pendek satu ini pada umumnya memiliki tema yang sederhana dengan jumlah tokoh yang terbatas. Dan juga jalan ceritanya sederhana serta latar nya meliputi ruang lingkup terbatas.
b. Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian cerpen menurut para ahli, antara lain:
1. Ahli Bahasa & Sastra
Merupakan sebuah cerita yang memiliki wujud fisiknya berbentuk pendek. Dalam panjang pendeknya cerita tersebut memang relatif, namun terdapat standar umumnya yaitu cerita pendek yang pada saat dibaca itu sekitar sepuluh menit hingga setengah jam.
2. Sumardjo dan Saini
Merupakan cerita fiktif atau tidak betul – betul terjadi namun demikian dapat saja terjadi kapanpun serta dimanapun dimana ceritanya relatif pendek.
3. Nugroho Notosusanto
Merupakan sebuah cerita yang panjang antara 5000 kata atau kira – kira 17 halaman kuarto spasi, isinya terpusat serta lengkap pada dirinya.
4. Aoh. K.H
Merupakan suatu bentuk kisah prosa yang berbentuk pendek.
5. B Jassin
Merupakan cerita singkat yang memiliki bagian terpenting seperti perkenalan, pertikaian serta penyelesaian.
6. A. Bakar Hamid
Cerita pendek seharusnya dilihat dari kuantitas kata yang dipakai, yakni antara 500 sampai 20.000 kata, di dalamnya mengandung, terdapat satu karakter, serta memiliki kesan.
7. Saini
Merupakan cerita pendek fiksi yang tidak benar – benar terjadi, namun dapat terjadi kapan saja serta dimana saja, cerita tersebut relatif singkat.
Struktur Teks Cerpen
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cerpen memiliki 6 elemen penting yang membangunnya agar menjadi cerita yang utuh.
Berikut ini merupakan ke enam elemen tersebut atau yang juga disebut sebagai struktur cerpen, antara lain:
1. Abstrak
Abstrak merupakan suatu ringkasan atau inti dari cerpen yang menjadi gambaran awal sebuah cerita.
Unsur abstrak bersifat opsional atau bisa digunakan atau tidak digunakan.
2. Orientasi
Orientasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan suasana, waktu, serta tempat yang terdapat di dalam cerita pendek.
3. Komplikasi
Komplikasi merupakan suatu urutan beragam kejadian yang dikaitkan berdasarkan sebab – akibat.
Kalian bisa melihat karakter atau watak suatu tokoh di dalam cerpen dalam struktur satu ini.
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan struktur konflik yang berlangsung serta mengarah kepada klimaks dan mulai menemukan solusi maupun penyelesaian atas masalah atau konflik tersebut.
5. Resolusi
REsolusi adalah bagian dimana berisi keterangan solusi atau penyelesaian atas masalah yang sudah dialami oleh tokoh di dalam cerpen.
6. Koda
Koda berupa nilai moril atau pelajaran yang dapat diperoleh oleh pembaca cerpen yang menandakan akhir dari cerita.
Fungsi Teks Cerpen
Adapun beberapa fungsi cerpen yang harus kalian ketahui seperti berikut ini:
1. Fungsi Didaktif
Merupakan fungsi yang bisa mendidik serta mengarahkan pembaca lewat nilai – nilai kebenaran yang ada di dalam cerpen.
2. Fungsi Estetis
Merupakan fungsi yang memberikan keindahan terhadap para pembacanya.
3. Fungsi Moralitas
Merupakan fungsi cerpen yang akan memberikan nilai moral sehingga para pembaca akan mengerti moral yang baik serta tidak baik untuk dirinya.
4. Fungsi Rekreatif
Merupakan fungsi yang bisa membuat para pembaca merasa gembira, senang, serta terhibur.
5. Fungsi Religiusitas
Merupakan fungsi cerpen yang mengandung ajaran agama serta dapat menjadi teladan untuk para pembacanya.
Ciri – Ciri Teks Cerpen
Cerpen memiliki ciri – ciri yakni berbentuk prosa naratif fiktif atau berbentuk cerita padat serta langsung mengenai tujuan. Sebab biasanya karya fiksi jenis lain berbentuk panjang.
Pada cerpen memiliki 6 elemen penting untuk membangun teks ini sehingga dapat membentuk sebuah cerita yang utuh.
Berikut ini adalah beberapa ciri yang ada pada cerita pendek, antara lain:
- Memiliki alur yang sederhana.
- Tokoh yang terlibat sedikit.
- Latar hanya dilukiskan sesaat serta pada lingkup yang relatif terbatas.
- Terdiri dari 3 – 10 halaman.
- Habis dibaca dalam satu kali duduk.
- Hanya terdapat satu plot / alur.
- Watak serta tokoh dikisahkan atau diterangkan dengan singkat.
- Bersifat fiktif.
- Menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami.
- Hanya menyajikan masalah utama.
- Teks tidak lebih dari 10.000 kata.
Pelajari jenis teks lainnya:
Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen
Berikut ini adalah kaidah kebahasaan yang ada di dalam teks cerpen, antara lain::
- Menggunakan bahasa tidak baku & tidak formal.
- Berisi kata keterangan guna mendeskripsikan latar waktu tempat serta suasana.
Contoh: Di sore hari yang cerah, di kebun jambu yang rimbun dengan dedaunan serta lainnya. - Memuat kata sifat yang menggambarkan pelaku seperti penampilan fisik serta kepribadian si tokoh yang ada di dalam cerpen.
Sebagai contoh sosoknya tinggi, perawakannya gagah, rambutnya beruban, atau sifat tokoh yang lainnya. - Dapat memakai gaya bahasa yang sifatnya konotasi.
Contoh: Pucuk langit, bajing loncat, memanggang bus serta mulut terminal. - Memakai kalimat langsung & tidak langsung untuk penulisan percakapan pada cerpen.
- Dapat memakai gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan dan perulangan.
Unsur – Unsur Dalam Teks Cerpen
Unsur di dalam cerpen dibedakan menjadi dua jenis, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, berikut penjelasannya, antara lain:
a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik cerpen merupakan unsur pembangun yang asalnya dari dalam cerpen itu sendiri.
Yang berarti unsur satu ini dapat kalian temukan hanya dengan membaca isi dari cerpen itu.
Adapun beberapa macam unsur intrinsik cerita pendek, antara lain:
1. Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide yang mendasari cerita pendek itu sendiri.
2. Penokohan
Penokohan adalah pemberian sifat kepada tokoh yang terdapat di dalam cerita.
Dalam mengidentifikasi watak atau karakter dari seorang tokoh bisa dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode analitik (secara langsung) dan metode dramatik (secara tidak langsung).
3. Alur (Plot)
Alur atau plot adalah urutan kejadian di dalam sebuah cerita.
Alur ini memiliki tiga jenis yang berbeda, seperti alur maju, mundur serta campuran.
4. Setting (Latar)
Setting merupakan latar sebuah peristiwa di dalam cerpen itu terjadi. Setting ini mencangkup latar tempat, waktu serta suasana yang digambarkan pada suatu cerita.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan posisi pengarang di dalam cerita. Sudut pandang dapat berwujud orang pertama (cirinya memakai kata aku) atau orang ketiga (pengarang yang mengetahui segalanya).
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas dari si pengarang untuk mengungkapkan suatu kata atau kalimat pada cerita itu sehingga akan terkesan lebih indah serta bermakna.
7. Amanat
Amanat adalah pesan yang bisa diambil oleh para pembaca selepas menyelesaikan cerita itu.
b. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun sebuah cerita yang asalnya dari luar cerita.
Adapun beberapa unsur ekstrinsik pada cerita pendek, diantaranya ialah sebagai berikut:
- Latar belakang dari kehidupan si pengarang.
- Keadaan zaman ketika karya sastra tersebut diciptakan.
- Tingkat pendidikan.
- Pekerjaan atau profesi.
- Status sosial ekonomi masyarakat.
- Pandangan ideologi dan politik.
- Keyakinan dalam agama.
- Faham yang dianut oleh si pengarang.
- Nilai yang ada di dalam cerpen (budaya, sosial, dan moral).
- Aliran sastra.
- Kondisi psikologis.
- Biografi.
Contoh Teks Cerpen
Untuk contoh teks cerpen lengkap dengan struktur nya silahkan lihat di artikel Contoh Cerpen yang pernah Yuksinau bahas.
The post Struktur Cerpen appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment