Uraian: Budidaya Wortel (Lengkap)
Keberadaan internet membuat siapapun bisa dengan mudah mengakses setiap informasi yang ada di dunia, baik itu yang berupa video, atau pun tulisan seperti yang tertuang dalam situs ini. Baiklah, sepertinya cukup basa-basinya, biar gak kelamaan yuk langsung kita simak saja pembahasan atau uraian lengkap terkait Budidaya Wortel dibawah ini.
Penjelasan Lengkap Budidaya Wortel
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Budidaya Wortel? Mungkin anda pernah mendengar kata Budidaya Wortel? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, kandungan, varietas, kondisi, pemupukan, pengairan, penyiraman, prospek, teknologi, pengendalian dan panen. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Wortel
Wortel berasal dari Afghanistan, wortel adalah sumber yang luar biasa besarnya bagi kita untuk beta carotene, zat yang berfungsi sebagai antioksidan dan juga bisa dikonversikan oleh tubuh menjadi vitamin A. Wortel tidak akan mencegah atau mengurangi masalah penglihatan kita yang paling umum, seperti rabun dekat dan rabun jauh. Akan tetapi kekurangan vitamin A bisa menyebabkan rabun ayam (night blindness), yakni ketidak-mampuan mata untuk menyesuaikan diri dengan cahaya terang atau kegelapan. Vitamin A menggabungkan diri dengan therotein opsin di dalam sel-sel bidang retina (selaput jala) untuk membentuk rhodopsin, yang diperlukan untuk daya penglihatan di malam hari. Memakan sebuah buah wortel setiap beberapa hari sekali sudah cukup menyedia kan vitamin A untuk mencegah atau mengatasi rabun ayam, kalau kondisinya memang disebab kan kekurangan vitamin.
Sejarah Wortel
Wortel/carrots (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia, berasal dari negeri yang beriklim sedang (sub-tropis) yaitu berasal dari Asia Timur Dekat dan Asia Tengah. Ditemukan tumbuh liar sekitar 6.500 tahun yang lalu. Rintisan budidaya wortel pada mulanya terjadi di daerah sekitar Laut Tengah, menyebar luas ke kawasan Eropa, Afrika, Asia dan akhirnya ke seluruh bagian dunia yang telah terkenal daerah pertaniannya.
Kandungan Gizi Wortel
Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan jenis sayuran umbi yang biasanya berwarna jingga atau putih dengan tekstur serupa kayu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 – 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih. Wortel dapat dimakan dengan berbagai cara. Hanya 3% dari β-carotene pada wortel mentah dilepaskan selama proses pencernaan berlangsung, hal ini dapat ditingkatkan menjadi 39% melalui pulping, memasaknya dan menambahkan minyak sawit.Wortel sangat berguna sebagai tumbuhan pendamping bagi petani. Wortel dapat menaikkan jumlah produksi tomat jika ditanam secara bersamaan. Jika dibiarkan berbunga, wortel akan mengeluarkan aroma herbal yang menarik tawon predator untuk datang dan membunuh hama kebun.
Nilai Kandungan gizi Wortel per 100 g (3.5 oz)
Energi 173 kJ (41 kcal)
Karbohidrat 9 g
Gula 5 g
Diet serat 3 g
Lemak 0,2 g
Protein 1 g
Vitamin A equiv. 835 mg (93%)
Beta-karoten 8285 mg (77%)
Thiamine (Vit. B1) 0.04 mg (3%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,05 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 1.2 mg (8%)
Vitamin B6 0,1 mg (8%)
Folat (Vit. B9) 19 mg (5%)
Vitamin C 7 mg (12%)
Kalsium 33 mg (3%)
Besi 0,66 mg (5%)
Magnesium 18 mg (5%)
Fosfor 35 mg (5%)
Kalium 240 mg (5%)
Sodium 2,4 mg (0%)
Varietas wortel
Banyak varietas wortel, kebanyakan yang diperkenalkan dari Eropa dan Amerika, yang tumbuh di berbagai negara. Beberapa jenis yang tumbuh di India merupakan jenis-jenis eksotis tumbuh seperti Chanteny, Danvers, Nantes, Horn Dini dan Gem. Chanteny dan Danvers dikenal karena akar panjang lentik dan kualitas yang sangat baik. Bentuk Gem terkenal untuk kecepatan tumbuh dan wortel yang lembut. Biasanya varietas lokal bertekstur kasar dan memiliki rasa kurang enak di banding dengan wortel yang di perkenalkan dari Eropa dan Amerika. Kultivar wortel dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk akar atau respon terhadap suhu.
1. Klasifikasi berdasarkan akar
- Berakar panjang dengan panjang berkisar 25 cm atau lebih panjang, umumnya tumbuh terbaik dalam tanah relatif ringan.
- Panjang Sedang panjang akar biasanya tidak melebihi 20 cm. Silinder wortel lurus, untuk jenis Nantes . Akar lonjong dengan ujung tumpul, Chanteny, Imperator, dll
- Wortel berakar pendek kultivar ini cocok untuk tumbuh di tanah yang berat seperti Oxheart, Oval di dapat dari jenis Scarlet
2. Klasifikasi berdasarkan pada respon suhu
- Jenis wortel eropa ini adalah kultivar dalam karakter yang memerlukan suhu rendah (4,8 sampai 10 derajat celcius) untuk berbunga. Jenis ini tidak dapat tumbuh di Indonesia. Yaitu jenis, Nantes, Chanteny, Imperator, dll
- Jenis Tropis atau Asia kultivar ini tidak memerlukan suhu rendah untuk berbunga. Jenis ini dapat tumbuh baik di negara seperti Indonesia.
3. Karakteristik dari beberapa varietas wortel
Pusa Kesar : Pusa Kesar adalah seleksi dari persilangan antara Merah Lokal dan Nantes Setengah Panjang. Bagian atas daun nyata lebih pendek dalam berbagai hal daripada Merah Lokal. Akar mengembangkan pada inti pusat sempit yang juga cukup berwarna merah seperti inti kuning atau putih di Red Lokal. Pusa Kesar mengandung jumlah tinggi karoten (38 mg/l00 g).
- Nantes adalah jenis Eropa dapat tumbuh di Indonesia. Dengan ukuran panjang sedang, ramping, bentuknya bagus dengan fisik mengkrucut kebawah. Memiliki rasa yang lezat, tekstur halus dan berwarna oranye dengan warna daging merah.
- Chanteny tipe Eropa memiliki akar yang menarik dengan warna oranye kemerahan yang mendalam.
- Akar halus setengah panjang dengan fisik tebal, secara bertahap meruncing menuju akhir. Tubuh berwarna oranye cantik, manis dan bertekstur halus
- Imperator merupakan persilangan antara Nantes dan Chanteny dan secara luas ditanam untuk konsumsi tanaman sayuran. Tumbuh dengan daun besar dan kuat. Panjang akar 15-17,5 cm dan 2,5-4,5 cm, dengan ujung meruncing pendek, warna oranye gelap dan inti wortel kurang agak putih.
- Danvers kultivar ini tumbuh sebagai tanaman sayutan dan serta untuk pemrosesan lebih lanjut. kultivar iklim sedang dengan dedaunan besar dan kuat. Akar 12,5-15 cm, 2,8-4,5 cm dengan diameter meruncing pendek-lonjong atau akhir sedikit membulat, dalam korteks oranye dan inti sedikit lebih kuning.
Kondisi Lingkungan Wortel
Berikut ini adalah kondisi lingkungan yang harus disiapkan untuk budidaya wortel yaitu:
-
Iklim
Tanaman wortel merupakan sayuran dataran tinggi. Tanaman wortel pada permulaan tumbuh menghendaki cuaca dingin dan lembab. Tanaman ini bisa ditanaman sepanjang tahun baik musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman wortel membutuhkan lingkungan tumbuh dengan suhu udara yang dingin dan lembab. Untuk pertumbuhan dan produksi umbi dibutuhkan suhu udara optimal antara 15,6-21,1 derajat C. Suhu udara yang terlalu tinggi (panas) seringkali menyebabkan umbi kecil-kecil (abnormal) dan berwarna pucat/kusam. bila suhu udara terlalu rendah (sangat dingin), maka umbi yang terbentuk menjadi panjang kecil.
1. Curah hujan
Tanaman wortel membutuhkan air yang banyak dalam pertumbuhannya. Kebutuhan air secara alami dapat dipenuhi dari air hujan. Air yang berlebih menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit dan sebaliknya kekurangan air menyebabkan tanaman kering dan akhirnya mati. Berdasarkan penggolongan Schmid-Ferguson, iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman wortel adalah iklim A (sangat basah), B (basah), dan C (agak basah). Curah hujan di afdeling Jampit rata-rata 1857 mm/tahun dengan bulan basah selama 10 bulan dan bulan kering selama 2 buln. Kondisi tersebut termasuk iklim B berdasarkan penggolongan Schmid-Ferguson. Curah hujan 6 tahun terakhir sebagai berikut:
- Temperatur dan Ketinggian
Tanaman wortel akan tumbuh dengan optimal pada daerah bertempetatur rendah. Oleh karenanya lebih cocok di tanam di daerah dataran tinggi, yakni daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 700 m di atas permukaan air laut. Namun demikian wortel dapat ditanam di daerah yang lebih rendah misalnya 400 m di atas permukaan air laut tetapi hasil produksinya lebih sedikit. Tanaman wortel akan tumbuh dengan optimal pada ketinggian 1200-1500 m di atas permukaan air laut.
- Kelembaban
Tanaman wortel memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kelembaban. Semakin tinggi letak tempat semakin tinggi pula kelembaban sehingga tanaman wortel tidak terlalu banyak penguapan. Begitupun sebaliknya, semakin rendah letak tempat semakin rendah pula kelembaban dan akan banyak sekali penguapan.
- Sinar matahari
Pada pertumbuhannya, tanaman wortel membutuhkan sinar matahari secara penuh (tidak ternaungi) sebagai sumber energi untuk pembentukan gula melalui proses fotosintesis dan pembentukan umbi tanaman. Tanaman yang kurang sinar matahari pertumbuhannya akan terhambat dan memanjang.
- Angin
Angin membantu tanaman dalam melakukan penyerbukan. Angin dengan kisaran kecepatan 19-35 km/ jam dapat menerbangkan serbuk sari. Angin menjadi sangat penting perannya bagi budidaya tanaman wortel yang diambil benihnya
-
Keadaan Tanah
Menurut klasifikasinya, beberapa jenis tanah yang sesuai untuk budidaya tanaman wortel antara lain regosol, latosol, dan andosol dengan kisaran pH 5,5-6,5. Berdasarkan data analisis tanah, jenis tanah di Jampit adalah regosol, struktur tanah remah, tekstur lempung berpasir dengan prosentase pasir lebih banyak dan sedikit debu. Tanah ini banyak mengandung kalium dengan pH tanah 5,5-6. Topografi lahan datar yang berada di lembah gunung dengan lapisan olah tanah 4 sampai 5 meter. Keadaan iklim menurut klasifikasi Schmid-Ferguson termasuk type B (basah) dengan 10 bulan basah (Oktober-Juli) dan 2 bulan kering (Agustus-September). Rata-rata curah hujan untuk 6 tahun terakhir (1997-2002) adalah 1857,5 mm/tahun. Temperatur minimum 50C dan maksimiu 200C. Kelembaban udara berkisar antara 90%-95%.
Pemupukan Wortel
Jenis pupuk yang digunakan untuk pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dosis pupuk yang adalah urea 100 kg/ha atau ZA 200 kg/ha. Waktu pemberian pupuk susulan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan, yakni pada saat tanaman wortel berumur 1 bulan. Cara pemupukan yang baik adalah dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau garitan-garitan dangkal atau dimasukkan ke dalam lubang pupuk (tugal) sejauh 5-10 cm dari batang wortel, kemudian segera ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga cukup basah.
Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhannya, tanaman wortel memerlukan air yang memadai, sehingga perlu disiram (diairi) secara kontinue 1-2 kali sehari, terutama pada musim kemarau. Bila tanaman wortel sudah tumbuh besar, maka pengairan dapat dikurangi. Hal penting yang harus diperhatikan adalah agar tanah tidak kekeringan.
Prospek Pengembangan Budidaya Wortel
Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia amat cerah. Selain keadaan agroklimatologis wilayah nusantara cocok untuk wortel, juga akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, pengurangan impor dan peningkatan ekspor. Produktivitas wortel di Indonesia masih rendah. Pada tahun 1985 hasil rata-rata nasional baru mencapai 9,43 ton/hektar, kemudian tahun 1986 hanya 8,90 ton/hektar, dan tahun 1991 sekitar 12,89 ton/hektar. Rendahnya hasil rata-rata tersebut antara lain dikarenakan masih terbatasnya varietas wortel unggul dan tehnik budidaya yang belum intensif. Disamping itu, paket teknologi budidaya hasil penelitian komoditas wortel relatif masih terbatas. Usaha tani wortel secara intensif sistem agribisnis memberikan keuntungan yang memadai. Potensi daya hasil wortel varietas unggul dapat mencapai antara 20-25 ton/ha. Bila harga jual rata-rata Rp 500,-/kg keuntungan bersih usahatani wortel selama ± 3 bulan dapat mencapai lebih dari Rp 5 juta/hektar. Bahkan akhir-akhir ini peluang pasar wortel makin luas dan beragam, diantaranya adalah bentuk umbi segar, umbi beku segar dan umbi muda segar.
Teknologi Yang Diterapkan Dalam Budidaya Wortel
Wortel dapat dibedakan menurut panjang umbinya menjadi 3 macam, yakni wortel yang berumbi pendek, berumbi sedang, dan berumbi panjang.(Nur Berlian A.V. dan Estu R.,2000) Secara lebih spesifik wortel di Belanda di kelompokkan berdasarkan bentuk dan kegunaannya. RIAN Divisi Jampit sekarang membudidayakan 3 type yaitu type nantes dengan varietas Newton dan nevis, type berlikum dengan varietas Bradford dan type flakee dengan varietas kamaran.Selain type dan varietas tersebut, pernah pula dibudidayakan 4 type lainnya yaitu type chantenee dengan varietas Carson, type paris dengan varietas parmex, type amsterdamse bak dengan varietas mokum dan type baby dengan varietas mignon. Varietas yang dibudidayakan tersebut merupakan varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dan struktur tanah di Jampit karena sebelum diusahakan dalam skala besar di lahan telah dilakukan uji coba di lahan R&D. Kesesuaian tersebut dapat dibuktikan dengan resistannya varietas tersebut terhadap hama dan penyakit yang ada serta hasil yang optimal.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Penyakit utama yang menyerang tanaman wortel adalah busuk umbi yang disebabkan oleh cendawan Erwinia carotovora sehingga mengakibatkan umbi wortel busuk dan berair. Hama kutu daun (Cavariella aegopodii) yang hidup di balik daun wortel dan mengisap cairan sel saat tanaman masih muda mengakibatkan daun wortel menjadi keriting dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu. pengendalian hama penyakit pada tanaman wortel tidak menggunakan pestisida sintetik dalam . Namun, cara untuk mengatasi serangan penyakit tersebut dengan melakukan beberapa cara preventif (pencegahan), yaitu : memilih lokasi tanam yang tepat, menanam pada waktu yang tepat, menanam beberapa jenis dalam satu bedengan (polikultur) dan melakukan pola pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman diperlukan untuk menghindari serangan hama penyakit yang sejenis serta mendorong keseimbangan hara dalam tanah sehingga tanah dapat dimanfaatkan dalam waktu yang relatif lama (Sudaryanto, 2004).
Panen Wortel (Daucus carota L.)
Umbi wortel dipanen sekitar umur 10-12 minggu di lapangan. Mayoritas panen wortel dilakukan seminggu dua kali pada hari Minggu dan Rabu untuk memenuhi permintaan agen dan supermarket. Namun, ada petani yang panen pada hari Senin dan Kamis setelah mendapat perintah dari bagian produksi apabila stock permintaan wortel untuk konsumen kurang. Panen wortel dilakukan pada pagi hari oleh dua orang dalam satu bedengan secara keseluruhan agar umbi wortel masih tampak segar serta untuk menghindari kehilangan hasil yang lebih banyak. Wortel dipanen langsung dicabut dari tanah secara hati-hati agar umbi tidak rusak atau cacat. Tanah yang terlalu keras biasanya digemburkan dengan menggunakan garpu ukuran kecil atau disiram dengan air sehingga mempermudah pencabutan umbi wortel. Apabila tanah tidak digemburkan terlebih dahulu, dapat terjadi patah umbi ketika dilakukan pencabutan. Umbi yang patah atau terluka akan mudah terinfeksi jamur dan bakteri sehingga tidak dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama (Agoes dan Lisdiana, 1995).
Tanaman wortel dipanen saat daun wortel telah menguning, umbi telah muncul ke atas permukaan tanah, umbi mencapai ukuran panjang sekitar 14-20 cm dan berdiameter 2.5-3.5 cm. Secara fisik, umbi tidak bercabang, tidak busuk, lurus dan mulus dengan warna umbi merah (oranye). Target produksi panen wortel yang dicapai petani, yaitu 20-25 kg per bedengan. Wortel dicabut dari tanah, daun dan akarnya dipotong dengan menggunakan pisau. Daun wortel tidak dimanfaatkan untuk dijual ke supermarket maupun agen namun digunakan sebagai kompos yang akan menambah kandungan bahan organik dalam tanah.
Perbedaan dari beberapa aspek budidaya antara Mendawai dan Mitra tersebut mempengaruhi produksi wortel yang dihasilkan petani Mendawai dan Mitra. Tabel 2 menunjukkan produksi wortel per bedeng dalam satu kali siklus tanam.
Tabel 1. Hasil Panen Wortel (kg/bedeng/siklus tanam) Petani Mendawai dan Mitra di Cisarua-Bogor
Komoditas |
Petani |
||
YBSB |
Mendawai |
Mitra |
|
…………..kg/bedeng…….. |
|||
Wortel |
17.8 |
15.5 |
10 |
Dari tabel tersebut diperoleh hasil produksi yang jauh lebih tinggi dalam kg/bedeng, dari pada petani Mendawai 15.5 dan petani Mitra 10, yaitu sebesar 17.8.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Budidaya Wortel : Pengertian, Sejarah, Kandungan, Varietas, Kondisi, Pemupukan, Pengairan, Penyiraman, Prospek, Teknologi, Pengendalian dan Panen Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Budidaya Wortel first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment