Uraian: Stratifikasi Sosial (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Stratifikasi Sosial ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Stratifikasi Sosial
Jumpa lagi barena kita, yuksinau.id yang senantiasa membahas mengenai segala ilmu pengetahuan yang pastinya perlu kalian pelajari. Dan kali ini yuksinau.id berkesempatan untuk membahas stratifikasi sosial.
Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.
Pengertian Stratifikasi Sosial
Secara Umum
Isitilah dari kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin, yakni stratum yang berarti tingkatan serta socius yang berarti masyarakat atau teman atau.
Sehingga, bila kita tarik, penegertian stratifikasi sosial tersebut secara umum bisa kita sebuat sebagai tingkatan sosial yang terdapat di dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial merupakan kiasan yang berasal dari gamabaran kondisi yang ada dalam keadaan kehidupan masyarakat.
Stratifikasi sosial atau dalam bahasa inggris disebut sebagai “sosial stratifikasion” merupakan perbedaan masyarakat atau penduduk ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau “hierarkis”.
Dengan kata lain, perbedaan dari kedudukan akan memicu adanya stratifikasi sosial atau yang juga disebut dengan pelapisan sosial.
Perwujudan dari adanya fenomena stratifikasi sosial atau yang juga disebut pelapisan sosial ini yaitu terdapat perbedaan golongan tingkat atau kedudukan ataupun kelas.
Menurut Ahli
Nah, berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian sosial stratifikasion, diantaranya adalah sebagai berikut:
Menurut Robert M. Z. Lawang
Menurutnya pendapat dari M. Z. Lawang, sosial stratifikasion merupakan pengelompokan orang-orang yang termasuk ke dalam sebuah sistem sosial tertentu pada lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege dan juga prestise.
Menurut Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat pada berbagai kelas secara bertingkat “hierarkis”.
Perwujudan dalam kasus ini yaitu terdapat beberapa lapiasan yang berbeda di dalam masyarakat, dan dalam setiap lapisan itu disebut dengan strata sosial.
Terlebih lagi bahwa stratifikasi sosial adalah ciri yang tetap dalam setiap kelompok sosial yang teratur.
Beberapa lapisan di dalam masyarakat memang tidak jelas mengenai batasnnya, namun akan nampak bahwa setiap lapisan terdiri dari individu-individu yang memiliki tingkatan atau strata sosial yang secara relatif adalah sama.
Menurut Soerjono Soekanto
Menurut pendapat dari Soerjono Soekanto, pengertian dari sosial stratifikasion adalah lanjut ke halaman 11 Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Ahli.
Sosial
Cara Memperoleh Status Sosial
1. Tanpa usaha atau otomatis ada sejak lahir (ascribed status) ada dalam masyarakat yang menggunakan sistem lapisan tertutup.
2. Dengan cara berusaha atau meraih achieved status dalam masyarakat ada dalam masyarakat yang menggunakan sistem lapisan terbuka.
3, Dengan cara kombinasi nyata diraih serta otomatis assihned status sebab adanya pemberian penghargaan ataupun gelar atas jasa maupun perjuangan.
Peranan Sosial
Peranan sosial merupakan perangkat hubungan seseorang sebab menduduki status yang bersangkutan.
Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan penggolongan kelompok sosial yang dilatar belakangi dengan sesuatu yang dihargai sekaligus diikuti hak dan kewajibannya di dalam masyarajkat.
Kelas sosial terdiri dari kelas sosisal tinggi atau upper class, kelas sosial menengah atau middle class, serta kelas sosial rendah lower class
Aristoteles membagi penduduk ke dalam 3 golongan diantaranya yakni golongan sangat kaya, golongan menengah, serta golongan sangat miskin.
Menurut Karl Marx, kelas sosial utama dalam stratifikasi sosial terdiri dari golongan proletariat, golongan menengah borjuis rendah, serta golongan kapitalis borjuis.
Dasar Stratifikasi Sosial
Pada umumnya, teradapat beberapa dasar yang biasa dipakai dalam menggolongkan beberapa anggota di dalam masyakarat ke dalam suatu lapisan tertentu.
Beberapa dasar tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dasar kekayaan.
Barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, maka orang tersebut akan masuk ke dalam lapisan atas.
Kekayaan tersebut,contoh dapat kita lihat pada bentuk rumah, kendaraan yang dimiliki, cara dalam mengenakan pakaian sekaligus bahan pakaiannya, kebiasaan dalamberbelanja barang yang mahal dan yang lainnya.
2. Dasar kekuasaan dan kewenangan.
Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau yang memiliki wewenang terbesar, akan masuk ke dalam lapisan atas.
3. Dasar kehormatan.
Ukuran kehormatan mungkin saja terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan ataupun kekuasaan. Dinsini seorang individu yang paling disegani dan juga dihormati akan menempati posisi teratas.
Ukuran semacam ini, masih banyak kita jumpai dalam masyarakat yang masih menjunjung sistem tradisional. Biasanya mereka merupakan golongan tua atau mereka yang pernah berjasa pada masa lampau atau dalam kesehariannya.
4. Dasar ukuran ilmu pengetahuan.
Ukuran ilmu pengetahuan digunakan oleh masyarakat yang menghargai akan ilmu pengetahuan tersebut. Namun, ukuran tersebut seringkali menyebabkan munculnya hal yang berakibat negatif.
Sebab, ternyata bahwa bukanlah mutu ilmu pengetahuan yang menjadi ukuran, namu gelar dari kesarjanaannya. Telah tentu hal demikian akan memacu segala macam usaha guna memperoleh gelar, meski cara dalam mencapai gelar tersebut tidak halal.
Dengan penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa dasar dari stratifikasi sosial di dalam masyarakat dikarenakan adanya sesuatu yang berharga, diantaranya yaitu:
- Umur.
- Pekerjaan.
- Pendidikan.
- Keturunan.
- Fisik dan jenis kelamin.
- Kekayaan dan juga penghasilan.
- Kemampuan atau kepandaian.
- Kekuasaan.
Bentuk Stratifikasi Sosial
Pada umumnya, terdapat tiga bentuk stratifikasi sosial yang ada di masyaraka yaitu:
- Sistem Kasta
- Sistem Kelas
- Sistem Meritokrasi
Yuk, langsung saja simak penjelasan di bawah:
1. Sistem Kasta
Sistem kasta merupakan salah satu sistem stratifikasi tertutup yang mana orang sama sekali tidak dapat bisa merubah status sosial yang ada dalam diri mereka.
Sistem kasta ini merupakan sebuah sistem di mana orang yang telah dilahirkan ke dalam status sosial mereka serta akan terus menetapberada di dalamnya seumur hidup mereka.
Bersama dengan kasta tersebut tiap seorang individu mempunyai profesi atau pekerjaan tanpa perduli dengan adanya bakat, minat, atau punpotensi mereka masing-masing.
Singkatnya, tidak ada yang dapat memperbaiki posisi dari seorang individu tersebut.
Sebagai contoh: dalam tradisi Hindu, tiap-tiap orang diharapkan mampu untuk bekerja serta bisa menikah sesuai dengan tingkat kasta yang ada dalam diri mereka.
Menerima status sosial terssebut dianggap sebagai suatu tugas moral yang bertujuan guna memperkuat dari berlangsungnya sistem stratifikasi ini sendiri.
Sistem kasta ini lebih menjunjung kepercayaan akan suratan nasib, takdir, serta kehendak Ilahi, daripada kebebasan dari seorang individu. Seseorang yang tinggal di lingkungan masyarakat kasta dibiasakan untuk menerima status sosialnya.
Walauoun sistem kasta di negara India telah resmi dibongkar dan juga di Hindu sendiri perlahan mulai berubah, sejarah dari sistem kasta ini masih sangat tertanam dalam diri mereka.
Di daerah pedesaan, aspek tradisi akan cenderung bertahan, sedangkan di daerah perkotaan akan menunjukkan sedikit bukti masa lalunya.
Di daerah perkotaan, orang sekarang mempunyai lebih banyak kesempatan dalam memilih jalur karir dan juga pasangan perkawinan untuk mereka sendiri.
Sebagai kerangka kerja umum, perusahaan swasta akan memberlakukan proses perekrutan secara profesional.
2. Sistem Kelas
Sistem kelas dilatar belakangi dengan prestasi individu dan juga faktor sosial. Kelas ini terdiri atas sekumpulan orang yang mempunyai status yang sama dengan faktor penentu seperti kekayaan, pendapatan, pendidikan, serta pekerjaan.
Berbeda dengan sistem kasta, sistem kelas merupakan sebuah sistem yang terbuka. Disini setiap individu bebas dalam meraih tingkat pendidikan ataupun pekerjaan yang berbeda dengan orang tua mereka.
Mereka juga dapat menikahi anggota dari kelas lain, sehingga akan memungkinkan seorang individu berpindah dari satu kelas ke kelas yang lain.
Dalam sistem kelas, sangat memungkinkan untuk melaksanakan pernikahan eksogami atau dalam bahasa sederhananya suami dan istri yang berasal dari kelas sosial yang berbeda.
Perkawinan dalam kondisi seperti ini dilatar belakangi dengan beberapa nilai seperti cinta dan kecocokan, bukan menitik beratkan pada kedudukan sosial ataupun ekonomi.
Walaupun kemapanan sosial memiliki peran dalam mempengaruhi seorang individu dalam memilih pasangan dari kelas mereka sendiri.
Namun disini tidak ada tekanan (besar) dalam memilih pasangan perkawinan yang hanya berdasarkan pada kedudukan sosial yang sama (pernikahan endogami).
3. Sistem Meritokrasi
Meritokrasi merupakan sebuah sistem yang dilatar belakangi dengan keyakinan bahwa stratifikasi sosial ditentukan dengan adanya usaha atau jasa pribadi.
Tingkatan usaha yang tinggi akan mengarahkan seorang individu dalam posisi sosial yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
Konsep dari meritokrasi itu dipandang ideal, sebab pertama kalinya dalam sejarah masyarakat distratifikasi murni yang berdasarkan dengan prestasi.
Meskipun sebab dari adanya struktur masyarakat yang kompleks, proses seperti sosialisasi, dan juga realitas sistem ekonomi, kedudukan sosial yang sesungguhnya dipengaruhi oleh banyak faktor, serta bukan hanya dengan keunggulan usaha semata.
Warisan sekaligus tekanan dalam upaya menyesuaikan diri pada norma mayoritas, contohnya mengganggu gagasan mengenai meritokrasi murni.
Meskipun meritokrasi sendiri belum pernah terjadi, sosiolog melihat beberapa aspek dari meritokrasi dalam masyarakat modern ketika mereka sedang mempelajari peran akademik, kinerja kerja, dan juga sistem dalam mengevaluasi sekaligus memberi penghargaan kepada individu.
Berikut penjelasannya:
Stratifikasi sosial tertutup biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang menetapkan sistem kasta maupun feodal. Akibat adanya hal tersebut maka kemajuan dalam perilaku juga sangat lambat.
Stratifikasi sosial terbuka biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang modern serta mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi.
Sebagai contoh seorang masyarakat bisa bermutasi untuk bekerja sebagai pimpinan dan tidak memungkinkan untuk menjadi bangsawan atau tokoh dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial campuran biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat yang memiliki susunan yang heterogen.
Proses Terjadinya Stratifikasi Sosial
Terdapat dua proses terjadinya stratifikasi sosial, yakni secara otomatis atau dengan sendirinya dan secara sengaja, berikut penjelasannya untuk kalian semua:
1. Terjadi secara otomatis atau dengan sendirinya
Proses ini terjadi sebab merupakan salah satu faktor yang telah ada semenjak seseorang dilahirkan, atau dapat pula terjadi karena adanya pertumbuhan yang terjadi di dalam masyarakat.
Sesorang yang berada dalam lapisan tertentu bukan atas kesengajaan yang telah dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendiri, namun akan terjadi secara otomatis, sebagai contoh adalah keturunan.
2. Terjadi secara sengaja
Stratifikasi sosial bisa saja terjadi dengan sengaja, hal ini bermaksud karena memiliki tujuan tentu atau untuk kepentingan bersama.
Penentuan dalam sistem dengan adanya wewenang sekaligus kekuasaan yang diberikan oleh seseorang ataupun organisasi. Sebagai contoh diberikan oleh partai politik, perusahaan tempat bekerja, atau pemerintahan dan lain sebagainya.
Menurut pendapat dari Huky seorang pakar sosiologi, pendorong terjadinya stratifikasi sosial diantaranya yaitu:
- Adanya perbedaan ras, budaya, serta ciri biologis seperti warna kulit dan juga latar belakang etnis
- Pembagian tugas yang terspesialisai yang berhubungan dengan fungsi kekuasaan dan juga status dalam stratifikasi sosial.
- Kelangkaan yakni stratifikasi lambat laun yang ada dikarenakan alokasi hak serta kekuasaan yang jarang atau langka.
Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial
Dalam bukunya yang berudul Sosiologi 2 karya dari Budiyono dan buku berjudul salah satu buku yang berjudul Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat karya dari Bagja Waluya diterangkan.
Bahwasannya pembentuk stratifikasi sosial itu dapat berwujud uang, kehormatan, ilmu, kepemilikan barang yang bernilai ekonomis, kekuasaan, keturunan, pekerjaan serta kesalehan dalam beragama.
Berikut penjelasannya:
1. Uang
Sebagai contoh pembagian uang kepada anggota organisasi di mana besarnya berbeda-beda tergantung dengan jabatan dari masing-masing individu.
2. Kehormatan
Sebagai contoh orang yang dihormati di dalam lingkungan masyarakat pada umumnya akan menempati lapisan tertinggi dalam masyarakat.
3. ilmu
Sebagai contoh orang yang memiliki ilmu lebih akan lebih dihormati dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu. Ataupun orang yang lebih berpengalaman akan lebih diikuti nasehatnya dibangdingkan dengan orang yang belum berpengalaman.
4. Barang bernilai ekonomis
Sebagai contoh orang yang mempunyai tanah yang luas akan menjadi orang yang terpandang.
5. Kekuasaan
Sebagai contoh keluarga dari kepala suku atau pejabat akan lebih dihormati.
6. Keturunan
Sebagai contoh keturunan kerajaan akan dianggap sebagai darah biru yang ekslusif atau yang biasa kita sebut sebut sebagai kaluarga bangsawan.
Dalam bukunya yang berjudul Sosiologi karya dari Bondet Wrahatnala juga dijelaskan bahwa menurut gagasan dari Koentjaraningrat, stratifikasi sosial bisa juga dikarenakan oleh tujuh hal, diantaranya adalah:
- Kualitas (kepandaian)
- Kekuasaan (sekaligus dengan pengaruhnya)
- Pangkat (jabatan)
- Kekayaan
- Tingkat umur
- Sifat keaslian
- Status keanggotaan keluarga di masyarakat.
Dan dari kutipan di atas, dapat kita simpulkan bahwa penyebab terjadinya stratifikasi sosial yaitu karena kekayaan, kehormatan, kekuasaan, serta berilmu tinggi atau berpengetahuan tinggi.
Fungsi Stratifikasi Sosial
Berikut merupakan beberapa fungsi dari lapisan sosial yang akan yuksinu.id berikan buat kalian semua, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Sebagai suatu alat yang digunakan untuk penditribusian hak dan juga kewajiaban, sebagai contoh dalam menentukan kedudukan, jabatan, penghasilan seseorang dan lain sebagainya.
- Sebagai alat untuk mempersatukan dengan pola menkoordinasikan terhadap bagian-bagian yang ada dalam struktur sosial yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang sudah di tentukan sebelumnya.
- Sebagai alat untuk penempatan individu ataupun seseorang dalam suatu strata (lapisan) tertentu di dalam struktur sosial.
- Sebagai penentu tingkatan mudah atau tidaknnya dalam bertukar status ataupun kedudukan di dalam struktur sosial.
- Untuk memecahkan berbagai persoalan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat.
- Serta untuk mendorong masyarakat agar dappat bergerak sesuai fungsinya.
Demikianlah ulasan mengenai lapisan sosial atau stratifikasi sosial yang dapat kami sampaikan, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya. Terima kasih telah berkunjung, :))
The post Stratifikasi Sosial appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment