Uraian: Kata Sapaan (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Kata Sapaan ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Kata Sapaan
Pada umumnya, kata sapaan ini dimanfaatkan ketika bertemu seseorang, baik orang yang dikenal atau bahkan kepada orang yang belum dikenal.
Jenis kata ini sangat penting untuk dipelajari agar kalian dapat mengetahui bagaimana kata sapaan yang baik sehingga kalian dapat mengembangkan etika serta tata cara yang baik pada saat bertemu dengan seseorang.
Pengertian Kata Sapaan
Secara umum, kata sapaan merupakan suatu kata yang dipakai untuk menegur sapa orang yang tengah diajak berbicara (orang kedua) ataupun untuk menggantikan nama dari orang ketiga.
Kalimat atau kata sapaan ini kerap kali digunakan di dalam suatu penyampaian kalimat berita baik itu di acara televisi ataupun di radio.
Pemakaian kata sapaan tersebut sangat terikat dengan adat kesantunan, adat – istiadat setempat, dan situasi serta keadaan percakapan.
Itulah mengapa, kaidah kebahasaan kerap kali terkalahkan oleh adat kebiasaan yang berlaku di daerah tempat bahasa Indonesia tumbuh dan juga berkembang.
Tetapi uang perlu kalian ingat, di dalam hal ini ialah cara penulisan kata kekerabatan yang dipakai sebagai kata sapaan, yaitu ditulis dengan menggunakan huruf awal huruf kapital.
Ciri – Ciri Kata Sapaan
Berikut adalah ciri dari kata sapaan yang perlu kalian ketahui, yaitu:
- Kata sapaan tidak memiliki perbendaharaan kata sendiri, melainkan memakai kata – kata dari perbendaharaan nama diri serta kata nama perkerabatan.
Contoh:
- Lang(Bentuk utuh: Gilang)
- Li (Bentuk utuh: Ali)
- Bu ((Bentuk utuh Ibu)
- Pak (Bentuk utuh Bapak)
- Yah (Bentuk utuh Ayah)
Jenis Kata Sapaan
Kata sapaan terdiri dari beberapa jenis, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Istilah dalam Kekerabatan
Beberapa kata sapaan yang masuk ke dalam istilah di dalam kekerabatan yakni Dik, Bapak, Kakek, Saudara, Kak dan sejenisnya.
Contoh:
- Selamat datang, Saudara Saudari sekalian.
- Selamat pagi, Pak. Bagaimana kabar Bapak hari ini?
- Pagi, Bu. Hari ini kita jadi ke sekolah, kan?
- Sore, Kak. Apakah ada yang dapat saya bantu?
- Halo, Dik. Saya mau numpang tanya arah untuk menuju alun – alun kota lewat mana, ya?
2. Nama Diri (baik orang maupun benda)
Beberapa kata yang masuk ke dalam nama diri, baik orang ataupun benda yaitu (orang) Tuti, Safira, Gilang, Siska, (benda): si Kelinci, si Kancil, Raja Rimba, dan yang lainnya.
Contoh:
- Hai, Galang. Lama tak berjumpa, ya.
- Halo, Gilang. Bagaimana kabarnya?
- Hai, Safira. Apakah kamu memiliki waktu luang hari selasa?
- Selamat pagi, Raja Rimba yang Agung. Apa yang Anda inginkan untuk sarapan sore ini?
- Pagi, Kelinci. Bagaimana berburu mu semalam?
3. Nama Jabatan / Gelar
Beberapa kata yang masuk ke dalam nama jabatan atau gelar yakni Gubernur, Bupati, Dokter, Jenderal, Profesor, Suster, dan yang lainnya.
Contoh:
- Selamat datang, Profesor. Kami telah menunggu kedatangan Anda sejak tadi.
- Selamat pagi, Pak Bupati. Ini merupakan beberapa berkas yang perlu untuk Bapak tandatangani.
- Selamat pagi, Dok. Apakah saya sudah diperbolehkan pulang hari ini?
- Selamat pagi, Jenderal. Jadwal untuk hari ini telah kami siapkan.
- Siang, Sus. Apakah Pak dokter sudah datang?
4. Kata Ganti
Beberapa kata yang masuk ke dalam kata ganti yaitu engkau, kamu, anda, saudara, nyonya, tuan, nona, dan yang lainnya sebagainya.
Contoh:
- Nona mau makan apa hari ini?
- Permisi, sekarang giliran Anda untuk mengikuti tes wawancara.
- Nyonya, apakah ada yang bisa saya bantu?
- Jika berkehendak, silahkan tuan mengikuti meeting lewat zoom nanti sore.
- Apakah kamu sudah makan hari ini?
5. Menunjukkan Rasa Hormat
Beberapa kata yang masuk dalam menunjukan rasa hormat seperti yang terhormat, paduka yang mulia, dan sejenisnya.
Contoh:
- Yang terhormat kepala sekolah.
- Paduka yang mulia, sekarang sudah saatnya makan malam.
6. Kata Nama Pelaku
Beberapa kata yang masuk ke dalam nama pelaku seperti peserta, penonton, hadirin, pendengar, dan sejenisnya.
Contoh:
- Para hadirin yang saya hormati.
- Pendengar setia radio fm.
- Untuk peserta lomba melukis dengan nomor 1017 diharapkan maju ke panggung.
- Penonton pada malam hari ini sangat antusias.
Di dalam buku Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang Disempurnakan telah diterangkan bahwa kata sapaan yang dipakai sebagai penyapaan / pengacuan ditulis dengan menggunakan huruf kapital di awal katanya.
Yang dimaksud dengan penyapaan yakni menyapa langsung baik pada saat berhadapan (tatap muka) ataupun lewat media seperti telepon atau sarana yang lainnya.
Aktivitas menyapa langsung satu ini baru terjadi apabila orang yang kita sapa merupakan orang kedua (lawan bicara, orang yang diajak berbicara), bukan orang pertama (pembicara) / orang ketiga (yang sedang dibicarakan).
Jenis Kalimat Sapaan
Selain jenis kata sapaan, ada pula tiga jenis kalimat sapaan yang harus kalian, diantaranya yaitu:
1. Sapaan Biasa
Sapaan biasa adalah sapaan yang dipakai di dalam kehidupan sehari – hari serta tidak membutuhkan kalimat yang formal.
Contoh:
- Hai Tiyas, sibuk nggak hari ini?
- Hai, Sagita. Apakah kamu tahu toko baju muslim yang ada di sekitar sini?
- Halo, Ibra. Kamu sedang sakit ya? Wajahmu terlihat sangat pucat.
- Halo, Ibu Dela. Apakah Erlang sudah pulang sekolah?
- Hai, Adi. Bagaimana liburanmu minggu lalu? Pasti seru banget, ya.
2. Sapaan Hormat
Sapaan hormat adalah sapaan yang memakai kalimat yang lebih formal.
Contoh:
- Selamat pagi, Nyonya. Apakah Nyonya membutuhkan bantuan?
- Selamat datang, Tuan. Mari saya antarkan menuju nomor tempat duduk Tuan.
- Selamat pagi, Bapak dan Ibu sekalian. Mari kita langsung saja melaksanakan rapat pada hari ini.
- Selamat malam, Ibu. Silakan Ibu duduk di meja yang sudah Ibu pesan ini.
- Selamat siang, Pak RT. Saya ingin melapor mengenai sanak saudara saya yang akan menginap beberapa hari ke depan.
3. Sapaan Kasar
Sapaan kasar adalah sapaan yang dipakai di dalam kehidupan sehari – hari serta biasanya dipakai hanya kepada antar teman saja.
Contoh:
- Oy, Bro. Ada jadwal apa hari ini nih?
- Oit, Mbek. Apa kabarmu sekarang? Kapan kamu akan pulang kampung?
- Hai, Lek. Mana janjimu mengenai proyek untuk aku itu?
- Halo, Mblo. Bagaimana kemajuan dari pdkt mu dengan gadis itu?
- Hai, Cantik. Lama kita tak berjumpa, ya. Makin cantik saja sepertinya.
Contoh Kata Sapaan
Untuk memudahkan kalian dalam memahami uraian di atas, berikut kami sajikan beberapa contoh kata sapaan beserta penjelasannya, antara lain:
1. Bapak bertanya, “Pukul berapa Ibu akan pulang ke rumah?”
Penjelasan:
Kata Ibu di dalam kalimat di atas ialah kata sapaan yang dipakai sebagai penyapaan sebab dipakai untuk menyapa orang kedua (orang yang sedang diajak berbicara).
Kata sapaan seperti ini harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
2. Kakak berkata, “Sampaikan kepada ayah, hari ini, kakak akan terlambat pulang ke rumah”.
Penjelasan:
Kata Kakak dalam kalimat di atas dipakai untuk menyapa orang pertama (diri pembicara sendiri) sehingga tak termasuk ke dalam penyapaan.
Begitu juga dengan kata ayah dalam kalimat tersebut bukan sebagai penyapaan sebab mengacu kepada orang ketiga (yang sedang dibicarakan).
Menurut EYD, penulisan kata seperti ini tak boleh diawali dengan menggunakan huruf kapital.
3. Kita harus menghormati ayah yang sudah memperjuangkan hidup kita hingga seperti sekarang.
Penjelasan:
Kata ayah dalam kalimat di atas mengacu kepada orang ketiga (yang sedang dibicarakan) sehingga tak berpersan sebagai kata penyapaan.
Kata seperti ini penulisannya juga tak perlu diawali dengan menggunakan huruf kapital.
4. Selain sebagai penyapaan, kata sapaan yang dipakai sebagai pengacuan awal katanya juga harus ditulis dengan menggunakan huruf besar.
Contoh:
- Mereka pergi ke rumah Pak RT.
- Esok kami akan mengunjungi Bapak Ibra yang sedang sakit.
The post Kata Sapaan appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment