Uraian: Contoh Daftar Pustaka (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Contoh Daftar Pustaka ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Contoh Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah suatu susunan tulisan yang terdapat di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, tahun terbit, dan beberapa keterangan tambahan.
Daftar pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis dalam berkarya.
Daftar pustaka biasanya ditempatkan pada akhir karya tulis dan disusun berdasarkan urutan abjad.
Daftar pustaka wajib dicantumkan oleh seorang penulis ketika mengutip suatu karya tulis orang lain. Baik kutipan itu dari koran, majalah, buku, internet, maupun dari portal berita.
Hal ini menjadi suatu keharusan agar karya yang diterbitkan tidak dicap sebagai plagiarisme.
Plagiarisme sangat dilarang dalam sebuah karya tulis terutama karya tulis ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, dan lainnya.
Dengan adanya daftar pustaka, karya tulis yang diterbitkan akan terjamin orisinalitas dengan mencantumkan referensi bacaan.
Tujuan dan Manfaat Daftar Pustaka
Daftar pustaka bertujuan untuk menunjukkan bahwa suatu tulisan atau karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal seorang penulisnya saja, tetapi juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai pemikiran orang – orang lainnya.
Semakin banyak isi dari daftar pustakanya maka buku tersebut bisa jadi dipercaya sebagai tulisan atau karya ilmiah yang bagus.
Namun dengan catatan, daftar pustaka tersebut diisi dengan rujukan – rujukan yang berkaitan erat satu sama lain.
Daftar pustaka juga memiliki beberapa manfaat dan kegunaan yang akan dirasakan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Membantu penulis mencari informasi yang akurat jika terjadi revisi kembali.
- Membantu pembaca yang ingin mengetahui informasi tulisan lebih dalam.
- Melihat relevansi atau keakuratan isi buku berdasarkan tahun terbit dan di kota mana buku tersebut diterbitkan.
- Menjadi pertimbangan pembaca dalam memercayai isi atau pembahasan dalam buku.
- Menunjukkan apresiasi atau penghargaan penulis terhadap karya orang lain yang dijadikan sebagai rujukan penulisan.
- Menunjukkan dasar pemikiran kita, sehingga tidak hanya mengesankan kita menulis tanpa dasar, atau sumber terpercaya.
Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan dari daftar pustaka sangat perlu diperhatikan secara tepat.
Pasalnya daftar pustaka menjadi elemen penting yang menentukan keaslian karya tulis yang dibuat oleh seseorang.
Biasanya penulisan daftar pustaka ditulis secara baku dan dengan beberapa aturan atau tata cara. Pasalnya penulisan dari daftar pustaka ini tidak boleh sembarangan.
Daftar pustaka juga memiliki aturan yang sistematis dalam penyusunannya.
Susunan dari daftar pustaka juga harus diurutkan sesuai dengan abjad. Hal ini bertujuan agar memudahkan siapa saja untuk menemukan informasi yang lebih mendalam mengenai karya tulis yang dibuat.
Unsur-Unsur Menulis Daftar Pustaka
Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa menulis daftar pustaka tidak boleh sembarangan. Menulis daftar pustaka harus mengandung 5 unsur berikut ini :
1. Nama Penulis
Nama penulis harus ditulis di awal daftar pustaka. Jika nama penulis terdiri lebih dari 2 kata maka nama penulis dibalik dan diberi tanda koma serta diakhiri dengan tanda titik.
Cara penulisannya dengan menulis nama belakang terlebih dahulu, diberi tanda koma, barulah ditulis nama depan penulis.
Biasanya sumber tulisan dibuat oleh 2 penulis bahkan lebih. Nama penulis pertama harus dibalik.
Sedangkan untuk penulis kedua dan ketiga sesuai dengan nama aslinya. Dan di antara kedua nama penulis harus diberi kata ‘dan’.
Apabila dalam satu buku terdapat 4 atau lebih nama penulis maka anda cukup menulis 1 nama saja dan menambahkan kata ‘dkk’ dibelakangnya.
Di beberapa sumber penulisan juga seringkali terdapat nama penulis yang disertai dengan gelar yang berupa gelar pendidikan, gelar keagamaan maupun gelar bangsawan.
Namun, untuk menulis daftar pustaka anda tidak perlu menambahkan gelar tersebut.
2. Tahun Terbit
Tahun terbit ditulis dengan angka setelah nama penulis.
Perhatikan dengan detail yang mana tahun penerbit atau tahun cetakan awal. Jika tidak ada tahun terbit maka ditulis “Tanpa Tahun” dan diakhiri tanda titik.
3. Judul Buku
Judul buku yang dikutip harus ditulis secara lengkap. Penulisan judul buku ini pada umumnya dibuat dengan Italic atau miring.
Akan tetapi ada juga yang ditulis secara Bold atau tebal dan Underline atau garis bawah.
Letak penulisan judul buku tepat setelah tahun terbit yang juga diakhiri dengan tanda titik.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan judul buku ini adalah harus sama dengan judul asli.
Bahkan penggunaan font kapital di setiap kata juga harus sesuai dengan yang asli. Dan jangan lupa judul dibuat dengan miring.
4. Kota Terbit
Kota terbit juga perlu dicantumkan di dalam daftar pustaka. Penulisan kota terbit ini tepat setelah judul buku yang diakhiri dengan tanda titik dua (:).
5. Nama Penerbit
Nama penerbit akan ditulis setelah tanda titik dua (:) yang diikuti kota terbit. Penulisan nama penerbit berada di akhir kalimat daftar pustaka dan diakhiri dengan tanda titik.
Ketentuan Umum Menulis Daftar Pustaka
Selain unsur – unsur, terdapat juga beberapa ketentuan umum dalam penulisan daftar pustaka, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut.
- Hanya sumber rujukan yang disebutkan dalam teks utama yang dicantumkan dalam daftar pustaka.
- Referensi yang didapatkan dari hasil komunikasi personal, wawancara, dan sejenisnya, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka. Kecuali jika hasil wawancara tersebut dimuat dalam suatu penerbitan.
- Daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad nama penulis.
- Tidak perlu mencantumkan gelar penulis dalam daftar pustaka.
- Masing – masing sumber bacaan (yang terdiri dari dua baris atau lebih) diketik dengan jarak baris satu spasi.
- Jarak dari masing – masing sumber bacaan diketik dengan spasi dua.
- Baris pertama diketik tepat dari garis tepi (margin) paper, tanpa menggunakan indensi atau tidak menjorok. Lalu, untuk baris berikutnya pada satu sumber (jika satu sumber terdiri dari dua baris atau lebih), maka untuk baris kedua dan seterusnya menggunakan indensi empat atau tujuh ketukan.
- Daftar pustaka diletakkan di paling akhir dari sebuah tulisan.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka memiliki perbedaan masing – masing. Pasalnya sumber media yang digunakan berbeda – beda pula.
Agar lebih memahami mengenai daftar pustaka, berikut ada beberapa contoh daftar pustaka berdasarkan sumber dan medianya beserta formatnya :
1. Contoh Daftar Pustaka Dari Buku
Perlu diperhatikan tata cara penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku.
Jangan lupa untuk memperhatikan urutan serta tanda baca yang digunakan dalam menulis daftar pustaka.
Satu Penulis
Sering kali kita menjumpai buku yang ditulis oleh satu orang. Jika nama penulis terdiri lebih dari 2 kata maka nama penulis dibalik dan diberi tanda koma serta diakhiri dengan tanda titik.
Cara penulisannya dengan menulis nama belakang terlebih dahulu, diberi tanda koma, barulah ditulis nama depan penulis.
Berikut adalah contoh daftar pustaka dari buku dengan penulis satu orang :
- Maharani, Intan. 2000. Panduan Penulisan Biografi. Jakarta: Intermedia.
- Syafani, Riska. 2001. Gaya Fashion Terkini. Makassar: Media Baru.
- Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.
- Putra, Reza. 2005. Pengaruh Teknologi Pada Bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Makassar: Media Lama.
- Wibowo, I. 2007. Belajar dari Cina. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.
- Mahendra, Rendra. 2010. Politik dan Ekonomi. Jakarta: Pustaka Barat.
- Arsyad, Alwi. 2010. Penggunaan dan Penerapan Teknologi di Dalam Industri Pertanian dan Perkebunan. Jakarta: Warna Media.
Lebih dari Satu Penulis
Sering juga kita menjumpai buku yang ditulis oleh lebih dari satu orang. Nama penulis pertama harus dibalik.
Sedangkan untuk penulis kedua dan ketiga sesuai dengan nama aslinya. Dan di antara kedua nama penulis harus diberi kata ‘dan’.
Berikut adalah contoh daftar pustaka dari buku dengan penulis lebih dari satu orang :
- Soedjarwo, Prihatmi S.R., dan Yudiono K.S. 2001. Puisi Mbeling: Kitsch dan Sastra Sepintas. Magelang: Indonesiatera.
- Maryati dan Suryawati. 2001. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
- Ramadhan, Reza, Budiono, dan Viona Putri. 2006. Dasar-dasar Mempelajari Tenses Untuk Beginner 2. Bandung: Pustaka Indonesia.
- Ramadhan, Sela, dan Agus Wijaya. 2007. Metode Pembelajaran dan Trik Menyelesaikan Soal Matmatika Untuk Pemula. Jakarta: Intermedia.
- Safitri, Alda, dkk. 2008. Panduan Pidato Bahasa Indonesia Terlengkap. Jakarta: Putera Media.
- Susilo, Rahaden, Rudi Maryadi, dan Angga Dani. 2008. Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sastra Bahasa Indonesia.
- Muhammad, Fiqri, dan Anzar R.W. 2009. Panduan Pidato Bahasa Inggris Terlengkap. Bandung: Putra Media.
- Saputra, Rio, dkk. 2010. Alat-alat Musik Daerah di Indonesia. Bandung: Media Raya.
- Siregar, Johnson dkk. 2012. Kumpulan Makalah Pelatihan Manajemen Ekspor. Jakarta : DJPEN PPEI.
Tanpa Penulis
Di beberapa buku juga ada yang tidak mencantumkan nama penulisnya. Jika buku tersebut tidak ada nama penulisnya maka ditulis dengan nama penerbit atau pihak kelompok penerbit atau dengan kata ‘anonim’.
Berikut adalah contoh daftar pustaka dari buku tanpa penulis :
- Depag. 2007. Panduan Tata Cara Pelaksanaan Umroh dan Haji Edisi 2. Jakarta: Depag.
- Depdiknas. 2010. Panduan Pengajaran Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.
- Tim Pena Cendikia. 2007. Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Yudhistira.
- Tim Mitra Guru. 2007. Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi untuk SMP dan Mts Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
- Tim Guru Eduka. 2010. 99% Sukses Ulangan Harian SD Kelas 3. Jakarta: Kawah Media.
- Anonim. 1999. Kancil Yang Cerdik. Surabaya: Intermedia.
- Anonim. 2000. Kumpulan Puisi, Pantun, dan Gurindam. Surabaya: Balai Pustaka.
- Anonim. 2003. Belajar Berbahasa Inggris. Yogyakarta: Balai Pustaka.
- Anonim. 2007. Tips Melewati Tes Psikotes. Bandung: Bentang Media.
Buku Teks Terjemahan
Sumber daftar pustaka bukan hanya dari buku lokal saja. Namun, ada beberapa buku yang diterbitkan di luar negeri.
Dengan demikian buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Jadi penulisan daftar pustaka diberi kata Penterjemah yang disertai dengan kurung buka dan kurung tutup.
Berikut beberapa contoh daftar pustaka dengan buku terjemahan :
- Zakira, Alda (Penterjemah). 2010. Metode-metode Perencanaan Produksi dan Pemasaran. Bandung: Intermedia.
- Ningsih, Ayudiah (Penterjemah). 2010. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menegah Edisi 2. Surabaya: Balai Pustaka.
- Saputra, Robi (Penterjemah). 2011. Analisis Manajemen Produksi dan Manajemen Pemasaran. Bandung: Intermedia.
- Waskito, Suryo (Penterjemah). 2017. Alibaba : Kerajaan yang Dibangun oleh Jack Ma. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
- Abidin, Nadiah dan Inez Kriya Janitra (Penterjemah). 2017. Jack Ma : Sisi – Sisi Tak Terduga sang Godfather Bisnis China. Jakarta : Penerbit Noura.
Nama Penulis Sama, Judul Buku Berbeda
Daftar pustaka pasti terdiri lebih dari satu referensi. Jika terdapat 1 nama penulis yang sama namun bukunya berbeda maka cara penulisannya cukup diberi garis bawah sebanyak 10 ketukan.
Berikut ada beberapa contoh daftar pustaka yang nama penulisnya sama tetapi judul bukunya yang berbeda :
- Agustina, Ovi. 2009. Pengantar Ilmu Ekonomi Pembangunan Edisi 1. Jakarta: Mediatama.
- __________. 2010. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Mediatama.
- __________. 2011. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mediatama.
- Warren, Jhonshon. 2014. Method of Operational Management Part 1. London: Publishing House.
- __________. 2016. Method of Operational Management Part 2. London: Publishing House.
- __________. 2017. Method of Operational Management Part 3. London: Publishing House.
- Maharani, Riska. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 1. Semarang: Media Akuntansi.
- __________. 2009. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 2. Semarang: Media Akuntansi.
- __________. 2010. Dasar-dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 3. Semarang: Media Akuntansi.
- Oviolin, Priska. 2005. Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Edisi 1. Aceh: Media Ekonomi.
- __________. 2007. Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Edisi 2. Aceh: Media Ekonomi.
- __________. 2009. Manajemen Keuangan dan Pasar Modal Edisi 3. Aceh: Media Ekonomi.
2. Contoh Daftar Pustaka Dari Makalah
Sumber daftar pustaka juga sering diambil dari berbagai macam judul makalah.
Penulisan daftar pustaka yang sumbernya berasal dari makalah biasanya selalu mencantumkan seminar yang tercatat dalam makalah tersebut.
Tidak jarang ada juga beberapa makalah tidak didasari dengan seminar.
Tata cara penulisannya juga tak jauh berbeda dengan daftar pustaka pada umumnya.
Namun, nama penulis tidak ditulis dengan terbalik. Selain itu juga tidak ada nama penerbit dan kota terbit dan diganti dengan kata “makalah” dan diakhiri dengan titik.
Berikut beberapa contoh daftar pustaka yang sumbernya berasal dari makalah :
- Monika Agata. 2010. Faktor Penyebab Cairnya Es Kutub Utara dan Selatan. Makalah.
- Alya Mauliya. 2010. Perubahan Iklim di Indonesia. Makalah.
- Rafika Anjelina. 2010. Globalisasi dan Perkembangan Teknologi di Era Modern. Makalah.
- Yulia Kurnia. 2011. Metode Manajemen Operasional yang Diterapkan di Industri Besar. Makalah.
- Desi Yunita. 2012. Ε-Commerce dan Ε-Business. Makalah.
- Ainul M. 2013. Perdagangan Ekspor dan Impor Antara Indonesia dan Malaysia. Makalah.
- Hanum Januar. 2014. Partisipasi Perempuan Dalam Dunia Kerja. Makalah.
- Hanin Dhiya. 2015. Kebijakan Pajak Yang Mempengaruhi Perekonomian di Kota. Makalah.
- Fiqri Feruzi. 2015. Efek Game Online pada Anak Usia Dibawah 15 Tahun. Makalah.
- Dini Andita. 2015. Efek Samping Makanan Cepat Saji Dalam 10 Tahun Mendatang. Makalah.
- Rizka Ayu. 2017. Efek Lahar Sisa Gunung Api Terhadap Pertanian. Makalah.
- Aya Isnaya. 2017. Metode Industri 4.0 di Indonesia. Makalah.
- Rizky M. 2018. Pelestarian Penulisan Sejarah Yang Faktual. Makalah.
3. Contoh Daftar Pustaka Dari Jurnal
Jurnal juga sering kali digunakan sebagai sumber dari sebuah karya tulis.
Daftar pustaka yang sumbernya dari jurnal ini tidak memuat kota terbit dan nama penerbit.
Nama penulis jurnal disini juga tidak dibalik seperti daftar pustaka pada umumnya.
Penulisan daftar pustaka dari jurnal, ditulis lengkap mulai dari judul artikel jurnal, nama jurnal, dan volume terbit jurnal yang dimaksud.
Berikut terdapat beberapa contoh daftar pustaka yang sumbernya berasal dari jurnal :
- Dea Syita. 2010. Peristiwa Pemalsuan Laporan Keuangan Yang Terjadi di Indonesia. Jurnal Akuntansi. 11(2): 16-22.
- Alya Maulia. 2010. Probabilitas Pasar Modal dan Perbankan di Lingkungan Pedesaan. Jurnal Statistik. 11(2): 18-20.
- Nagita Shafira. 2012. Kesalahan Yang Sering Dicatat Pada Rekonsiliasi Bank. Jurnal Akuntansi. 10(2): 10-15.
- Riana Mawar. 2015. Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945. Jurnal Sejarah. 7(2): 9-11.
- Alwi Putra. 2015. Penerapan Pendidikan Karakter dan Pembelajaran Akidah dan Akhlak. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 15-17.
- Awi Anastasia. 2016. Sistem Pemungutan Pajak dan Realisasi Pajak di Daerah Pedesaan. Jurnal Pajak. 11(4):17-18.
- Maulidia Akhir. 2016. Syarat dan Tata Cara Melakukan Zakat Fitrah. Jurnal Agama Islam. 9(3): 10-11.
- Muhammad Fahrul. 2016. Tata Cara Berwudhu Dan Niat Sholat 5 Waktu. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 11-12.
- Riani Syari. 2016. Ruang Lingkup Informasi Publik di Indonesia. Jurnal Publikasi. 10(3): 10-15.
- Syahrul Sarifudin. 2017. Pengaruh Teknologi Informasi di Bidang Ε-Commerce. Jurnal Teknologi. 12(4): 14-18.
- Luthfi Mufarid. 2018. Perkembangan Ε-Commerce dan Tingkat Konsumsi di Indonesia. Jurnal Teknologi. 15(3): 19-22.
4. Contoh Daftar Pustaka Dari Koran
Tidak jarang juga sumber pembuatan karya ilmiah berasal dari koran.
Daftar pustaka yang bersumber dari koran ini juga tidak jauh berbeda dengan sistematika daftar pustaka pada umumnya.
Hanya saja judul tidak ditulis miring atau italic, akan tetapi ditulis dengan tetap tegak lurus dan diberi tanda kutip pembuka dan penutup.
Setelah itu dicantumkan juga penulisan sumber (nama koran) yang memuat artikel tersebut dengan cetakan miring atau italic.
Dan jangan lupa tambahkan juga halaman yang memuat artikel serta tanggal terbit (jika ada) yang diberi tanda kurung buka dan tanda kurung tutup.
Berikut adalah beberapa contoh daftar pustaka yang bersumber dari koran :
- Wage. 2000. Kenaikan Impor Beras Daripada Ekspor. Tribun. (14 Februari 2000)
- Kasuryo, Ihza. 2006. Banjirnya Pengguna Internet. Kompas, hlm 60-61.
- Aji, Bayu. 2004. Keracunan Penulisan Gelar. Kompas, hlm 50-51.
- Iriawati, Rima. 2007. Demokrasi di Era Otonomi Daerah. Tribun. Hlm 50-55.
- Maharani, Tika. 2011. Model Busana Terkini 2011. Pontianak: Tribun. (12 Desember 2014)
- Sari, Nispi. 2011. Harga Bawang Turun, Harga Cabai Meningkat. Tribun (11 November 2011)
- Sisilia, Amira. 2011. Inflasi Meningkat, Harga Pokok Pangan Naik. Kompas, hlm 12-15.
- Hadi, Ibnu. 2012. Maraknya Penggunaan Smartphone Menguntungkan Perusahaan Asing. Kompas, hlm 15-18.
- Sugandi. 2015. Runtuhnya Bangunan Bank Tanpa Menimbulkan Korban Jiwa. Tribun, hlm 17-18.
5. Contoh Daftar Pustaka Dari Majalah
Majalah juga dapat menjadi salah satu sumber dari pembuatan sebuah karya tulis.
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari majalah juga tidak jauh berbeda dengan daftar pustaka yang bersumber dari koran.
Berikut adalah beberapa contoh daftar pustaka yang bersumber dari majalah :
- Indra, Rudi. 2000. Merek Sepatu Lokal Yang Cocok Untuk Ke Kantor. Surabaya: Fashion Cowok. Hlm 6
- Ilyas. 2006. Modifikasi Ban Mobil Dengan Harga Terjangkau. Malang: Berita Otomotif. Hlm 17
- Isnaini, Indri. 2009. Masker Rempah yang Membantu Kulit Terasa Halus dan Kencang. Jakarta: Berita Kekinian ( 1 Januari 2009)
- Wulandari. 2009. Manfaat Timun Untuk Masker Wajah. Bandung: Majalah Femina ( 19 Februari 2009)
- Sartika, Dewi. 2010. Rajut Sendiri Syal Untuk Musim Dingin. Bogor: Majalah Femina (20 Oktober 2010)
- Sari, Nurviani. 2010. Kenali 7 Bahan Ini Untuk Membuat Kebaya Terlihat Elegan. Bandung: Majalah Femina.
- Sasmita. 2011. Mode Pakaian Yang Cocok Untuk Kuliah. Yogyakarta: Majalah Femina (14 Januari 2011)
- Rini, Andini. 2013. Buat Masker Sendiri Dengan Bahan Utama Stoberi. Jakarta: Majalah Femina. Hlm 45
- Anggita, Febriana. 2015. Alat-alat Makeup yang Harus Digunakan Untuk Membuat Makeup Glamor. Jakarta: Majalah Femina.
- Sabila, Icil. 2016. Padukan Jaket Jeans dan Kaos Oblong Agar Terlihat Lebih Bergaya. Jakarta: Berita Kekinian. Hlm 34-36
- Raihan, Dika. 2016. Referensi Kamera Mirrorless Untuk Pemula. Jakarta: Fotografi Harian (30 Agustus 2016)
- Permana, Andika. 2017. Musim Piala Dunia yang Mengguncang Indonesia. Bandung: Bola Harian (14 Agustus 2017)
6. Contoh Daftar Pustaka Dari Internet
Internet juga dapat menjadi salah satu sumber penulisan dari sebuah karya tulis yang dapat menunjang dan memperluas informasi yang diperoleh.
Daftar pustaka yang sumbernya berasal dari internet memerlukan beberapa unsur yang perlu dicantumakan.
Unsurnya hampir sama dengan daftar pustaka pada umumnya, hanya saja tidak mencantumkan kota terbit dan nama penerbit. Namun ditambah dengan alamat web dan tanggal akses web tersebut.
Berikut ada beberapa contoh daftar pustaka yang sumbernya berasal dari internet :
- Anis, Rahma. 2010. Budidaya dan Pemanfaatan Lidah Buaya di Pontianak dan Sekitarnya. https://ift.tt/KdR1CoP. (3 Maret 2010).
- Riko, Budi. 2016. Dampak Globalisasi di Indonesia. https://ift.tt/Wq1rFjc. (1 Januari 2015).
- Rusla, Rio. 2017. Pakaian dan Alat Musik Daerah yang Ada di Indonesia. https://ift.tt/1yqUFWk. (4 April 2017).
- Yusuf, Muhammad. 2018. Pendapatan Negara di Asia Tenggara. https://ift.tt/wP7Se4h. (2 Februari 2018).
7. Contoh Daftar Pustaka Dari Kamus Atau Ensiklopedia
Kamus juga menjadi salah satu sumber dari sebuah karya tulis dan tidak jarang kamus sering juga dicantumkan pada sumber daftar pustaka.
Jika menggunakan kamus sebagai sumber penulisan daftar pustaka, nama kamus dan halaman kamus harus dicantumkan.
Berikut adalah beberapa contoh daftar pustaka yang bersumber dari kamus atau ensiklopedia :
- Jelita. 2000. Ilmu Statistik. Ensiklopedia Matematika 200: 289-290
- Putra, Henri. 2000. Ilmu Geografi. Ensiklopedia Sejarah 200: 301-308
- Anggun, Wita. 2001. Ilmu Geofisika. Ensiklopedia Alam 400: 500-510
- Sartika. 2004. Ilmu Koding. Ensiklopedia Komputer 100: 103-108
8. Contoh Daftar Pustaka Dari Skripsi/Tesis/Disertasi
Sering juga sebuah karya ilmiah mengambil sumber dari skripsi, tesis, atau disertasi.
Penulisan daftar pustaka dari skripsi tidak jauh berbeda dengan penulisan daftar pustaka pada umumnya. Hanya saja nama penerbit diganti dengan nama universitas.
Dan ditambah juga dengan kata “tidak diterbitkan” di akhir kalimat daftar pustaka jika skripsi tersebut tidak diterbitkan.
Akan tetapi jika skipsi tersebut diterbitkan maka tidak perlu lagi mencantumkan penyataan bahwa karya tersebut telah diterbitkan.
Berikut ada beberapa contoh daftar pustaka yang sumbernya berasal dari skripsi, tesis, atau disertasi :
- Dirfan. 2005. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Bank. Skripsi. Jakarta: Universitas Muhamadiyah.
- Aulia, Putri. 2006. Analisis Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas. Skripsi. Jakarta: Politeknik Kesehatan.
- Sari, Lilik. 2010. Implementasi Rekonsiliasi Bank Terhadap UKM di Pontianak. Skripsi. Pontianak: Universitas Terbuka.
- Sinaga, Dina. 2011. Penggunaan Detector Rumah. Skripsi. Bandung: Politeknik Negeri.
- Sari, Indah. 2012. Kajian Sosialingustik Penggantian Nama Lengkap Masyarakat. Skripsi. Surabaya: Universitas Terbuka.
- Luthfi, Rio. 2016. Pengaruh Junk Food Terhadap Balita. Skripsi. Bandung: Politeknik Negeri.
- Jelita, Ria. 2016. Jurnalistik di Perusahaan Telekomunikasi. Skripsi. Semarang: Universitas Terbuka.
9. Contoh Daftar Pustaka Dari Wawancara
Wawancara adalah salah satu hal yang dapat dijadikan sumber dari sebuah karya tulis.
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari hasil wawancara juga tidak jauh berbeda dengan daftar pustaka pada umumnya.
Nama penulis diganti dengan nama pembicara yang letaknya harus di awal kalimat daftar pustaka.
Judul diganti dengan nama acara atau momen dimana wawancara tersebut sedang berlangsung.
Cantumkan juga tahun dan tempat wawancara juga perlu dicantumkan agar informasi yang didapat lebih lengkap dan informatif.
Wawancara sering disiarkan dan dipublikasikan oleh media tertentu dan ada pula yang tidak.
Perlu diperhatikan jika wawancara disiarkan oleh suatu media maka harus mencantumkan juga nama media yang menyiarkan.
Hal tersebut dilakukan karena sebuah wawancara yang disiarkan oleh media merupakan hak siar media yang disebutkan.
Berikut adalah beberapa contoh daftar pustaka yang bersumber dari wawancara :
- Ayuni, Fera. 2010. Menyambut Hari Raya Idul Fitri. TVRI. Surabaya. 30 mins.
- Aulia, Indri. 2011. Peringatan Hari Pahlawan. TVRI. Pontianak. 30 mins.
- Wahyu. 2016. Panorama Indonesia. TVRI. Surabaya. 60 mins.
- Ajeng. 2016. Interview “Beauty and Behavior”. TVRI. Bandung. 50 mins.
- Rahayu, Risa. 2017. Kenangan Kemerdekaan. TVRI. Jakarta. 60 mins.
Kesimpulan
Meskipun daftar pustaka terletak di akhir karya tulis, namun daftar pustaka ini menjadi salah satu hal terpenting dan sangat berpengaruh.
Daftar pustaka akan membuat pembaca percaya dengan hasil karya tulis yang dibuat karena adanya fakta dalam informasi penunjang.
Dengan demikian, maka daftar pustaka perlu dipahami dengan benar dan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan saat membuat dan mencantumkannya pada sebuah karya tulis.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan mengenai daftar pustaka beserta contohnya. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih
The post Contoh Daftar Pustaka appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment