Uraian: Relief Daratan (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Relief Daratan ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Relief Daratan
Secara garis besar, relief daratan bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, namun sebelum kita membahasnya lebih lanjut, perlu kalian ketahui bahwa permukaan bumi tercipta dengan ketinggian yang bermacam – macam.
Ada yang tinggi serta juga ada yang rendah. Perbedaan tegak lurus diantara tempat tinggi serta rendah yang ada pada permukaan bumi itulah yang disebut sebagai relief bumi.
Relief bumi yang berbeda – beda tersebut yang menciptakan adanya bukit, gunung, serta pantai. Perbedaan relief bisa mempengaruhi keadaan geografis.
Dan pada relief bumi tersebut dibagi menjadi dua bagian berbeda, yaitu relief daratan dan relief dasar laut. Namun kali ini kita hanya akan fokus mengulas terkait relief daratan saja. Selengkapnya terkait relief daratan, simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian Relief Daratan
Relief muka bumi daratan atau biasa disingkat menjadi relief daratan merupakan relief permukaan bumi yang terjadi di area daratan.
Permukaan bumi yang ada di daratan ini mengalami tonjolan ataupun cekungan yang nantinya dapat menciptakan kawasan baru serta melahirkan ekosistem yang lain.
Relief muka bumi di daratan inilah yang menjadi relief paling nampak serta bisa di lihat secara langsung.
Seperti yang telah diketahui, bumi sendiri berbentuk bulat, akan tetapi permukaan bumi tersebut tidak rata. Tak ratanya berbagai bentuk pada permukaan muka bumi itu tidak tercipta begitu saja. Melainkan adanya keragaman bentuk muka bumi yang disebabkan berkat adanya tenaga pembentuk muka bumi seperti tenaga endogen dan eksogen.
Perbedaan tinggi serta rendahnya permukaan bumi itulah yang disebut sebagai relief permukaan bumi.
Relief daratan sendiri mempunyai banyak ekosistem. Hal tersebut diakibatkan oleh bentuk bumi daratan yang mana bentuk serta daerahnya berbeda- beda.
Ekosistem yang ada di darat contohnya seperti ekosistem sungai, danau, gurun, dan hutan (hutan hujan tropis dan hutan musim).
Adapun 7 penampakan relief muka bumi di darat akibat dari adanya tenaga pembentuk muka bumi. Seluruh bentuk penampakan tersebut bisa mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu.
Perubahan itu juga akibat dari adanya tenaga eksogen dan endogen. Relief penampakan itu diantaranya seperti gunung, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, rawa atau danau, sungai, serta pantai.
Relief Muka Bumi di Daratan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa relief dataran memiliki beberapa bentuk. Nah, berikut ini adalah penjelasan dari masing masing bentuk relief daratan yang ada di muka bumi, antara lain:
1. Gunung
Sebagai relief daratan yang bentuknya berupa tonjolan, gunung merupakan sebuah permukaan bumi yang menonjol serta menjulang ke atas, sehingga posisinya akan lebih tinggi dari area yang ada di sekitarnya.
Gunung mempunyai puncak serta kaki gunung yang dibatasi dengan lereng di sekelilingnya.
Pada gunung sendiri dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Gunung Aktif
Gunung aktif juga disebut sebagai gunung berapi. Dimana ciri – cirinya adalah mempunyai magma yang masih aktif serta dapat mengeluarkan magma itu ke permukaan bumi.
Peristiwa dimana gunung berapi mengeluarkan magma serta material yang lain itu disebut sebagai peristiwa erupsi .
Contoh gunung berapi di negara Indonesia:
- Gunung Merapi
- Gunung Sinabung
- Gunung Bromo
- Gunung Salak
- Gunung Slamet
- Gunung Gede
- dan Gunung Kelud.
b. Gunung Tidak Aktif
Gunung tidak aktif adalah jenis gunung yang tak lagi mengalami sebuah peristiwa erupsi sehingga tak akan lagi mengeluarkan material yang berada di dalam perutnya.
Terdapat gunung tidak aktif yang memang dari awal tidak pernah mengalami peristiwa erupsi, namun ada juga gunung yang pada awalnya gunung berapi lalu berubah menjadi tidak aktif.
Contohnya gunung tidak aktif:
- Gunung Cikuray.
- Gunung Sumbing
- Gunung Aseupan
- Gunung Ciremai
- Gunung Arjuno
- dan Gunung Muria.
2. Pegunungan
Relief daratan yang wujudnya berupa tonjolan berikutnya adalah pegunungan.
Pegunungan merupakan sebuah kumpulan / gugusan gunung – gunung, baik itu gunung dengan ukuran yang besar atau kecil.
Terciptanya sebuah pegunungan berkat adanya gerak orogenetik yang memberikan sebuah penekanan secara horizontal dan juga vertikal.
Penekanan itulah yang membuat terjadinya distorsi atau perpindahan letak lapisan kulit bumi sehingga terbentuk suatu pegunungan.
Sama seperti gunung, pegunungan juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis yang berbeda, antara lain:
a. Pegunungan Tinggi
Merupakan pegunungan dimana tingginya lebih dari 500 meter di atas permukaan laut.
b. Pegunungan Rendah
Merupakan suatu pegunungan yang tingginya berkisar antara 500 – 1.500 meter di atas permukaan laut.
Contoh pegunungan di negara Indonesia:
- Pegunungan Jaya Wijaya di Papua
- Ada Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra
- Pegunungan Meratus di Kalimantan.
Selain itu, ada pula pegunungan terpanjang yang ada di dunia yang bernama Pegunungan Andes di negara Amerika Serikat.
3. Bukit atau Perbukitan
Bukit juga menjadi relief daratan yang berbentuk tonjolan.
Pengertian bukit sendiri adalah sebuah kawasan yang ada di permukaan bumi dengan ketinggiannya tak lebih dari 600 meter di atas permukaan laut.
Smeentara untuk pengertian perbukitan yakni sebuah rangkaian dari beberapa bukit yang berjajar di kawasan yang luas.
Contoh bukit yang ada di negara Indonesia:
- Bukit Kayangan di Jambi
- Ada Bukit Ifar Sentani di Irian Jaya
- Bukit Geger di Jawa Timur
- Perbukitan Krewed di Jawa Tengah.
4. Lereng
Lereng merupakan sebuah daerah dimana memiliki posisi permukaan tanah yang miring.
Dilihat dari derajat kemiringannya, lereng ini dikelompokan ke dalam 4 jenis berbeda, yaitu:
- Lereng landai (derajat kemiringan 0°-5°)
- Lalu ada lereng curam (derajat kemiringan 5°- 45°)
- Lereng terjal (derajat kemiringan 45°-70°)
- dan lereng tegak (derajat kemiringan 70°-90°).
Contoh lereng gunung yang ada di negara Indonesia:
- Lereng Gunung Sumbing
- Lereng Gunung Sindoro
- Lereng Gunung Slamet.
5. Dataran
Dataran adalah sebuah daerah luas yang lumayan landai, bahkan mendekati rata.
Adapun tiga jenis dataran yang perlu kalian ketahui, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Dataran Tinggi
Dataran tinggi atau juga disebut sebagai plateau. Relief daratan yang satu ini merupakan tanah datar dimana luas yang berada di kawasan yang tinggi.
Untuk ketinggiannya sendiri berkisar antara 200 – 1.500 meter di atas permukaan laut.
Adapun beberapa penyebab terciptanya sebuah dataran tinggi, diantaranya seperti:
- Bekas dari sebuah kaldera luas yang tertimbun oleh material gunung.
- Akibat dari adanya proses erosi atau proses sedimentasi.
Contoh dataran tinggi:
- Dataran Tinggi Gayo
- Dataran Karo di Sumatera Utara
- Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah
- Dan Dataran Tinggi Malang di Jawa Timur.
b. Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan suatu tanah datar yang luas dimana ketinggiannya hanya 0 – 200 meter di atas permukaan laut.
Untuk dataran rendah ini juga sering disebut sebagai dataran aluvial yang terjadi akibat adanya sebuah proses sedimentasi sungai.
Contoh dataran rendah yang ada di negara Indonesia:
- Dataran Rendah Cianjur di Jawa Barat
- dan daerah Pantai Utara Jawa.
c. Dataran Pantai
Pantai merupakan sebuah dataran yang lokasinya ada di tepi laut. Ketinggian dataran pada pantai biasanya kurang dari 200 meter dari permukaan air laut.
Dataran pantai ini juga masih mengalami pengaruh laut secara langsung. Relief satu ini mempunyai beragam bentuk bentang alam, diantaranya seperti teluk (laut yang menjorok ke daratan), tanjung, delta, dan gosong, berikut penjelasannya:
- Teluk: Laut yang menjorok ke arah daratan.
- Tanjung atau ujung: Yakni daratan yang menjorok ke arah laut dengan ujung yang sangat panjang yang juga disebut sebagai jazirah / semenanjung.
- Delta: Merupakan suatu tanah endapan yang ada di muara sungai, baik sungai yang bermuara ke laut atau ke danau.
- Gosong: Adalah pulau yang tergenang pada saat laut pasang serta muncul ke permukaan pada saat air laut surut.
6. Pematang
Pematang adalah sebuah perbukitan atau pegunungan yang memiliki puncak berderet – deret.
Contoh pematan:
- Pegunungan Meratus di Kalimantan.
7. Lembah
Lembah atau lebih dikenal sebagai ngarai (canyon) merupakan suatu relief dimana bentuk muka buminya berupa cekungan.
Pada lembah ini mempunyai ukuran yang panjang serta dikelilingi oleh sebuah perbukitan atau pegunungan.
Terbentuknya ngarai itu berkat adanya kerak bumi yang terkikis, atau terjadinya pengikisan oleh air atau es. Lembah yang tercipta berkat adanya erosi es disebut sebagai lembah gletser. Jenis lembah gletser pada umumnya telah terbentuk ribuan tahun yang lalu.
Contoh lembah:
- Ngarai Sianok di Sumatra Barat
- Lembah Baliem di Papua
- Lembah Indus di Pakistan
- serta Death Valley & Grand Canyon di Amerika Serikat.
Tenaga Endogen & Eksogen Pembentuk
Bentang alam dan relief di muka bumi ini tidak muncul begitu saja.Adanya keragaman bentuk muka bumi yang selalu berubah dari waktu ke waktu disebabkan oleh tenaga pembentuk muka bumi yang disebut dengan tenaga geologi.Tenaga geologi tersebut terdiri dari dua jenis yakni tenaga endogen dan tenaga eksogen.Berikut adalah pembahasan mengenai tenaga endogen dan eksogen yang membentuk muka bumi.
1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen merupakan suatu tenaga yang asalnya dari dalam bumi dan bersifat membangun (konstruktif).
Pada tenaga endogen dikelompokkan ke dalam 3 kelompok berbeda, antara lain:
a. Tektonisme
Tektonisme adalah suatu peristiwa yang menimbulkan perubahan bentuk kulit bumi.Tenaga tektonik inilah yang menjadi tenaga pembentuknya.
Pada tenaga tektonik dibagi menjadi 2 jenis gerak, yaitu gerak epirogenetik serta gerak orogenetik.
1. Gerak epirogenetik
Gerak epirogenetik merupakan gerak / pergeseran kulit bumi yang berlangsung pada jangka waktu yang lama serta mencangkup daerah yang luas sehingga menciptakan naik- turunnya daratan.
Epirogenetik ini juga dibagi lagi menjadi 2, antara lain:
- Epirogenetik positif menimbulkan turunnya daratan sehingga permukaan laut akan naik.
- Epirogenetik negatif merupakan gerak naiknya daratan sehingga membuat permukaan laut nampak turun.
2. Gerak orogenetik
Gerak orogenetik adalah suatu gerak yang menimbulkan terjadinya relief muka bumi daratan seperti pada gunung dan juga pegunungan.
Jenis gerak satu ini relatif lebih cepat dibandingkan dengan gerak epirogenetik.
Gerak orogenetik juga menimbulkan adanya tekanan di dalam kulit bumi secara vertikal serta horizontal sehingga dapat membuat dislokasi / perpindahan letak lapisan kulit bumi.
Dislokasi itu nantinya dapat membuat lipatan pada kulit bumi yang membentuk relief muka bumi berwujud pegunungan.
Tak hanya menciptakan berbagai macam lipatan kulit bumi, dislokasi ini juga menimbulkan retakan / patahan pada kulit bumi.
Diantara jenis patahan tersebut diantaranya seperti: Tanah turun (graben), tanah naik (horst), serta tanah bungkuk (fleksur).
b. Vulkasnisme
Vulkanisme adalah suatu peristiwa yang berkaitan dengan gunung berapi (berwujud naiknya magma dari dalam perut bumi).
Magma sendiri merupakan campuran dari batuan di dalam kondisi yang cair dan sangat panas. Penyebab dari terjadinya kegiatan magma did alam dapur magma ialah berkat tingginya suhu serta banyaknya jumlah gas yang terkandung di dalam magma.
Gunung berapi terdiri dari beberapa bagian, antara lain diaterma (pipa kawah), kawah, sumber kawah, dan batholit.
Serta terdapat beberapa jenis gunung berapi, seperti gunung api kaldera, gunung api perisai, gunung api maar, dan gunung api strato.
Contoh gunung api yang ada di negara Indonesia:
- Gunung Sinabung
- Gunung Merapi
- Gunung Agung
c. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan suatu getaran permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya kekuatan dari dalam bumi serta merambat hingga menuju permukaan bumi.
Terdapat 3 jenis gempa bumi berdasarkan sebab terjadinya, diantaranya yaitu:
1. Gempa Tektonik
Merupakan gempa yang berlangsung sebab karena adanya gerak orogenetik.
Gempa tektonik biasa berlangsung di kawasan pegunungan lipatan muda yakni daerah rangkaian Pegunungan Mediterania serta Sirkum Pasifik. Negara Indonesia juga menjadi salah satu negara yang berada di dalam deretan pegunungan tersebut.
Jenis gempa satu ini masuk ke dalam kelompok gempa dengan bahaya yang sangat besar sebab mampu menciptakan retakan serta pergeseran tanah.
Maka dari itu, masyarakat harus tahu cara untuk melakukan mitigasi gempa bumi guna mengurangi dampak negatif dari gempa tersebut.
2. Gempa Vulkanis
Merupakan suatu getaran yang terjadi pada saat adanya letusan gunung api atau sebab adanya kegiatan magma.
3. Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau juga disebut sebagai gempa guguran merupakan jenis gempa yang berlangsung sebab adanya tanah yang runtuh.
Jenis gempa ini pada umumnya terjadi di kawasan bertanah kapur dan daerah pertambangan yang memiliki terowongan.
2. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen merupakan suatu tenaga pembentuk muka bumi yang asalnya dari luar (berupa tenaga air, angin, sinar matahari, dan tenaga dari makhluk hidup).
Pada tenaga endogen dibedakan menjadi 4 jenis yang berbeda, diantaranya yaitu:
a. Pelapukan
Pelapukan merupakan suatu proses hancurnya batuan dari bongkahan besar menjadi bagian yang lebih kecil sehingga akan menjadi tanah.
Pada pelapukan ini bisa saja terjadi sebab adanya pengaruh dari cuaca, seperti suhu.
Adapun beberapa jenis pelapukan yang perlu kalian ketahui, antara lain:
- Pelapukan mekanik: Proses melapuknya batuan yang tak diikuti dengan adanya perubahan susunan kimia. Pelapukan satu ini dikarenakan adanya beberapa faktor seperti pengaruh suhu, daya erosi, sinar matahari, dan gelombang laut yang memukul pantai.
- Pelapukan kimia: Proses pelapukan batuan yang disertai dengan adanya perubahan susunan zat dari batuan induk.
- Pelapukan biologis: Proses pelapukan yang dikarenakan adanya kegiatan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan.
b. Pengikisan (Erosi)
Pengikisan merupakan suatu proses pengikisan pada permukaan bumi oleh media yang melibatkan pengangkatan partikel batuan.
Dilihat dari penyebabnya, erosi dapat dikelompokkan menjadi 4 macam, antara lain:
- Erosi air / korasi: Proses pengikisan tanah yang dilakukan oleh air dengan mengangkut batu- batuan yang sudah hancur. Korasi ini dapat dipengaruhi oleh daya angkut air, kondisi permukaan yang tererosi, serta kecepatan gerak air.
- Erosi es: Atau juga disebut sebagai erosi glasial merupakan erosi yang berlangsung di kawasan pegunungan tinggi yang memiliki salju abadi (es).
- Erosi angin: Suatu peristiwa pengikisan yang berlangsung sebab adanya pergerakan angin. Pengikisan tanah oleh angin ini memiliki dampak terbentuknya lubang- lubang kecil pada batuan.
- Erosi gelombang laut: Atau juga disebut sebagai abrasi pantai / erosi pantai. Besarnya kecepatan angin laut atau gelombang bisa membuat terjadinya perubahan bentuk pantai. Bentangan alam yang timbul sebab adanya erosi gelombang laut ini mencangkup relung, cliff, morena, dan ngarai.
c. Pengendapan (Sedimentasi)
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan massa batuan / material yang terbawa oleh angin, air, ataupun es.
Terdapat beberapa jenis proses sedimentasi berdasarkan tempat mengendapnya, antara lain:
- Sedimentasi fluvial: Merupakan sedimentasi yang berlangsung di sungai serta disebabkan oleh air sungai.
- Sedimentasi marine: Merupakan sedimentasi yang berlangsung sebab adanya abrasi oleh air laut serta menghasilkan bentangan alam seperti:
- Tombolo: Jembatan pasir yang mengaitkan dua buah pulau, yaitu pulau besar serta pulau kecil.
- Gosong: Sebuah daratan sempit yang ada di tengah – tengah laut.
- Spit: Daratan pasir yang memanjang dengan satu buah ujung di lautan serta ujung lainnya menyambung daratan.
d. Amblesan
Amblesan adalah perpindahan material atau pergeseran tanah secara vertikal serta perlahan menuju arah bawah tanpa adanya permukaan bebas.
Penyebab dari terjadinya tanah ambles ini yaitu:
- Adanya hujan deras yang menimpa tanah yang kurang padat. Tanah yang kurang padat tersebut pada umumnya berwujud tanah lempung / tanah liat yang mudah lembek pada saat terkena air.
- Lalu adanya timbunan lahan.
- Pemakaian air tanah yang berlebihan.
- Dan adanya beban berat di atas tanah yang kurang tebal serta erosi.
The post Relief Daratan appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment