Uraian: Perilaku Menyimpang (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Perilaku Menyimpang ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku atau tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat.
Sementara itu, pelaku atau seseorang yang melakukan perilaku menyimpang disebut sebagai devian (deviant).
Dan perilaku yang sesuai dengan norma dan juga nilai yang berlaku atau hidup di dalam masyarakat disebut konformitas.
Pengertian Menurut Para Ahli
Adapun beberapa pengertian dari perilaku menyimpang menurut ahli sosiologi, diantaranya adalah sebagai berikut:
James Vender Zender
Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang dianggap sebagai hal tercela serta di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
Bruce J Cohen
Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Robert M.Z. Lawang
Perilaku menyimpang merupakan semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
Teori Perilaku Penyimpangan
Penyimpangan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat bisa kita pelajari lewat beberapa teori, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Teori Labeling
Menurut teori yang disampaikan oleh Edwin M. Lemert, seseorang dapat menjadi orang yang menyimpang dikarenakan proses labelling yang berupa julukan, cap dan juga merk yang ditujukan oleh masyarakat maupun lingkungan sosialnya.
Pada awalnya seseorang akan melakukan penyimpangan primer (primary deviation) yang menyebabakn si pelaku menganut gaya hidup menyimpang (deviant life style).
Dan alhasil akan menghasilkan karir yang menyimpang (deviant career).
2. Teori Hubungan Diferensiasi
Menurut terori yang disampaikan oleh Edwin H. Sutherland, supaya terjadi penyimpangan. Seseorang harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana caranya untuk menjadi seorang yang menyimpang.
Pengajaran ini terjadi diakibatkan dengan adanya interaksi sosial antara seorang individu dengan orang lain yang memiliki perilaku menyimpang.
3. Teori Anomi Robert K Merton
Menurut terori yang disampaikan Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan karena adanya ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan beberapa cara yang dia pakai untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Merton juga ada lima cara pencapaian tujuan budaya, diantaranya yaitu:
a. Konformitas
Konformitas merupakan sikap yang menerima tujuan budaya yang konvensional (biasa) dengan cara yang juga konvensional.
b. Inovasi
Inovasi merupakan sikap seseorang dalam menerima secara kritis berbagai cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nlai-nilai budaya sembaril menempuh cara baru yang belum biasa dilakukan.
c. Ritualisme
Ritualisme merupakan sikap seseorang menerima cara-cara yang diperkenalkan sebagai bagian dari bentuk upacara (ritus) tertentu, namun menolak tujuan-tujuan kebudayaannya.
d. Retreatisme
Retreatisme merupakan sikap seseorang menolak, baik tujuan-tujuan ataupun cara-cara mencapai tujuan yang saudah menjadi bagian kehidupan masyarakat maupun lingkungan sosialnya.
e. Pemberontakan
Pemberontakan merupakan sikap seseorang dalam menolak sarana serta tujuan-tujuan yang disahkan oleh budaya masyarakatnya serta menggantikan dengan cara baru.
Ciri-ciri Perilaku Menyimpang
Menurut pendapat yang disampaikan oleh Paul B Horton ,penyimpangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Penyimpangan harus bisa didefinisikan, hal itu berarti penilaian menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasarkan dengan kriteria tertentu dan diketahui asal usul penyebabnya.
- Penyimpangan dapat diterima dan juga dapat juga ditolak.
- Penyimpangan relatif dan juga penyimpangan mutlak, hal itu berarti perbedaannya ditentukan oleh frekuensi serta kadar penyimpangannya.
- Penyimpangan pada budaya nyata ataukah budaya ideal, hal itu berarti budaya ideal merupakan seluruh peraturan hukum yang berlaku atau hidup di dalam suatu kelompok masyarakat.
Antara budaya nyata dengan budaya ideal akan selalu terjadi kesenjangan. - Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Norma penghindaran merupakan pola perbuatan yang dilakukan orang guna memenuhi keinginan mereka, tanpa harus dengan menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
- Penyimpangan sosial bersifat adaptif, hal itu berarti perilaku menyimpang adalah salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan adanya perubahan sosial.
Sifat Perilaku Menyimpang
Penyimpangan sebtulnya tidak selalu bersifat negatif, adapun perilaku penyimpangan yang bersifat positif.
Dengan begitu, penyimpangan sosial bisa dibedakan menjadi dua macam, yakni penyimpangan positif dan penyimpangan negatif.
Berikut penjelasannya untuk kalian semua:
1. Penyimpangan positif
Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang terarah kepada nilai-nilai sosial yang didambakan.
Walaupun cara yang dilakukan berupa penyimpangan dari norma yang berlaku.
Contoh dalam penyimpangan positif yaitu seorang ibu yang menjadi tukang ojek guna menambah penghasilan keluarga.
2. Penyimpangan negatif
Penyimpangan negatif adalah tindakan yang dipandang rendah, melanggar nilai-nilai sosial, dicela serta pelakunya tidak bisa lagi ditolerir oleh masyarakat.
Contoh dalam penyimpangan yaitu pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan yang lainnya.
Jenis Perilaku Menyimpang
Jenis dari perliku menyimpang dibedakan menjadi tiga macam, yaitu berdasarkan kekerapannya, berdasarkan jumlah orang yang terlibat, serta berdasarkan sifatnya.
Yuk langsung aja simak penjelasan di bawah:
- Jenis-jenis penyimpangan sosial berdasarkan kekerapananya
1. Penyimpangan Sosial Primer
Pengertian penyimpangan sosial primer merupakan penyimpangan yang sifatnya sementara atau temporer.
Orang yang melakukannya atau pelaku masih tetap akan bisa diterima oleh kelompok sosialnya sebab hal menyimpnag tersebut tidak terus menerus melanggar aturan.
Sebagai contoh, orang yang melanggar rambu lalu lintas ataupun orang yang pernah meminum minuman keras di dalam suatu pesta.
2. Penyimpangan Sosial Sekunder
Pengertian penyimpangan sosial sekunder merupakan perilaku penyimpangan sosial yang dilakukan oleh seseorang individu secara terus menerus meskipun pernah mendapatkan berbagai sanksi.
Oleh sebab itu, setiap pelaku secara umum akan dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang.
Contoh dalam penyimpangan jenis ini yaitu seseorang yang setiap hari minum minuman keras, siswa SMA atau MA yang terus menyontek teman kelasnya, ataupun yang lainnya.
- Jenis-jenis penyimpangan sosial berdasarkan jumlah orang yang terlibat
1. Penyimpangan Individu
Sesuai dengan namanya, penyimpangan individu merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seorang diri tanpa ada hubungannya dengan orang lain.
Individu tersebut melanggar norma dan aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.
Sehingga tak heran jika pelaku penyimpangan seringkali akan di asingkan oleh warga setempat atau bahkan bisa dipenjara.
2. Penyimpangan Kelompok
Sesuai dengan namanya, penyimpangan kelompok merupakan penyimpangan yang dilakukan secara bersama-sama di dalam suatu kelompok tertentu.
- Jenis-jenis penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya
1. Penyimpangan Bersifat Negatif
Penyimpangan bersifat negatif merupakan penyimpangan sosial yang berwujud tindakan menuju arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah sekaligus tercela sebab tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku atau hidup.
2. Penyimpangan Bersifat Positif
Penyimpangan bersifat positif merupakan penyimpangan sosial yang mempunyai dampak positif pada sistem sosial sebab dianggap ideal dalam masyarakat.
Penyebab Perilaku Menyimpang
1. Penyimpangan sebagai akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna
Sebab ketidaksanggupan dalam menyerap norma-norma kebudayaan masuk ke dalam kepribadin seseorang.
Maka seorang individu tak mampu dalam membedakan perilaku yang pantas dan tidak untuk dilakukan.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan seseorang telah menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna di mana para agen sosialisasi tidak mampu dalam menjalankan perannya sekaligus fungsinya dengan baik.
Contoh dalam kasus ini yaitu seorang individu yang berasal dari keluarga broken home serta kedua orang tuanya tidak bisa mendidik sang anak secara sempurna.
Sehingga sang anak tidak bisa mengetahui hak sekaligus kewajibanya sebagai anggota keluarga ataupun sebagai anggota masyarakat.
Perilaku yang nampak dari anak tersebut contohnya bisa dalam perilaku yang tidak mengenal disiplin, sopan santun, ketaatan dan yang lainnya.
2. Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang
Subkebudayaan merupakan suatu kebudayaan khusus yang dimana normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan atau umum.
Unsur budaya menyimpang dapat berupa perilaku serta nilai-nilai yang dipunyai oleh berbagai anggota kelompok yang tidak sejalan dengan tata tertib masyarakat.
Contoh kelompok menyimpang diantaranya yaitu kelompok penjudi, pemakai narkoba, geng penjahat, dan yang lainnya.
3. Penyimpangan sebagai hasil proses belajar yang menyimpang
Proses belajar ini dapat melalui interaksi sosial yang terjadi terhadap orang lain, terutama dengan orang-orang yang memiliki perilaku yang menyimpang dan orang tersebut telah berpengalaman.
Penyimpangan ini pun bisa terjadi dengan belajar dari proses belajar seseorang lewat media baik buku, majalah, koran, televisi dan yang lainnya.
Bentuk Perilaku Menyimpang
1. Penyalahgunaan Narkoba
Adalah bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan juga agama.
Dampak negatif yang muncul akan menimbulkan berkurangnya produktivitas seseorang selama si pelaku memakai obat tersebut. Dan akibat yang paling parah akan dapat dapat menyebabkan kematian.
Menurut gagasan yang disampaikan oleh Graham Baliane, terdapat beberapa penyebab seorang remaja memakai narkoba atau obat terlarang lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mencari dan menemukan arti hidup.
- Mempermudah penyaluran dan perbuatan seksual.
- Menunjukkan tindakan menentang otoritas orang tua, guru, dan norma-norma sosial.
- Membuktikan keberanianya dalam melakukan tindakan berbahaya seperti kebut-kebutan dan berkelahi.
- Melepaskan diri dari kesepian.
- Sekedar iseng dan didorong rasa ingin tahu.
- Mengikuti teman-teman untuk menunjukkan rasa solidaritas
- Menghilangkan frustasi dan kegelisahan hidup.
- Mengisi kekosongan, kesepian, dan kebosanan.
2. Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual merupakan perilaku seksual yang pada umumnya tidak lazim untuk dilakukan.
Penyebab dari penyimpangan seksual diantaranya yaitu pengaruh dari film-film porno, buku dan juga majalah porno.
Adapaun beberapa contoh dari penyimpangan seksual, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Perzinahan yakni hubungan seksual yang dilakukan di luar nikah.
- Lesbian yakni hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama wanita.
- Homoseksual yaitu hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama laki-laki.
- Pedophilia yaitu hasrat untuk memuaskan kenginan seksual dengan cara menggunakan kontak seksual dengan anak-anak.
- Gerontophilia yaitu hasrat untuk memuaskan keinginan seksual dengan orang tua seperti dengan kakek dan juga nenek.
- Kumpul kebo merupakan perilaku pola hidup yang seperti suami istri tanpa adanya ikatan pernikahan.
3. Alkoholisme
Racun protoplasmik atau yang biasa kita kenal sebagai alkohol memiliki efek depresan dalam sistem syaraf jika seseorang mengkonsumsinya.
Orang yang mengkonsumsinya atau pecandu nantinya akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan diri, baik secara fisik, psikologis, ataupun sosial.
Sehingga para alkoholik atau pemabuk melakukan keonaran, perkelahian, hingga pembunuhan secara tidak sadar atau setengah sadar.
4. Kenakalan Remaja
Gejala kenakalan remaja akan nampak pada masa pubertas, yaitu sekitar umur 14 hingga 18 tahun, sebab dalam masa ini jiwa dari seorang remaja masih dalam keadan labil sehingga akan mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif.
Adapun penyebab dari kenakalan remaja ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Lingkungan keluarga yang tidak harmonis.
- Situasi yang menjemukan dan juga membosankan.
- Lingkungan masyarakat yang tidak menentu untuk prospek kehidupan masa mendatang, contohnya lingkungan hidup yang kumuh dan juga penuh kejahatan.
Contoh dari perbuatan kenakalan remaja yaitu:
- pengrusakan tempat atau fasilitas umum
- penggunaan obat terlarang
- pencurian
- tawuran atau perkelahian dan yang lainnya.
Salah satu dari bentuk tawuran itu yakni tawuran pelajar yang dimana tawuran pelajar ini berbeda dengan perkelahian biasa.
Tawuran pelajar bisa digolongkan sebagai patologi atau penyakit, sebab memiliki sifat yang kompleks dengan penyebab dan juga akibat yang berbeda-beda.
Contoh Perilaku Menyimpang
Berikut merupakan contoh dari beberapa perilaku menyimpang sosial di masyarakat:
- Penyalahgunaan narkotika
- Penyimpangan seksual
- Berhubungan seksual di luar nikah
- Tawuran
- Balapan liar jalanan
- Berjudi
- Menggunakan pakaian yang tidak sesuai norma
- Bolos sekolah
- Mencuri
- Melanggar lalu lintas
- Pembunuhan
- Korupsi dan suap
- Fitnah
- Merokok sebelum 18 tahun
- Berbicara kasar
- Kecanduan minuman beralkohol
- Menyontek
- Membuang sampah sembarangan
- Pernikahan sesama jenis
- Kecanduan teknologi
- Menyinggung SARA
Demikianlah ulasan singkat mengenai perilaku menyimpang, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya. Terima kasih telah berkunjung. :))
The post Perilaku Menyimpang appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment