Uraian: Tenis Meja (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Tenis Meja ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Tenis Meja
Tenis meja merupakan salah satu jenis olahraga yang menggunakan bola kecil dan cukup digandrungi oleh banyak orang.
Sebab, olahraga yang satu ini memang sangatlah unik dan menyenangkan.
Tenis meja atau ada yang menyebutnya sebagai ping pong bukanlah olahraga yang menguras banyak tenaga.
Melainkan memberikan efek kesenangan bagi para peminatnya.
Sehingga buat kalian yang tidak suka olahraga berat, sangat disarankan untuk bermain tenis meja sebagai alternatif kegiatan olahraga kalian.
Sejarah
Terdapat berbagai macam sumber dan versi yang menyebutkan bagaimana terciptanya olaharga tenis meja ini.
Ada yang menyebutkan bahwa tenis meja ditemukan oleh kaum tentara yang berasal dari Inggris yang sedang ditugaskan ke India dan Afirka Selatan.
Dan kemudian mereka membawa tenis meja ini kembali ke negara mereka.
Dan mengatakan bahwa tenis meja merupakan hobi yang memanfaatkan meja makan dan bola gabus.
Namun sayangnya, permainan ini kurang diterima oleh masyarakat karena dianggap kurang menantang jika dibandingkan dengan tenis lapangan.
Sehingga seiring perkembangan zaman munculah berbagai inovasi baru yang dibuat oleh ames W Gibb yang menemukan bola seluloid dan EC Goode dengan dipantulkan dan kemudian dipukul menggunakan Bet atau raket pemukul yang dilapisi dengan karet.
Dan hingga sekarang, temuan beliau masih digunakan.
Di tahun 1921-1922 lahir sebuah organisasi yang mempunyai tujuan untuk menghidupkan pamor tenis meja di masyarakat.
Kelompok organisasi tersebut bernama TTA atau Table Tennis Association asal Inggris dan ITTF atau Internationale de Table Tennis Federation yang beranggotakan 140 negara.
Dengan adanya kedua organisasi tersebut, tentunya kepopuleran tenis meja semakin naik hingga pada akhirnya diadakan kejuaraan dunia tenis meja pada tahun 1926 di London.
Lalu, berkat adanya kejuaran itu, tenis meja mulai menyebar ke wilayah Asia, dan negara Jepang menjadi negara yang kuat dalam kejuaraan tenis meja di tahun 1950-1960 an.
Tak mau kalah, pada tahun 1970 an Cina menyusul kesuksesan Jepang dalam kejuaraan tersebut.
Dan hingga sekarang, tenis meja menjadi salah satu cabang yang dilombakan dalam ajang Sea Games.
Di Indonesia sendiri, tenis meja mulai dikenal pada tahun 1930 an pada waktu itu sedang berada pada masa penjajahan Belanda.
Pada waktu itu, permainan tenis meja hanya dimainkan oleh para penduduk Belanda.
Namun seiring bertambanhnya waktu tenis meja mulai dipermainkan oleh orang-orang yang bekerja di pemerintahan.
10 tahun kemudian, orang awam baru mulai mengenal tenis meja ini. Dan kemudian terbentuklah organisasi bernama Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia.
Pada tahun 1951 nama Pingpong kemudian diganti menjadi Tenis Meja yang disingkat menjadi PTMSI.
Pada tahun 1961 oraganisasi tersebut menjadi anggota TTFA atau The Tennis Table Federation of Asia dan juga menjadi anggota ITTF atau International Table Tennis Federation.
Sarana dan Prasarana
Untuk melakukan permainan tenis meja, tentunya dibutuhkan beberapa peralatan penunjang, diantaranya yaitu:
1. Raket/Bet
Untuk bermainan tenis meja alat wajib yang harus ada salah satunya adalah raket atau bet.
Bagi para pemula, menentukan raket atau bet yang tepat adalah kunci dari penting untuk menunjang permainan.
Meski tidak ada peraturan dalam pemelihan raket ini. Namun ada baiknya jika kalian menggunakan raket yang benar-benar datar pada permukaan pemukulnya. Serta permukaannya harus ditutupi dengan bintik-bintik ke dalam ataupun ke luar.
Hal tersebut tentunya bukan tanpa sebab, melainkan untuk memberikan kenyamanan pemain saat melakukan pukulan.
2. Bola
Siapkan bola tenis yang baik sebelum memulai permainan. Sebab jika menggunakan bola yang salah nantinya permainan akan terganggu karena beberapa kondisi.
Seperti bola yang terbelah karena pukulan yang terlalu keras.
Adapun saran yang dapat kalian gunakan yaitu pilihlah bola yang mempunyai bintang 2 atau 3.
Karena hal itu akan menunjukan kualitas dari bola tersebut.
Bola yang mempunyai bintang tiga biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.
Dan tentunya pemilihan bola yang baik akan menghasilkan pantulan yang baik juga.
3. Lapangan atau meja
Adapun ukuran dari lapangan tenis meja berstandar internasional yaitu lebar 152 cm x Panjang 274 cm. Dengan ketinggian 76 cm dari permukaan tanah.
Untuk ukuran netnya sendiri memiliki panjang 183 cm serta tinggi 15 cm.
Biasanya, lapangan atau meja ini berbahan dasar kayu serta pada kakinya terdapat roga supaya meja dapat dengan mudah dipindahkan.
Namun, dalam pertandingan, meja atau lapangan ini tidak diberikan roda. Karena dikhawatirkan akan berpindah tempat saat pertandingan sedang berlangsung.
Peraturan
Dalam sebuah permainan tentunya memiliki peraturan tertentu yang mengikat, begitu juga dengan tenis meja.
Sebab, adanya peraturan ini akan membuat permainan menjadi lancar dan dapat diterima oleh setiap pemainnya.
Dan bagi kalian yang mau bermian tenis meja tentunya harus mempelajari peraturan tenis meja itu sendiri.
Sebab apabila terjadi kesalahan yang tidak disadari akan berakibat fatal.
Dalam setiap pertandingan dipimpin oleh satu orang wasit dan satu orang pembantu wasit.
Pertandingan ganda terdiri dari dua tim yang mengikuti perntadingan, dan dalam setiap tim beranggotakan 2 orang. Sementara pertandingan tunggal terdiri dari 2 orang yang bertanding.
-
Tata Cara Servis dan Pengembalian Bola
- Servis diawali dengan bola berada di tangan yang tidak sedang memegang raket.
- Bola harus dilambungkan ke atas serta tidak berputar dengan ketinggian kurang lebih 16 cm.
- Pada waktu memukul bola, bola harus memantul dalam area sendiri dan baru melewati net dan menyentuh meja lawan.
- Servis harus dilakukan dari belakang batas pada akhir meja serta bola tidak boleh dihalangi oleh apapun dari pandangan lawan.
- Setelah bola dilambungkan ke atas tangan pemain yang tidak memegang bet harus disingkirkan dari antara bola dan net.
- Meyakinkan wasit dan juga pembantu wasit merupakan tanggung jawab dari pemain supaya servis dianggap benar atau salah.
- Jika wasit atau pembantu wasit merasa ragu mengenai sah tidaknya atas servis yang dilakukan pemain.
Maka wasit bisa menghentikan pertandingan serta memberi peringatan pada pemain yang melakukan servis tersebut.
Tetapi jika terjadi keraguan untuk kedua kalinya servis dianggap tidak sah. - Wasit dapat melonggarkan aturan servis jika pemain mengalami cacat.
- Pengembalian bola dilakukan dengan cara bola dipukul.
Sehingga melewati net bagian atas dan menyentuh meja lawan (bola boleh menyentuh net asalkan mendarat di area lawan)
-
Tata Cara Permainan
- Permainan Tunggal : Pemain 1 dan 2 adalah lawan tanding, pemain 1 melakukan servis.
Kemudian pemain 2 melakukan pengembalian lalu pemain 1 dan 2 melakukan pengembalian bola secara bergantian. - Permainan Ganda : Pemain 1 dan 2 adalah team dan pemain 3 dan 4 adalah team yang lain.
Pemain 1 melakukan servis. Kemudian pemain 3 atau 4 melakukan pengembalian.
Pemain 2 melakukan pengembalian lagi dan pemain 3 atau 4 menyesuaikan siapa yang melakukan pengembalian kedua.
Jika yang pertama melakukan pengembalian adalah pemain 3 maka yang melakukan kedua adalah pemain ke 4 dan begitu seterusnya sampai rally berakhir. - Aturan lainnya Permainan Ganda, Jika pemain adalah penyandang cacat dan harus duduk di kursi roda.
Maka tidak ada aturan pengembalian bola, namun jika salah satu dari bagian kursi roda melewati batas maka dianggap poin bagi lawan.
-
Pertandingan Dinyatakan Satu Let
Hal tersebut dapat terjadi apabila:
- Servis yang tidak sempurna atau menyentuh net serta dikembalikan oleh pemain lawan.
- Servis dilakukan pada waktu pemain lawan tidak siap atau pemain lawan tidak berusaha memukul bola.
- Gagal melakukan servis atau pengembalian yang sesuai peraturan bahwa hal itu diluar kontrol pemain.
- Pada waktu pertandingan diberhentikan oleh wasit atau pembantu wasit.
- Jika pemain mengenakan kursi roda serta servisnya benar atau tidak.
- Sesudah bola memantul dari meja penerima ke arah pantulan menuju net.
- Bola berhenti di atas meja penerima.
- Bola keluar setelah mengenai bagian samping dari meja penerima.
- Untuk memulai percepatan waktu.
- Mengkoreksi servis, pengembalian dan juga tempat.
- Menghukum serta memperingatkan pemain atau penasehat.
- Kondisi pemain tidak memungkinkan dan mempengaruhi hasil reli.
-
Pertandingan Dinyatakan Point
- Pemain memperoleh poin jika reli tidak dinyatakan set a limit.
- Jika lawan gagal melakukan servis atau pengembalian yang benar.
- Pada waktu Servis bola mengenai apa saja selain net dan daerah meja lawan sebelum dipukul oleh salah satu pemain.
- Apabila Bola keluar tanpa menyentuh meja terlebih dahulu.
- Salah satu pemain menyentuh meja.
- Pemain sengaja memukul bola 2 kali secara beruntun.
- Bola dipukul tidak menggunakan bagian dari daun Bet.
- Pemain menggerakkan atau lapangan.
- Tangan pemain yang tidak memegang bet menyentuh meja atau lapangan.
- Untuk permainan ganda pemain melakukan pengembalian tidak sesuai dengan urutan.
- Pemain mendapat poin jika expedite diberlakukan dan pemain dapat mengembalikan bola sebanyak 13 kali setelah servis.
Sementara bagi pemain penyandang cacat, maka pemain akan memperoleh poin jika memakai kursi roda jika:
- Lawan tidak berada dalam posisi duduk yang telah ditentukan yakni belakang paha tidak menyentuh saat memukul bola.
- Tangan lawan menyentuh bola sebelum memukul bola.
- Kaki lawan menyentuh lantai ketika pertandingan berjalan.
- Ketika kursi roda lawan melewati garis tengah pada meja.
Satu Game/Set
Permainan dinyatakan menang oleh pemain apabila pemain ataupun tim mendapatkan poin sebanyak 21 poin.
Kecuali terjadi juice yakni poin seimbang sebanyak 20 poin, maka pemain ataupun tim harus menjadikan selisih skor sebanyak 2 poin.
Satu Pertandingan
Sebuah pertandingan tenis meja terdiri atas hasil terbaik dari keseluruhan set yang berjumlah ganjil seperti best of 3, best of 5, best of 7.
Pemilihan Servis, Penerima dan Tempat
- Urutan servis, penerima bola atau tempat harus diputuskan oleh undian.
Serta pemenangnya bisa memilih servis atau menerima bola ataupun memilih tempat. - Jika pemenang undian telah menentukan dalam memilih servis atau menerima bola dan atau tempat maka lawan bisa memilih yang tidak dipilih.
- Jika poin telah mencapai hingga 2 poin, maka servis harus dilakukan oleh tim lawan dan begitu seterusnya hingga game selesai.
Terkecuali poin pemain menjadi seimbang sebanyak 10 poin atau expedite diberlakukan maka pemain hanya dapat melakukan servis sebanyak 1 kali secara bergantian. - Dalam pertandingan ganda, pemain yang melakukan servis pertama harus menentukan siapa yang akan melakukan servis terlebih dahulu dan penerima bola harus menentukan siapa yang menerima terlebih dahulu.
Kemudian dalam set selanjutnya tim yang melakukan servis pertama harus menentukan siapa yang akan melakukan servis dan yang menerima merupakan orang yang sama saat melakukan servis kepadanya saat set sebelumnya. - Pertandingan ganda, pada waktu pindah servis penerima sebelumnya menjadi pelaku servis.
Dan orang yang menjadi pelaku servis sebelumnya menjadi penerima. - Pemain yang melakukan servis pertama menjadi penerima pada saat set berikutnya.
Tetapi pada waktu set terakhir, pertandingan ganda pasangan yang menerima bola harus merubah urutan jika telah mencapai 5 poin. - Pemain harus bertukar tempat pada saat: set berikutnya telah dimulai dan pada set penentuan apabila poin telah mencapai hingga 5 poin.
Expedite Sistem atau Percepatan waktu
- Sistem percepatan waktu terjadi sesudah permainan berjalan 10 menit dalam satu game.
Atau kapan saja saat diminta oleh kedua pemain atau tim. - Sistem percepatan waktu dapat diberhentikan dalam satu game jika skor telah mencapai 18 poin.
- Bila set masih berjalan, maka harus dihentikan oleh wasit serta dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pelaku servis saat set berawal.
Apabila bola keluar atau mati maka permainan dilanjutkan dengan pelaku servis yang merupakan penerima pada set sebelumnya. - Saat Expedite diberlakukan pemain hanya dapat melakukan satu kali servis secara bergiliran.
Tetapi jika pemain penerima bisa melakukan hingga 13 kali pengembalian maka pemain penerima akan memperoleh poin. - Expedite tidak bisa merubah urutan servis serta penerima.
- Expedite harus terus berjalan sampai pertandingan selesai setelah expedite diberlakukan.
Cara Bermain
1. Permainan Tunggal
- Setiap bola yang mati akan menghasilkan nilai satu poin.
- Servis dilakukan secara bergantian apabila telah mencapai poin hingga kelipatan lima.
- Pemegang servis boleh memukul bola dari segala penjurus lapangan.
- Permainan satu set akan berakhir jika pemain telah mencapai nilai 11 poin, serta kemenangan diraih jika poin mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
- Jika terjadi deuce, permainan akan berakhir bila selisih nilai yaitu 2. Contoh: 15-13, 18-16
2. Permainan Ganda
- Setiap bola yang mati akan menghasilkan nilai satu poin.
- Servis dilakukan secara bergantian apabila telah mencapai poin hingga kelipatan lima.
- Pemain akan bergantian dalam menerima bola dari lawan.
- Pemegang servis hanya dapat melemparkan bola ke ruang kamar dari sebelah kanan pemain lawan.
- Permainan satu set akan berakhir jika pemain telah mencapai nilai 11 poin.
Serta kemenangan diraih jika poin mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set. - Jika terjadi deuce, permainan akan berakhir bila selisih nilai yaitu 2. Contoh: 13-11, 15-17
Teknik Permainan
1. Teknik Grip atau Cara Memegang Bet
Grip adalah teknik untuk memegang bet atau raket dengan cara genggaman yang digunakan haruslah senyaman mungkin.
Bila tidak, pemain dapat kehilangan kontrol pada waktu memukul bahkan raket dapat terlepas dari genggaman.
Terdapat 3 Teknik Grip atau memegang raket yang dapat digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Teknik Shakehand Grip atau berjabat tangan
Teknik ini adalah teknik yang paling sering digunakan di kawasan benua Eropa dan Amerika.
Dengan pemakaian teknik Shakehand ini, pemain tenis meja bisa menggunakan 2 sisi pemukul.
Teknik ini adalah teknik yang tepat jika cara bermain dair pemegang rakit adalah permainan jarak jauh.
Adapaun cara untuk melakukan teknik shakehand ini, yakni:
- Pegangan bet atau raket terletak diantara Ibu jari dan telunjuk.
- Jari telunjuk terletak di permukaan bagian pada bawah bet.
- Ketiga jari pada tangan menggenggam erat pemukul.
B. Teknik Penhold Grip
Teknik Penhold Grip atau yang sering disebut Asia Grip adalah teknik dimana posisi tangan menyerupai posisi saat memegang sebuah pena.
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah pada teknik pukulan Forehand dan Backhand yang cepat.
Teknik ini hanya dapat memakai satu sisi dari bet atau raket saja.
Cara memegang bet atau raket pada teknik penhold grip ini yaitu dengan cara raket diarahkan ke bawah. Dengan pegangan raket hanya diapit oleh ibu jari serta telunjuk yang tepat berada di atas bidang pukulan Bet.
Cara ini persis menyerupai saat kita sedang memegang pena ketika akan menulis.
C. Teknik Seemiller Grip
Teknik Seemiller Grip juga dikenal dengan sebutan American Grip yang dimana teknik ini hampir menyerupai teknik yang digunakan pada Shakehand Grip.
Namun, yang membedakan kedua teknik tersebut teletak pada jari telunjuknya yang berada tepat di sisi raket.
Sehingga raket berada pada sudut 90 derajat dari posisi tubuhpemain.
Dibanding dengan Shakehand, teknik Seemiller Grip mempunyai banyak kekurangan, seperti:
- sulit untuk melakukan serangan ke sudut lawan
- kurang ampuh dilakukan pada waktu bertahan
- sulit digunakan saat akan melakukan pukulan backhand
Namun bukan berarti penggunaan teknik ini tidak mempunyai keuntungan. Berikut keuntungan dari penggunaan teknik Seemiller Grip adalah:
- mudah untuk merubah bidang pemukul bola saat permainan berjalan
- lebih mudah untuk menggerakan pergelangan tangan saat melakukan forehand
- mudah dalam menghadang serangan dari pemain lawan.
Teknik Seemiller grip adalah teknik yang harus disesuaikan dengan tipe dari permainan pemain serta juga menyesuaikan kenyamanan dari genggaman tangan si pemain pada saat bertanding.
Dengan menguasai beberapa teknik ini, pemain juga dapat mengerti kondisi dan juga posisi kelemahan dari pemain lawan.
Seperti saat menggunakan teknik Seemiller Grip yang lemah waktu melakukan serangan sudut lawan.
Jadi pemain hanya harus menyesuaikan kondisi Grip yang tepat untuk digunakan.
2. Teknik Stance
Teknik stance atau sering disbeut sebagai teknik bersiap siaga adalah teknik anggota tubuh pada waktu melakukan serangan dan pertahanan.
Terdapat 3 teknik stance yang bisa kalian pakai pada saat bertanding. Diantaranya: Square Stance, Side Stance serta Open Stance.
Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing teknik stance:
- Square Stance adalah posisi tubuh menghadap tepat ke arah lapangan, teknik ini sangat efektif digunakan untuk menerima servis serta siap kembali setelah menerima serangan dari lawan.
Posisi anggota badan pada waktu melakukan teknik Square Stance yaitu berat badan ditumpukan pada kedua kaki, lutut agak sedikit ditekuk, kedua lengan bawah berada pada posisi horizontal serta bagian atas vertikal, dan badan dicondongkan ke arah depan.
Dengan posisi ini pemain bisa dengan cepat menuju ke segala arah, bisa lebih fokus pada arah datangnya bola serta bisa mengembalikan bola dengan baik. - Side Stance adalah posisi badan berada pada di samping lapangan. Pemain yang menggunakan teknik ini diharapkan mampu melakukan pengembalian bola sekaligus menahan pukulan dari lawannya dengan cepat.
- Teknik Open Stance adaah teknik hasil modifikasi dari Side Stance yang hanya digunakan untuk gerakan backhand block. Posisi badan dengan kaki kiri agak terbuka serta sedikit ke depan. Begitu pula sebaliknya untuk pemain yang kidal.
Namun demikian, secara keseluruhan penggnaan teknik Stance yang baik merupakan kaki kanan terletak sedikit ke belakang.
Lalu badan menghadap ke arah lapangan atau ke arah bola datang, kaki sedikit berjinjit.
Serta lutut sedikit ditekuk (tekukan lutut menyesuaikan dengan tinggi pemain, semakin tinggi pemain maka semakin bengkok tekukan lututnya).
3. Teknik Footwork atau Gerak Kaki
Teknik Footwork adalah teknik yang mengatur gerakan kaki dari pemain tenis meja. Biasanya , teknik ini dibedakan menjadi tunggal dan ganda.
Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal juga dapat digunakan pada permainan ganda.
Jika dilihat dari banyak langkah footwork untuk permainan tunggal dibedakan menjadi satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau bahkan lebih.
Bila dilihat dari arah gerakan, teknik ini dibedakan menjadi depan,belakang,kiri,kanan dan diagonal.
Footwork yang sering digunakan ialah footwork 2 langkah atau Two Step Footwork
Pemilihan Footwork harus dilihat dari jarak antara pemain dengan bola. Jika jarak terlalu jauh, pemain dapat melakukan footwork 1 langkah.
Dan pada waktu melakukan ini pemain harus memperhatikan jarak bola pada lawan.
Terdapat beberapa tips supaya teknik ini bisa dilakukan dengan efektif diiantaranya:
- Tekuk lutut sedikit
- Titik berat badan bertumpu kepada kedua kaki dengan seimbang
- Kaki sedikir dijinjit supaya berat badan lebih bertumpu pada ujung kaki.
4. Teknik Pukulan atau Stroke
Teknik pukulan merupakan teknik terpenting yang ada dalam olahraga tenis meja.
Sebab apabila kita bisa mengatur pukulan sesuai dengan keinginan, kita bisa dengan mudah mengincar titik lemah dari lawan dan kita akan menambah skor.
Teknik Pukulan terbagi kedalam 2 macam yakni teknik pukulan Forehand serta teknik pukulan Backhand.
Berikut penjelasan dari masing-masing teknik pukulan:
- Pukulan Forehand adalah teknik yang mengutamakan kecepatan dalam upaya memukul bola.
Teknik ini cukup ampuh digunakan untuk menyerang lawan.
Cara pemakaian teknik ini yaitu bola harus berada di posisi pada saat sisi tangan memegang bet.
Lalu, pukul bola dengan tangan mengarah ke arah sisi lainnya (jika yang memegang tangan kanan maka arah tangan dari kanan ke kiri, begitu juga sebaliknya). - Pukulan Backhand kurang cocok digunakanuntuk melakukan pukulan keras.
Sebab posisi tangan yang kurang pas untuk mendapat power yang maksimal dari ayunan tangan.
Cara pengguaan teknik ini hampir sama dengan pukulan Forehand hanya saja letaknya ada pada posisi bola.
Dan posisi Bola harus berada di sisi tangan yang sedang tidak memegang Bet.
Terdapat 5 jenis pukulan dari tenis meja perlu kalian pelajari yakni Drive, Push, Service, Chop dan Block.
- Drive adalah pukulan dengan ayunan terpanjang dari tangan anda. Pukulan ini akan menghasilkan pukulan bola yang cepat, keras dan juga mendatar.
- Push adalah pukulan backspin yang bersifat pasif, sering digunakan untuk membalas pukulan backspin dari lawan.
Pukulan ini memiliki tujuan supaya bola tidak melambung terlalu tinggi. - Chop merupakan pukulan backspin yang biasa digunakan dalam permaian untuk bertahan.
- Block merupakan pukulan yang dilakukan pada waktu menahan serangan dari lawan.
Pukulan ini dapat dilakukan pada waktu bola telah memantul dari meja atau lapangan.
Hal tesebut bertujuan supaya lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat. - Service merupakan pukulan yang dilakukan saat pertandingan akan segera dimulai.
Semua jenis pukulan di atas bisa dilakukan dengan cara Forehand maupun Backhand.
Serta sebagai ilmu tambahan, Topspin merupakan putaran bola searah jarum jam dan Backspin adalah kebalikannya.
Demikianlah ulasan mengenai tenis meja atau ping pong, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian yaa.
The post Tenis Meja appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment