Uraian: Angka Romawi (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Angka Romawi ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Angka Romawi
Untuk menulis angka romawi dimulai dari 1, 2, 3, 4 sampai mencapai angka ribuan seperti 2020 sebetulnya bukanlah perkara yang susah.
Namun tentu kalian harus mengetahui terlebih dahulu semua hal yang berbau dasar angka romawi sebelum masuk ke yang kompleks mengenai sistem angka romawi satu ini.
Pengertian Angka Romawi
Angka romawi merupakan suatu bilangan yang digunakan dalam sistem penomoran pada zaman romawi kuno serta masih banyak pula dimanfaatkan hingga sekarang.
Beberapa hal yang memanfaatkan penggunaan angka romawi antara lain: Jam, penomoran sekuel film, bab buku, penomoran seri event olahraga (olimpiade).
Pada bahasa Indonesia sendiri, angka romawi dipakai dalam penulisan bilangan tingkat. Sebagai contoh abad XX (abad kedua puluh) & Perang Dunia II (Perang Dunia Kedua).
Sejarah Angka Romawi
Sebelum angka romawi dikenal, sudah muncul berbagai angka yang dikembangkan oleh penduduk Mesir di 3000 tahun sebelum masehi serta bangsa Babylonia di area mesopotamia tahun 1750 sebelum masehi.
Angka romawi sendiri mulai dipakai ketika masa romawi kuno yakni pada abad ke-8 sebelum masehi.
Tak banyak literatur yang menerangkan mengenai asal muasal dari sejarah penemuan angka romawi ini.
Tetapi dipercaya jika angka romawi diadaptasi oleh angka yang sudah dipakai oleh bangsa Etruskan, yaitu bangsa yang pertama kali tinggal di kota Roma sebelum mereka dibantai oleh orang – orang Romawi.
Orang etruskan telah menuliskan angka dengan menggunakan simbol ?, ?, ?, ⋔, ?, dan ⊕ lalu diubah ke dalam simbol I, V, X, L, C, & M pada angka romawi.
Pada beberapa hipotesis menyebutkan jika pemakaian angka romawi didasari dengan pemakain ranting / tongkat para penggembala kambing Italia dalam menghitung jumlah ternak.
Hal tersebut cukup berdasar sebab berbagai simbol yang muncul dalam angka romawi adalah simbol datar yang bisa dibentuk memakai tongkat secara vertikal / horizontal.
Sebagai contohnya untuk membentuk simbol X, mereka hanya butuh untuk menyilangkan 2 tongkat begitupun dengan simbol pada angka yang lain.
Tetapi pada angka romawi mempunyai kelemahan, seperti tidak adanya angka nol sehingga menyulitkan dalam penjumlahan matematika.
Lalu sekitar pada tahun 800, angka Hindu-Arab muncul serta berkembang dengan memakai simbol berbeda dan juga angka bilangan Nol.
Angka tersebut pun menggeser angka romawi selepas beberapa abad di Eropa serta dipakai sebagai simbol atau angka yang dipakai dalam kehidupan masyarakat dunia sehari-hari. Termasuk orang Indonesia yang mengenal bilangan berbentuk 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan seterusnya.
Walaupun demikian, angka romawi masih tetap dipakai dalam bidang tertentu.
Sistem Penulisan Angka Romawi
Sistem angka romawi berbeda dengan sistem angka basis desimal.
Dimana simbol yang dipakai di dalam sistem angka romawi terdiri atas karakter dasar & karakter kombinasi.
- Karakter dasar merupakan karakter tunggal yang menyatakan sebuah bilangan
- Karakter kombinasi merupakan gabungan dari karakter dasar yang menyebutkan suatu bilangan.
Masing – masing karakter angka romawi adalah huruf kapital pada alfabet modern yang sekarang kita pakai.
Simbol dasar atau karakter angka romawi terdiri atas:
Simbol | Hasil |
---|---|
I | 1 (satu) (unus) |
V | 5 (lima) (quinque) |
X | 10 (sepuluh) (decem) |
L | 50 (lima puluh) (quinquaginta) |
C | 100 (seratus) (centum) |
D | 500 (lima ratus) (quingenti) |
M | 1.000 (seribu) (mille) |
Sementara untuk angka di atas 5000, maka ada sebuah garis lurus di atas simbolnya, menjadi:
Simbol | Hasil |
---|---|
_ V |
5.000 (lima ribu) |
_ X |
10.000 (sepuluh ribu) |
_ L |
50.000 (lima puluh ribu) |
_ C |
100.000 (seratus ribu) |
_ D |
500.000 (lima ratus ribu) |
_ M |
1.000.000 (satu juta) |
Angka romawi yang merupakan perpaduan dari karakter dasar diantaranya seperti:
- II = 2
- III = 3
- IV = 4
- VI = 6
- VII = 7
- VIII = 8
- IX = 9
- XI = 11
- XII = 12
- XIII = 13
- dan lainnya.
Jumlah Karakter Angka Romawi
Jumlah karakter pada angka romawi pada satu bilangan sama dengan jumlah karakter romawi pada setiap angka di dalam bilangan tersebut.
Beda halnya pada sistem angka yang sekarang kita pakai, angka romawi tidak mendefinisikan angka nol.
Posisi satuan, puluhan, ratusan, dan lainnya tak akan mempengaruhi jumlah karakter dalam angka romawi.
yang artinya angka 2 (II), 20 (XX), 200 (CC), 2.000 (MM) dan seterusnya mempunyai jumlah karakter yang sama yakni dua karakter.
Contoh lain:
- Angka 2003 terdiri atas 5 karakter, yakni:
MMIII (2 karakter angka 2.000 (MM) & 3 karakter angka 3 (III). - Angka 666 terdiri atas 6 karakter, yakni:
DCLXVI (2 karakter angka 600 (DC), 2 karakter angka 60 (LX), & 2 karakter angka 6 (VI). - Angka 1250 terdiri atas 4 karakter, yakni:
MCCL (1 karakter angka 1000 (M), 2 karakter angka 200 (CC), & 1 karakter angka 50 (L). - Angka 888 terdiri atas 12 karakter, yakni:
DCCCLXXXVIII (2 karakter angka 800 (DCCC), 4 karakter angka 80 (LXXX), & 4 karakter angka 8 (VIII).
Cara Mudah Menulis Angka Romawi
Berikut adalah translasi angka desimal ke angka romawi, antara lain:
- Tuliskan angka desimal yang nanti akan diubah.
Contoh: 1.988. - Uraikan angka desimal sebagai satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan lainnya.
Contoh: 1.989 = 1.000 + 900 + 80 + 8. - Translasikan angka itu ke dalam karakter simbol romawi.
Contoh: 1.000 + 900 + 80 + 8 = M + CM + LXXX + VIII - Terakhir menggabungkan karakter romawi yang sudah dijumlahkan sesuai urutan.
Contoh: M + CM + LXXX + VIII = ⅯⅭⅯⅬⅩⅩⅩⅤⅠⅠⅠ
Tabel Angka Romawi
Berikut merupakan tabel dari angka romawi, antara lain:
Romawi | Alternatif | Arab | Catatan |
---|---|---|---|
tidak ada | tidak ada | 0 | Tidak dibutuhkan. |
I | Ⅰ | 1 | |
II | ⅠⅠ (atau Ⅱ) | 2 | |
III | ⅠⅠⅠ (atau Ⅲ) | 3 | |
IV | ⅠⅤ (atau Ⅳ) | 4 | IIII masih dipakai dalam jam. |
V | Ⅴ | 5 | |
VI | ⅤⅠ (atau Ⅵ) | 6 | |
VII | ⅤⅠⅠ (atau Ⅶ) | 7 | |
VIII | ⅤⅠⅠⅠ (atau Ⅷ) | 8 | |
IX | ⅠⅩ (atau Ⅸ) | 9 | |
X | Ⅹ | 10 | |
XI | ⅩⅠ (atau Ⅺ) | 11 | |
XII | ⅩⅠⅠ (atau Ⅻ) | 12 | |
XIII | ⅩⅠⅠⅠ | 13 | |
XIV | ⅩⅠⅤ | 14 | |
XV | ⅩⅤ | 15 | |
XIX | ⅩⅠⅩ | 19 | |
XX | ⅩⅩ | 20 | |
XXX | ⅩⅩⅩ | 30 | |
XL | ⅩⅬ | 40 | |
L | Ⅼ | 50 | |
LX | ⅬⅩ | 60 | |
LXX | ⅬⅩⅩ | 70 | |
LXXX | ⅬⅩⅩⅩ | 80 | |
XC | ⅩⅭ | 90 | |
C | Ⅽ | 100 | |
CC | ⅭⅭ | 200 | |
CD | ⅭⅮ | 400 | |
D | Ⅾ | 500 | |
DCLXVI | ⅮⅭⅬⅩⅤⅠ | 666 | Memakai setiap simbol utama. |
CM | ⅭⅯ | 900 | |
M | Ⅿ | 1000 | |
MCMXLV | ⅯⅭⅯⅩⅬⅤ | 1945 | |
MCMXCIX | ⅯⅭⅯⅩⅭⅠⅩ | 1999 | |
MM | ⅯⅯ | 2000 | |
MMM | ⅯⅯⅯ | 3000 | |
MMMM | ⅯⅯⅯⅯ | 4000 | |
IƆƆ | ⅠƆƆ | 5000 | I diikuti dengan dua buah C terbalik. |
Nilai Khusus (Pecahan) Angka Romawi
Adapun nilai khusus atau dalam pecahan dari angka romawi, antara lain:
Pecahan | Angka Romawi | Nama (nominatif dan genitif) | Arti |
---|---|---|---|
1/12 | · | Uncia, unciae | “Seper dua belas” |
2/12 = 1/6 | ·· atau : | Sextans, sextantis | “Seper enam” |
3/12 = 1/4 | ··· atau ∴ | Quadrans, quadrantis | “Seper empat” |
4/12 = 1/3 | ···· atau ∷ | Triens, trientis | “Seper tiga” |
5/12 | ····· atau ⁙ | Quincunx, quincuncis | “Seper lima” (quinque unciae → quincunx) |
6/12 = 1/2 | S | Semis, semissis | “Setengah” |
7/12 | S· | Septunx, septuncis | “Seper tujuh” (septem unciae → septunx) |
8/12 = 2/3 | S·· atau S: | Bes, bessis | “Dua per tiga” (as in “twice a third”) |
9/12 = 3/4 | S··· atau S∴ | Dodrans, dodrantis atau nonuncium, nonuncii | “Tiga per empat” (de-quadrans → dodrans) atau “ninth ounce” (nona uncia → nonuncium) |
10/12 = 5/6 | S···· atau S∷ | Dextans, dextantis atau decunx, decuncis | “Lima per enam” (de-sextans → dextans) atau “ten ounces” (decem unciae → decunx) |
11/12 | S····· atau S⁙ | Deunx, deuncis | “Sebelas per dua belas” (de-uncia → deunx) |
12/12 = 1 | I | As, assis | “Satu” |
Contoh Cara Penulisan Angka Romawi
Berikut contoh pengubahan angka desimal menjadi angka romawi, antara lain:
- 2020 = 2000 + 20 = MM + XX = MMXX
- 2019 = 2000 + 10 + 9 = MM + X + IX = MMXIX
- 2018 = 2000 + 10 + 8 = MM + X + VIII = MMXVIII
- 2017 = 2000 + 10 + 7 = MM + X + VII = MMXVII
- 2016 = 2000 + 10 + 6 = MM + X + VI = MMXVI
- 2015 = 2000 + 10 + 5 = MM + X + V = MMXV
- 2014 = 2000 + 10 + 4 = MM + X + IV = MMXIV
- 2013 = 2000 + 10 + 3 = MM + X + III = MMXIII
- 2012 = 2000 + 10 + 2 = MM + X + II = MMXII
- 2011 = 2000 + 10 + 1 = MM + X + I = MMXI
- 2010 = 2000 + 10 = MM + X = MMX
- 1234 = 1000 + 200 + 30 + 4 = M + CC + XXX + IV = MCCXXXIV
- 876 = 800 + 70 + 6 = DCCC + LXX + VI = DCCCLXXVI
- 78 = 70 + 8 = LXX + VIII = LXXVIII
Penulisan Angka Romawi 11 – 102
Berikut adalah tabel penulisan angka romawi mulai dari 11 hingga 102, antara lain:
11=XI | 34=XXXIV | 57=LVII | 80=LXXX |
12=XII | 35=XXXV | 58=LVIII | 81=LXXXI |
13=XIII | 36=XXXVI | 59=LIX | 82=LXXXII |
14=XIV | 37=XXXVII | 60=LX | 83=LXXXIII |
15=XV | 38=XXXVIII | 61=LXI | 84=LXXXIV |
16=XVI | 39=XXXIX | 62=LXII | 85=LXXXV |
17=XVII | 40=XL | 63=LXIII | 86=LXXXVI |
18=XVIII | 41=XLI | 64=LXIV | 87=LXXXVII |
19=XIX | 42=XLII | 65=LXV | 88=LXXXVIII |
20=XX | 43=XLIII | 66=LXVI | 89=LXXXIX |
21=XXI | 44=XLIV | 67=LXVII | 90=XC |
22=XXII | 45=XLV | 68=LXVIII | 91=XCI |
23=XXIII | 46=XLVI | 69=LXIX | 92=XCII |
24=XXIV | 47=XLVII | 70=LXX | 93=XCIII |
25=XXV | 48=XLVIII | 71=LXXI | 94=XCIV |
26=XXVI | 49=XLIX | 72=LXXII | 95=XCV |
27=XXVII | 50=L | 73=LXXIII | 96=XCVI |
28=XXVIII | 51=LI | 74=LXXIV | 97=XCVII |
29=XXIX | 52=LII | 75=LXXV | 98=XCVIII |
30=XXX | 53=LIII | 76=LXXVI | 99=XCIX |
31=XXXI | 54=LIV | 77=LXXVII | 100=C |
32=XXXII | 55=LV | 78=LXXVIII | 101=CI |
33=XXXIII | 56=LVI | 79=LXXIX | 102=CII |
The post Angka Romawi appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment