Uraian: Kingdom Animalia (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Kingdom Animalia ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Kingdom Animalia
Taukah kalian apa itu Kingdom Animalia? Atau belum pernah mendengarnya sama sekali? Jika anda belum mengetahui atau bahkan sedang belajar mengenai Kingdom Animalia. Maka berkunjung ke tuliskan.id merupakan pilihan yang tepat.
Sebab disini kalian akan diberikan ulasan yang lengkap mengenai Kingdom Animalia. Mulai dari pengertian Kingdom Animalia, ciri Kingdom Animalia, dan klasifikasi Kingdom Animalia, hingga contohnya dengan lengkap dan terperinci.
Untuk itu, yuk simak ulasan yang ada di bawah ini.
Pengertian Kingdom Animalia
Hewan atau dalam bahasa lainnya disebut sebagai Kingdom Animalia adalah organisme yang mempunyai sel kompleks atau biasa disebut dengan organisme eukariotik yang multiseluler.
Berbeda halnya dengan tumbuhan yang mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makananya sendiri dengan cara berfotosintesis.
Oleh sebab itu, hewan yang ada di dunia liar diharuskan mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi yang dimana akan dicerna di dalam tubuh si hewan.
Proses pencernaan ini membutuhkan oksigen sebagai suplai utama dan nantinya akan dikeluarkan kembali dalam bentuk karbon dioksida sebagai zat sisa.
Hewan memiliki ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan makhluk lainnya yakni dimana sel hewan tidak mempunyai dinding sel.
Hewan mrmiliki banyak sekali sel otot sebagai pergerakannya serta sel saraf yang memiliki fungsi untuk merespon setiap rangsangan yang datang.
Ciri Ciri Kingdom Animalia
Kingdom Animalia mempunyai ciri utama sebagai identitasnya, diantaranya sebagai berikut:
- Mempunya sel banyak atau makhluk hidup multiseluler
- Memiliki sifat Heterotrof atau tidak bisa membuat makanan sendiri.
- Membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup.
- Mempunyai sel otot sebagai penggerak serta sel saraf untuk menerima rangsangan.
- Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual
- Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)
Klasifikasi Kingdom Animalia
Kingdom Animalia terdiri dari dua kelompok yakni kelompok invertebrate dan kelompok vertebrata.
Invertebrate merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang sedangkan vertebrata merupakan kelompok hewan dengan tulang belakang.
Yang pertama kita akan membahas kelompok invertebrate terlebih dahulu. Kelompok invertebrate ini terbagi atas beberapa filum diataranya Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda serta Echinodermata. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan dibawah.
Invertebrate
1. Porifera
- Hewan multiseluler yang mempunyai tubuh berpori dengan jaringan yang belum terbentuk serta mempunyai rangka serta saluran air.
- Bersifat heterotrof atau memperoleh makanan di dalam air dengan cara masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori.
- Hidup di dalam laut, biasanya melekat pada bebatuan atau benda di dalam laut lainnya.
- Reproduksi secara aseksual dengan cara pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) serta regenerasi.
- Reproduksi secara seksual dengan cara pembentukan gamet.
- Porifera terbagi atas tiga kelas berdasarkan penyusun rangkanya, yakni Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
2. Coelenterata
- Hewan multiseluler diploblastik dimana tubuhnya telah terbentuk dengan banyak jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel yang dapat menyengat, mempunyai rongga pencernaan, system saraf sederhana serta tidak mempunyai system ekskresi.
- Heterotrof
- Menggunakan tentakel untuk berburu mangsa.
- Habitatnya berada di dalam laut.
- Reproduksi aseksual dengan cara pembentukan tunas oleh polip.
- Reproduksi seksual dengan cara pembentukan gamet oleh medusa atau pun polip.
- Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup terbagi atas tiga kelas, yakni Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
3. Platyhelminthes
- Hewan triploblastik aselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, mempunyai system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak mempunyai system sirkulasi, respirasi dan juga ekskresi.
- Hidup bebas di lautan, air tawar, tempat lembab atau juga hidup menjadi parasit pada hewan serta manusia.
- Bersifat hemafrodit
- Reproduksi seksual dengan cara sendiri atau silang
- Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi yang diikuti dengan regenerasi.
- Klasifikasi dibedakan atas tiga kelas, yakni Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
4. Nemathelminthes
- Hewan triploblastik pseudoselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral menyerupai bulat panjang dengan dilapisi kutikula serta dengan system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak mempunyai system respirasi dan juga ekskresi.
- Hidup bebas atau menjadi parasit
- Hidup di area tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas,
- Memiliki sifat parasitik pada manusia, hewan dan juga tumbuhan.
- Reproduksi secara seksual
- Contoh Nemathelminthes parasitik yakni cacing kremi, cacing filarial, cacing gelang, cacing Trichinella, dan cacing tambang.
5. Annelida
- Hewan triploblastik selomata
- Mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral bersegmen, mempunyai otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali atau sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring serta tali saraf menembus segmen tubuh dan mempunyai system ekskresi.
- Tidak mempunyai system respirasi
- Bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan juga betina terpisah dengan individu yang tidak sama).
- Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah serta tempat yang lembab atau menjadi parasit pada vertebrata.
- Reproduksi secara seksual dan juga aseksual.
- Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
6. Mollusca
- Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral, bertekstur lunak, hidup di laut lepas, air tawar maupun darat.
- Tubuh tersusun dari kaki, massa visceral serta mantel. Bercangkang, system pencernaan sudah lengkap dengan system sirkulasi terbuka dan juga tertutup.
- System saraf terdiri atas ganglion serta serabut saraf. Respirasi dengan menggunakan insang atau rongga mantel. Ekskresi menggunakan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
- Dibedakan atas 3 kelas yakni, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
7. Arthropoda
- Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang berbentuk simetri bilateral, mempunyai kaki serta tubuh yang beruas
- Hidup dalam habitat yang bebas, menjadi parasit, komensal atau simbiotik.
- Tubuh tersusun atas kaput (kepala), toraks (dada) serta abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri atas ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan juga tali saraf menembus segmen tubuh), system pencernaan sudah lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi atau suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda (prosesnya dibantu oleh kelenjar ekskresi tertentu).
- Respirasi dengan menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku.
- System sirkulasi terbuka.
- Bersifat dioseus atau alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang tidak sama serta reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (lepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
- Dibedakan atas 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
8. Echinodermata
- Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral dengan permukaan tubuh berduri, dan hidup bebas di dasar laut.
- Duri tumpul dan juga runcing, mempunyai system ambulakral, system saraf berupa cincin dengan pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
- Respirasi dengan menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh.
- Bersifat dioseus serta reproduksi seksual secara eksternal dan juga dapat beregenerasi.
- Dibedakan atas 5 kelas yakni, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.
Vertebrata
Yang kedua adalah kelompok Vertebrata yang merupakan kelompok hewan dengan vertebrae (tulang belakang) yang memanjang pada bagian dorsal atau punggung kepala sampai ekor.
Vertebrata terbagi atas beberapa kelas, diantaranya sebagai berikut :
1. Pisces
Kelas pisces adalah kelompok hewan yang hidupnya berada di dalam air. Bagian luar dari tubuh ikan dilindungi dengan eksoskeleton yang berupa sisik. Kelas Pisces bisa bernapas di dalam air berkat adanya insang yang melekat pada tubuhnya.
Pisces merupakan hewan poikiloterm atau hewan yang berdarang dingin yang bisa menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu di air sebagai habitat tempat hidupnya. Ordo dari pisces yakni, Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.
2. Amfibi
Amfibi adalah kelompok hewan yang hidup di dua tempat yaitu hidup di air ataupun di darat. Contoh dari hewan amfibi yakni, katak, kodok, dan salamander. Amfibi bernapas dengan menggunakan paru-paru dan juga kulitnya.
Jenis amfibi yang hidupnya di darat juga harus menemukan area perairan sebagati tempat untuk bertelur.
Larva dari amfibi disebut denagn kecebong yang bentuknya menyerupai ikan kecil serta hidupnya di dalam air dan bernafas dengan menggunakan insang.
Amfibi adalah hewan poikiloterm atau berdarah dingin. Ordo dari Amfibi yakni Anura, Caudata, Gymnophiona.
3. Reptilia
Reptil merupakan vertebrata pertama yang bisa beradaptasi di daerah kering. Reptil yang satu ini bersifat autotomi yakni dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika berada dalam keadaan bahaya.
Contoh dari reptilia adalah ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari reptile yakni Squamata, Crocodilia, Chelonia dan Rynchochepalia.
4. Aves
Aves atau yang biasanya kita sebut sebagai burung ini merupakan salah satu kelas dari vetebrata. Mempunyai bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Bulu burung terdiri atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae (sebagai isolator) dan juga plumae (untuk terbang).
Burung adalah hewan Homoiterm atau hewan berdarah panas. Burung mempunyai Saccus pneumaticus (kantung hawa) yang fungsinya sebagai respirasi saat terbang, mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara serta membungkus organ dalam agar tidak dingin ketika terbang.
Kelas Aves mempunyai 27 ordo diantaranya yakni: Apterygiformes, Struthioniformes, Rheiformes, Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes, Gaviiformes, Spheniscitormes, Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes, Falconiformes, Galliformes, Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes, Strigiformes, Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes, Coraciiformmes, Piciformes dan Passeriformes.
5. Mammalia
Kelas Mammalia adalah kelas yang mempunyai mammae gland (kelenjar susu) serta rambut yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Mammalia terdiri atas Mammalia bertelur (ex: platypus), Mammalia berkantung (ex:Kanguru, Koala) serta Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar atau melahirkan seperti kucing, anjing, harimau, hyena dll).
Ordo dari Kelas Mammalia yakni: Karnivora, Monotremata, insectivore, pholidota, chiroptera, marsupialia, prosboscidae, artidactyea, Perissodactyla, Cetacea, Sirenia, Rodentia, Lagomorpha, Pholidota, Edentata dan Primata.
Sistem Organ Kingdom Animalia
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka yang ada pada Kingdom Animalia terbagi atas 2 jenis yakni Eksoskeleton dan Endoskeleton.
Eksoskeleton merupakan hewan yang mempunyai rangka di luar tubuh yang fungsinya untuk membungkus dan juga melindungi organ dalam yang lunak. Contoh yang ada pada hewan Invertebrata yakni dari filum Athropoda.
Sedangkan Endoskeleton merupakan hewan yang memiliki rangkan di dalam tubuh. Endoskeleton biasanya dibungkus oleh kulit dan juga daging. Contohnya ada pada hewan Vertebrata.
2. Sistem Respirasi (Pernapasan)
Kelompok Vermes atau cacing bernafas dengan menggunakan permukaan tubuhnya. Sistem pernapasan yang ada pada serangga disebut dengan system penapasan Trakea.
Sedangkan ikan dan juga hewan laut lainnya seperti kepiting, cacing laut, udang, dan bintang laut sistem pernafasannya menggunakan insang.
Katak dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru dan juga kulitnya. Sedangkan larva katak (berudu) bernafas dengan menggunakan insang luar.
Berbeda halnya dengan salamander, insang luar tetap ada hingga dewasa. Burung mempunyai paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung hawa).
3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)
Sistem peredaran darah yang ada pada makhluk hidup multiseluler bisa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu peredaran darah terbuka dan peredaran darah tertutup.
Pada peredaran darah terbuka, darah yang mengalir tak selalu berada di dalam pembuluh darah. Sedangkan peredaran darah tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh darah.
Jantung ikan mempunyai dua ruang yakni atrium serta ventikel. Pada Amphibia, jantungnya mempunyai tiga ruang, yakni atrium kanan, atrium kiri, dan ventrikel.
Jantung Reptilia mempunyai empat ruang, namun sekat yang ada diantara ventrikel kanan dan ventrikel kiri belum sempurna.
Pada Aves dan Mammalia, jantungnya mempunyai empat ruang sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya CO2.
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi yang ada pada Kingdom Animalia sangat bervariasi. Ada yang bereproduksi dengan cara Aseksual, Seksual, bahkan keduanya.
Reproduksi dengan cara aseksual yakni reproduksi yang terjadi secara pembelahan, pertunasan serta regenerasi. Contoh pada hewan amoeba, hydra dan lainnya.
Sedangkan reproduksi secara seksual yakni reproduksi yang terjadi dengan cara peleburan antara gamet jantan dengan gamet betina sehingga terjadi fertilisasi dan menghasilkan individu yang baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua macam, yaitu fertilisasi internal dan eksternal.
Fertilisasi internal yakni pembuahan yang prosesnya ada di dalam tubuh, contohnya pada hewan kucing, anjing, tikus, kelinci dsb.
Sedangkan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang prosesnya ada di luar tubuh. Contoh pada hewan yakni Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan.
Tak hanya itu, ada juga organisme yang bereproduksi dengan cara parthenogenesis (sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contohnya ada pada lebah dan semut.
Demikianlah ulasan yang dapat yuksinau.com berikan mengenai Kingdom Animalia, mulai dari pengertian hingga klasifikasinya secara lengkap dan mendetail, sehingga akan mempermudah dalam pembelajaran kalian. Semoga bermanfaat. Terimakasih telah berkunjung.
The post Kingdom Animalia appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment