Uraian: Konjungsi Kausalitas (Lengkap)

Konjungsi Kausalitas - Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu tentang sesuatu hal, seperti contohnya informasi mengenai "Konjungsi Kausalitas?" Lantas berusaha mencari tahu melalui google (internet) dan tanpa sengaja menemukan situs Uraian Lengkap ini. Dapat dikatakan bahwa Anda sudah berada di situs yang tepat, sebab kita memang akan membahas hal tersebut.

Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Konjungsi Kausalitas ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?

Pembahasan Lengkap Konjungsi Kausalitas

Konjungsi atau biasa disebut sebagai kata hubung merupakan suatu kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata – kata, bagian – bagian kalimat, hingga kalimat – kalimat di dalam suatu wacana, yang mana salah satu jenisnya adalah kojungsi kausalitas.

Pemakaian konjungsi kausalitas ini biasanya dapat kalian temukan pada jenis teks eksplanasi yang mana di dalamnya memaparkan proses terjadinya sebuah fenomena atau peristiwa.

Di dalam teks eksplanasi sendiri banyak sekali memakai konjungsi kausalitas yang menyatakan sebab akibat, konjungsi kronologi atau proses, serta kalimat keterangan waktu.

Selengkapnya terkait Konjungsi Kausalitas, simak baik – baik ulasannya di bawah ini.

Pengertian Konjungsi Kausalitas

konjungsi kausalitas contoh

Konjungsi kausalitas merupakan suatu kata hubung di dalam suatu kalimat yang menyatakan hukum dari sebab -akibat sebuah peristiwa.

Dilansir dari buku Bahasa Indonesia SMA/ MA Kelas XII karya dari Imam Taufik, dkk., konjungsi kausalitas ini berhubungan secara langsung dengan pemakaian argumen penulisnya.

Di dalam bahasa Indonesia, konjungsi bisa dipakai untuk merangkai, menyambung, serta menghubungkan kata dengan kata, klausa bersama klausa, kalimat bersama kalimat, dan yang lainnya.

Maka dari itu, konjungsi pun disebut sebagai media perangkai unsur wacana.

Konjungsi sangat mudah untuk dikenali sebab mempunyai karakteristik khusus. Contohnya di dalam konjungsi kausalitas, yang mana biasanya menggunakan kata sebab dan karena.

Secara ilmiah, kausalitas adalah suatu asumsi dasar sains yang dikerjakan oleh para ilmuwan yang sudah melakukan suatu hal rancangan eksperimen demi untuk menentukan kausalitas di dalam kehidupan nyata.

Kausal sendiri adalah sesuatu yang menjadi sebab sebuah kejadian, yang bersifat menyebabkan ataupun hubungan sebab akibat.

Maka dari itu, konjungsi kausalitas menjadi kata penghubung antar kalimat terkait hubungan sebab akibat.

Fungsi Konjungsi Kausalitas

konjungsi kausalitas tsunami

Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa konjungsi adalah kata yang dipakai untuk menghubungkan kata antar klausa, kalimat, hingga paragraf.

Dan pada konjungsi kausalitas sendiri juga mempunyai fungsi umum yakni untuk menghubungkan kata antar klausa, antar kalimat atau antar paragraf yang mana di dalamnya sekaligus menerangkan terkait adanya sebuah hubungan sebab akibat pada suatu kalimat.

Jenis – Jenis Konjungsi Kausalitas

kata hubung sebab akibat

Berikut ini adalah beberapa jenis dari konjungsi kausalitas yang dikutip dari Tata Bahasa Baku Bahasa Indonensia karya Alwi, antara lain:

1. Konjungsi Kausalitas yang Menyatakan Sebab

Sesuai degan namanya, konjungsi kausalitas jenis ini menyatakan sebab akan terjadinya sebuah peristiwa.

Yang pada umumnya ditandai dengan penggunaan kata sebab, karena, dan juga lantaran.

a. Konjungsi Karena

Konjungsi karena bisa kalian posisikan pada awal kalimat atau berada di tengah kalimat.

Contoh pemakaiannya:

  • Karena tidak sempat belajar, Citra pun tidak bisa mengerjakan soal – soal ujian.
  • Siwi tidak masuk sekolah sebab sedang sakit.

b. Konjungsi Sebab

Konjungsi sebab biasanya dimanfaatkan untuk menghubungkan sebab secara umum serta bisa digunakan juga untuk menggantikan posisi konjungsi karena.

Dalam konjungsi satu ini sangat jarang dijumpai di awal kalimat.

Contoh pemakaiannya:

  • Wawan datang terlambat karena ban sepedanya bocor.
  • Bubu sedang mengalami kecelakaan karena ia melanggar rambu – rambu lalu lintas.

c. Konjungsi Lantaran

Di dalam konjungsi lantaran biasanya dimanfaatkan untuk menghubungkan sebab secara umum.

Konjungsi satu ini lebih sering dipakai pada ragam nonformal serta dapat kalian jumpai di awal kalimat atau tengah kalimat.

Contoh pemakaiannya:

  • Pak Sito tidak bisa mengajar lantaran ia sedang sakit demam.
  • Lantaran rajin belajar, Safira memperoleh nilai tertinggi.

2. Konjungsi Kausalitas yang Menyatakan Akibat

Sesuai dengan namanya, pada konjungsi satu ini dapat menyatakan hubungan akibat atas terjadinya suatu kejadian, peristiwa, maupun tindakan yang terjadi di dalam suatu klausa.

Hubungan akibat yang dinyatakan pada konjungsi ini pada umumnya menggunakan kata sampai, sehingga, serta maka.

a. Konjungsi Sehingga dan Maka

Pada konjungsi sehingga serta maka adalah konjungsi yang fungsinya untuk membentuk hubungan akibat antara dua klausa atau lebih.

Contoh pemakaiannya:

  • Lintang memukul bola dengan sangat keras sehingga bola itu terpental sangat jauh.
  • Getaran bumi ini terasa sangat kuat serta mampu merambat menuju segala arah sehingga bisa menghancurkan bangunan serta menimbulkan korban jiwa.
  • Bocah itu lari sangat cepat sehingga sangat sulit untuk dikejar.
  • Banjir bandang melanda sebagian kawasan, maka warga desa pun diungsikan.
  • Sampah yang dibiarkan menumpuk di sungai, maka akan membuat biota sungai pun menjadi musnah.

b. Konjungsi Sampai

Di dalam konjungsi satu ini biasanya dipakai di dalam klausa kedua yang menjadi anak kalimat dari sebuah kalimat majemuk.

Contoh pemakaiannya:

  • Saya bisa menyelesaikan 30 soal sampai bel berbunyi.
  • Petugas keamanan sedang berjaga – jaga sampai matahari terbit.
  • Saya akan beristirahat sampai badan saya terasa baikan.
  • Dinda tidak akan memaafkan Putra sampai Putra merasa bersalah.
  • Karina sangat kesal sampai ia tidak mau berbicara.

3. Jenis Konjungsi Kausalitas Lainnya

Selain beberapa jenis di atas, ada pula jenis Konjungsi Kausalitas lainnya seperti:

a. Konjungsi Kausal Syarat

Konjungsi satu ini biasanya digunakan untuk saling menyatukan akibat dan sebab dengan menerapkan syarat untuk terjadinya akibat itu.

Pada konjungsi kausal syarat pada umumnya akan ditandai dengan pemakaian kata kalau, jika, dan bila.

Contoh kalimat:

  • Jika kemarin siang kalian datang tepat waktu, mungkin kalian tidak akan dikenakan hukuman.

b. Konjungsi Kausal Alasan

Konjungsi satu ini biasanya menyebutkan adanya alasan atau penyebab dari sebuah kejadian yang menimbulkan akibat.

Di dalam konjungsi ini ditandai dengan adanya penggunaan kata karena.

Contoh kalimat:

  • Karena Dita kurang teliti mengerjakan tugas, hasil ujian Dita pun kurang memuaskan.

c. Konjungsi Kausal Simpulan

Konjungsi satu ini di dalamnya memuat sebuah kesimpulan dari adanya sebab dan juga akibat.

Yang mana konjungsi ini ditandai dengan pemakaian kata demikian dan juga jadi.

Contoh kalimat:

  • Dengan demikian, Kakak bisa memasak ayam goreng selepas bahannya dibeli oleh ayah.

d. Konjungsi Kausal Untuk

Sementara untuk konjungsi satu ini menyatakan suatu sebab haruslah membentuk suatu akibat.

Konjungsi kausal untuk ditandai dengan kata supaya, agar, dan untuk itu.

Contoh kalimat:

  • Para murid diminta untuk belajar dari rumah supaya menghindari penyebaran virus semakin bertambah.

The post Konjungsi Kausalitas appeared first on Yuksinau.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Jika Anda sudah membaca kalimat ini, maka Anda sudah sampai dibagian akhir pembahasan tentang Uraian: Konjungsi Kausalitas (Lengkap). Semoga saja uraian kami diatas dapat menjawab rasa penasaran Anda dan menambah wawasan untuk kita semua. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih sudah berkunjung ke situs uraian lengkap ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Uraian: Billboard adalah (Lengkap)

Uraian: Cara Download Video Youtube (Lengkap)

Uraian: Discussion Text (Lengkap)