Uraian: Norma Kesusilaan (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Norma Kesusilaan ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Norma Kesusilaan
Di dalam kehidupan sehari – hari, ada banyak sekali norma yang bersinggungan dengan kita, namun yang paling melekat adalah norma kesusilaan.
Bersama dengan norma agama, hukum, dan adat, norma kesusilaan mempunyai peran yang sangat besar untuk mengatur perilaku kita sehari – hari, berikut informasi selengkapnya.
Pengertian Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah suatu aturan / ketentuan sosial yang berfungsi untuk mengatur tindak – tanduk perilaku dari seseorang di dalam kehidupan sehari – hari.
Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, manusia tentunya harus mempunyai suatu norma yang wajib untuk ditaati supaya tidak mengganggu kehidupan masyarakat yang lain.
Peraturan atau norma itu diciptakan supaya kehidupan manusia menjadi lebih teratur, aman, serta tentram.
Di dalam KBBI, ada 2 pengertian norma, diantaranya yaitu:
- Aturan, kaidah, atau ukuran yang digunakan sebagai tolok ukur dalam menilai maupun membandingkan sesuatu.
- Ketentuan atau aturan yang mengikat warga suatu kelompok di dalam masyarakat, digunakan sebagai paduan, tatanan, serta pengendali tingkah laku yang sesuai dan juga dapat diterima.
Fungsi dan Tujuan Norma Kesusilaan
Secara umum, norma kesusilaan bersumber dari dalam hati nurani manusia yang mana berfungsi untuk menjaga keharmonisan di dalam kehidupan antar manusia.
Tak hanya itu, norma ini juga memiliki tujuan supaya manusia mempunyai nilai – nilai kemanusiaan & kesusilaan yang baik.
Namun secara garis besar, tujuan dari kaidah kesusilaan bisa disimpulkan menjadi:
- Suatu garis besar panduan untuk pola kelakuan seseorang pada sebuah kelompok masyarakat.
- Menjaga homogenitas budaya serta nilai – nilai dari sebuah kelompok masyarakat.
- Menjaga supaya sebuah kelompok masyarakat tidak terjerumus dalam perbuatan asusila / melenceng.
- Menjaga keadaan sosial dan juga status sosial yang telah mengakar di masyarakat.
Peran Norma Kesusilaan
Di dalam buku Pengantar Ringkas Sosiologi yang berjudul “Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020)” karya dari Elly M. Setiadi, menjelaskan jika norma kesusilaan mempunyai tiga peran, diantaranya:
1. Memberikan Batas
Maksudnya adalah norma ini memberikan batasan terhadap kelakuan para individu.
Selain itu, norma satu ini juga menjadi alat untuk memerintah serta melarang anggota masyarakat dalam melakukan suatu perbuatan terlarang.
2. Mengidentifikasikan
Maksudnya yakni norma ini memaksa seorang individu guna menyesuaikan setiap tindakannya dengan tata perlakuan kemasyarakatan yang berlaku disuatu daerah.
Sehingga pihak lain juga berupaya dalam menerima individu itu sebab kesanggupannya dalam menyesuaikan diri di dalam kelompok tersebut.
3. Menjaga solidaritas
Dengan adanya norma kesusilaan juga bisa menjaga solidaritas antar anggota masyarakat. Sehingga persatuan serta kesatuan masih bisa terjaga dengan baik.
Ciri – Ciri Norma Kesusilaan
Kaidah kesusilaan sejatinya mempunyai ciri atau karakteristik khusus yang membedakannya antara kaidah – kaidah norma lainnya.
Berikut adalah beberapa ciri dari kaidah kesusilaan, antara lain:
1. Sumber Norma Kesusilaan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kaidah kesusilaan bersumber dari hati nurani atau buah pikir seorang individu.
Nilai – nilai nya berasal dari budaya, kepercayaan, serta tingkah laku yang dianggap normal dalam kelompok suatu masyarakat.
Oleh sebab itu, norma satu ini mempunyai banyak variasi yang sangat tinggi diantara wilayah – wilayah.
Kawasan yang memiliki karakteristik dan nilai yang berbeda, maka tentu akan mempunyai standar susila yang juga berbeda.
2. Sifat Norma Kesusilaan
Sebab memiliki kaidah ini didasarkan dari persetujuan bersama pada sebuah komunitas, sehingga norma kesusilaan bersifat abu – abu atau tidak kekal atau kurang jelas apa batasannya.
Kaidah satu ini sangat fleksibel serta sangat cepat berubah – ubah.
Tak hanya itu saja, norma satu ini juga tidak bersifat universal yang berlaku pada setiap wilayah. Sebab nilai yang dianut pada suatu daerah berbeda – beda, sehingga norma ini hanya berlaku secara khusus pada teritorialnya.
Pada saat kalain pindah menuju daerah yang lain, bisa jadi nilai susila yang dianut disana akan berbeda dari tempat kalian berasal.
Indonesia sebagai negara yang mempunyai keberagaman sosial tinggi, tentu saja mempunyai norma susila yang berbeda – beda pada setiap wilayahnya.
3. Sanksi Norma Kesusilaan
Ciri terakhir yakni sanksi yang juga sedikit berbeda daripada jenis norma lainnya.
Sebab tidak terdapat ketentuan baku atau hukuman baku apabila seseorang melanggarnya, maka sanksi yang dapat diberikan berupa sanksi sosial.
Sanksi sosial satu ini mempunyai dua sisi, yakni dari diri pelanggar itu sendiri dan juga dari masyarakat sekitar pelanggar.
Sebab norma satu ini didasari dengan nilai – nilai yang dianut serta diyakini oleh masyarakat, maka pelanggar itu yang merupakan bagian dari masyarakat, akan merasakan rasa bersalah pada saat melanggar.
Tak hanya itu, individu itu juga akan merasa malu sebab sudah melakukan hal tabu pada daerahnya.
Dari segi komunal, pelanggar itu biasanya akan dihukum secara sosial melalui penghakiman dan pengucilan sosial oleh orang- orang disekitarnya.
Hal tersebut terjadi sebab tindakan individu itu dianggap menyimpang dari standar – standar yang ada di masyarakat.
Sehingga dapat kita simpulkan, sanksi yang diberikan oleh pelanggar norma kesusilaan diantaranya seperti:
- Timbulnya perasaan malu khususnya pada saat bertemu dengan orang banyak.
- Timbulnya rasa menyesal selepas mengerjakan pelanggaran kesusilaan.
- Dikucilkan dan juga diasingkan dari lingkungan masyarakat.
- Dimasukkan ke dalam penjara jika pelanggaran itu hingga menyentuh ranah hukum.
Contoh sanksi dalam kehidupan sehari – hari:
- Saat kita berbicara bohong terhadap orang lain, maka beberapa waktu kemudian kita akan merasa menyesal serta gelisah sebab sudah berbohong.
Contoh Norma Kesusilaan
Berikut adalah beberapa contoh norma kesusilaan, antara lain:
- Berbuat baik terhadap orang lain tanpa melihat keturunan maupun kedudukan orang tersebut.
- Menghargai orang lain tanpa melihat keturunan atau kedudukan dari seseorang.
- Berlaku adil, jujur dan benar di dalam kehidupan bersama orang lain.
- Membantu orang lain yang sedang membutuhkan.
- Jujur di dalam perkataan dan juga perbuatan.
- Tidak mengganggu ketentraman orang lain.
- Mengembalikan hutang yang dipinjam.
- Menghormati antar sesama manusia.
Contoh norma kesusilaan dalam kehidupan sehari – hari:
- Seseorang yang sudah berbohong bisa membuat hubungannya dengan orang lain yang menyebabkan hubungannya menjadi renggang. Dan di sisi lain, jika hal itu juga diketahui oleh banyak orang, maka bisa menimbulkan rasa malu dan juga bersalah. Lalu mengakibatkan rasa kepercayaan orang lain pada orang tersebut akan hilang.
The post Norma Kesusilaan appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment