Uraian: Pengertian Distribusi (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Pengertian Distribusi ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Pengertian Distribusi
Pertanyaan terkait pengertian distribusi selalu mengikuti pada setiap kegiatan manajemen pemasaran. Berikut ini adalah penjelasannya lebih lanjut mengenai pengertian distribusi.
Pengertian Distribusi Secara Umum
Distribusi merupakan suatu aktivitas dalam mendistribusikan sebuah produk, baik hal itu berupa barang maupun jasa, yang berasal dari produsen ke konsumen sehingga produk itu dapat tersebar luas.
Namun ada juga yang mengartikan definisi dari distribusi ialah aktivitas pemasaran dengan tujuan guna memudahkan proses untuk pengiriman produk dari produsen menuju konsumen.
Dengan sebutan lain, definisi dari kata distribusi merupakan suatu hubungan antara aktivitas produksi serta konsumsi.
Pada implementasi-nya, distribusi merupakan suatu bagian dari proses pemasaran yang bisa memberikan nilai tambah untuk produk itu sendiri lewat beragam fungsi seperti utilitas, waktu, tempat, serta hak kepemilikan produk.
Tak hanya itu saja, terdapat juga arus pemasaran yang lancar, baik itu secara fisik atau juga non-fisik. Sebagai contohnya arus informasi, negosiasi, promosi, pembayaran, dan yang lainnya.
Itulah pengertian distribusi secara umum, selanjutnya akan membahas pengertian distribusi menurut para ahli. Simak baik – baik penjelasan di bawah ini ya.
Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli
Selain pengertian secara umum, berikut ini adalah beberapa pengertian distribusi menurut para ahli, antara lain:
1. The American Marketing Association
Distribusi adalah sebuah struktur organisasi yang ada pada suatu perusahaan serta luar perusahaan yang terdiri atas dealer, agen, pedagang besar serta pengecer. Lewat suatu komoditi, produk maupun jasa yang ditawarkan.
2. Kotler
Distribusi merupakan suatu kelompok perusahaan atau perseorangan yang mempunyai hak pemilikan atas produk atau juga untuk membantu memindahkan hak pemilikan produk maupun jasa pada saat akan dipindahkan dari produsen menuju konsumen.
3. Alex S. Nitisemito
Distribusi merupakan berbagai lembaga distributor atau berbagai lembaga penyalur yang memiliki aktivitas dalam menyalurkan barang – barang maupun jasa – jasa dari produsen menuju konsumen.
4. C. Gleen Walters
Distribusi merupakan suatu kelompok pedagang serta agen perusahaan yang memadukan antara pemindahan fisik serta nama dari sebuah produk dalam menciptakan kegunaan untuk pasar tertentu.
5. Assauri
Distribusi adalah lembaga – lembaga yang memasarkan suatu produk, yang dapat berupa barang maupun jasa dari produsen maupun konsumen.
6. Warren J. Keegan
Distribusi merupakan suatu saluran yang dimanfaatkan oleh produsen dalam menyalurkan barang tersebut dari produsen hingga menuju ke konsumen atau pengguna industri.
7. Soekartawi
Distribusi merupakan kegiatan mengirim atau mendistribusikan barang dan juga jasa dengan tujuan untuk menjangkau konsumen akhir.
8. Basu Swastha
Distribusi merupakan suatu saluran pemasaran yang dimanfaatkan oleh pembuat produk dalam mengirimkan produk mereka menuju konsumen atau industri.
Lembaga yang dijumpai dalam saluran distribusi antara lain: distributor, produsen, industri atau konsumen.
Fungsi Distribusi
Pada umumnya, fungsi dari distribusi bisa dikelompokan menjadi dua kategori, antara lain:
A. Fungsi Pokok Distribusi
1. Penyimpanan (Stooring)
Sebelum barang – barang nantinya akan disalurkan ke konsumen, biasanya barang tersebut akan disimpan terlebih dahulu.
Hal tersebut bertujuan dalam menjamin kesinambungan, keselamatan, serta keutuhan barang – barang itu sendiri.
2. Pengangkutan (transportasi)
Pada umumnya tempat aktivitas produksi ini tidak sama dengan tempat konsumen.
Perbedaan tempat satu ini harus diatasi dengan suatu aktivitas pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk maka juga akan semakin maju perkembangan suatu teknologi serta kebutuhan manusia.
Hal itulah yang menyebabkan barang yang disalurkan juga semakin besar sehingga memerlukan alat transportasi (pengangkutan).
3. Penanggung risiko
Seorang distributor juga akan menanggung risiko, baik itu dalam hal kerusakan maupun penyusutan barang.
4. Klasifikasi Produk
Selepas proses pembelian barang, akan ada juga aktivitas dalam mengklasifikasikan barang yang didasarkan pada fungsi serta jenisnya.
Sehingga kegiatan pemasaran serta perhitungan barang akan menjadi lebih mudah.
5. Promosi Produk
Selepas barang diklasifikasikan, makan dilanjutkan dengan proses promosi barang, yakni memperkenalkan barang -barang ini terhadap masyarakat umum.
Proses mempromosikan barang ini bisa dikerjakan dalam bentuk memasang pajangan pada etalase toko, iklan, serta menawarkan langsung kepada konsumen.
6. Penjualan (Selling)
Pada pemasaran barang, selalu terdapat kegiatan penjualan yang dikerjakan oleh produsen.
Pengalihan hak dari tangan produsen menuju konsumen dapat dilakukan dengan cara penjualan. Aktivitas satu ini bertujuan agar konsumen dapat memakai barang ataupun jasa tersebut.
7. Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan maka itu artinya juga ada kegiatan pembelian.
Jika penjualan barang dikerjakan oleh produsen, maka pembelian akan dikerjakan oleh orang yang memerlukan barang itu.
8. Pembakuan standar kualitas barang
Dalam setiap kegiatan transaksi jual beli, ada banyak penjual dan juga pembeli yang selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis, serta ukuran barang yang nantinya akan diperjual belikan.
Oleh karena itulah, perlu adanya kegiatan pembakuan standar. Baik hal itu untuk mengukur jenis, ukuran, hingga kualitas barang.
Pembakuan (Standardisasi) barang satu ini bertujuan agar barang yang akan disalurkan atau dipasarkan sesuai dengan yang diharapan.
9. Distribusi Produk
Distribusi produk merupakan aktivitas utama dalam distribusi, yakni mendistribusikan barang terhadap konsumen.
Proses dari distribusi ini harus dikerjakan secara cepat dan juga tepat sehingga distributor memperoleh manfaat dari aktivitas distribusi.
B. Fungsi Tambahan Distribusi
Berikut ini adalah beberapa fungsi tambahan distribusi, antara lain:
1. Menyeleksi
Aktivitas yang satu ini pada umumnya ditujukan guna distribusi hasil pertanian serta hasil produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha.
2. Mengepak/ mengemas
Untuk menghindari adanya kerusakan maupun hilang dalam kegiatan pendistribusian, maka barang tersebut harus dikemas secara baik dan benar.
3. Memberi Informasi
Untuk memberi rasa puas yang maksimal terhadap konsumen, maka produsen juga harus memberikan informasi secukupnya terhadap perwakilan daerah maupun terhadap konsumen yang telah dianggap butuh akan informasi tersebut. Yang mana informasi tersebut paling tepat dapat dilakukan lewat iklan.
Tujuan Distribusi
Tujuan penyaluran produk dari produsen ke konsumen yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yaitu :
1. Menyalurkan produk dari produsen menuju konsumen
Pendistribusian mempunyai tujuan utama yakni untuk mengantarkan barang ataupun jasa dari produsen menuju konsumen.
2. Menjaga stabilitas perusahaan
Selain untuk membuat fokus produsen maupun perusahaan. Kegiatan pendistribusian juga dapat digunakan untuk mengembangkan saluran baru serta kesempatan untuk orang banyak.
Sehingga setiap perusahaan akan lebih banyak dalam menopang serta akan lebih stabil.
3. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa
Lewat proses pendistribusian dan distributor maka harga produk pada pasaran juga akan stabil. Kestabilan harga ini akan mengikuti dengan keadaan sesuai dengan permintaan dari pasar.
4. Mempertahankan & mengembangkan kualitas produksi
Proses pendistribusian ini juga akan memberikan produsen waktu agar lebih fokus kepada aktivitas produksi.
Aktivitas pendistribusian yang dikerjakan oleh para distributor juga akan memberikan produsen kesempatan guna mengembangkan kualitas dari produksinya.
5. Peningkatan nilai barang dan jasa
Lewat aktivitas distribusi maka juga akan ada peningkatan nilai dari suatu produk.
Untuk contohnya yang dikerjakan terhadap para komoditas cabai. Cabai yang sudah dijual oleh petani di daerah Kulonprogo Yogyakarta akan meningkat harganya ketika dibawa pedagang menuju kota Jakarta.
6. Sebagai pemerataan perolehan produk pada setiap wilayah
Semakin banyak distributor dari beragam daerah, maka hal tersebut juga akan selaras dengan semakin banyaknya konsumen yang mendapatkan produk.
Produk yang didapatkan juga bisa lebih mudah untuk disebarkan pada berbagai wilayah yang lain.
7. Mempertahankan kontinuitas proses produksi
Adanya distributor aktif menunjukan terdapat permintaan produk yang banyak.
Berdasarkan hal tersebut, maka aktivitas produksi juga akan terus berjalan seiring dengan permintaan pasar masih ada.
8. Supaya proses produksi merata
Aktivitas produksi bisa dikerjakan secara merata jika proses pendistribusian juga dapat berjalan dengan baik. Distributor pada setiap wilayah bisa mendorong aktivitas produksi pada wilayah yang ada distributornya.
Dalam tujuan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa tujuan distribusi adalah:
- Membantu dalam menyalurkan barang dan juga jasa hasil produksi dari produsen menuju konsumen.
- Membantu produsen dalam menjual barang.
- Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang kebutuhannya.
- Membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Tugas Distribusi
Berikut ini adalah beberapa tugas distribusi, antara lain:
- Mengklasifikasi barang maupun memilahnya sesuai dengan ukuran, jenis, serta kualitasnya.
- Membeli barang dan juga jasa dari produsen maupun pedagang yang jauh lebih besar.
- Memperkenalkan atau promosi barang maupun jasa yang akan diperdagangkan terhadap konsumen, sebagai contoh dengan pemasangan reklame dan juga iklan.
Jenis – jenis Distribusi
Berdasarkan dengan komunikasi yang terjalin pada produsen dengan konsumen. Maka ada 3 jenis distribusi, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Distribusi Langsung
Aktivitas pendistribusian dikerjakan langsung oleh produsen terhadap konsumen tanpa adanya perantara.
Sebagai contohnya distribusi langsung yakni seorang petani yang langsung menjual hasil panennya terhadap para konsumen.
2. Distribusi Semi Langsung
Distribusi semi langsung ini dikerjakan lewat saluran yang dimiliki oleh suatu perusahaan produsen.
Pihak lembaga pemasaran kepunyaan produsen atau perusahaan kemudian akan mengantar produk terhadap para konsumen.
3. Distribusi Tidak Langsung
Kegiatan distribusi dijalankan oleh para lembaga pemasaran di luar perusahaan produsen.
Pihak distributor yang ada di luar ini menyalurkan produk dari produsen menuju konsumen. Sebagai contohnya adalah aktivitas penjual produk kecantikan yang akan menjual produknya lewat retail atau agent.
Pelaku Kegiatan Distribusi
Aktivitas pendistribusian tak akan berlangsung dengan baik jika tidak ada pelaku di dalamnya. Ada beberapa aktor dalam kegiatan pendistribusian yang perlu untuk kalian ketahui, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Pedagang
Pemain distributor yang tugasnya membeli produk yang berasal dari produsen atas kemauan sendiri.
Produk itu lalu akan dijual kembali menuju pedagang yang lain atau konsumen akhir. Ada dua macam pedagang yakni pedagang besar serta pedagang kecil.
Pedagang besar ini pada umumnya akan disebut sebagai pengepul. Sedangkan pedagang kecil ini disebut seabgai pengecer.
2. Makelar
Sebuah lembaga pemasaran yang tugasnya untuk menjual produk memakai nama pihak lain.
3. Agen
Lembaga pemasaran yang telah diakui oleh perusahaan atau produsen guna mendistribusikan produknya menuju para konsumen.
Lembaga Satu ini pada umumnya mempunyai izin atas nama perusahaan dari produsen itu sendiri. Secara resmi agen ini merupakan lembaga distributor resmi dari sebuah perusahaan produsen.
4. Komisioner
Distributor yang tugasnya seperti makelar tetapi menjalankan transaksi jual beli dengan memakai nama sendiri. Dalam hal satu ini, komisioner memiliki tanggung jawab juga dalam setiap kegiatannya.
Adapun komisinya adalah berupa imbalan dari hasil kinerja komisioner.
5. Eksportir
Orang, sekelompok orang maupun suatu lembaga yang bertugas untuk membeli produk dari dalam negeri lalu melakukan penjualan menuju luar negeri (Kegiatan Ekspor).
Alternatif Menentukan Banyaknya Penyalur
Sesudah menentukan banyaknya saluran untuk distribusi yang akan digunakan, maka setiap produsen atau perusahaan perlu juga menentukan jumlah perantara guna ditempatkan sebagai pedagang besar maupun pengecer.
Dalam hal tersebut, maka perusahaan atau produsen tersebut memiliki tiga alternatif pilihan, antara lain:
1. Distribusi Selektif
Perusahaan yang memakai distribusi selektif satu ini berupaya dalam memilih suatu jumlah pedagang besar atau pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis.
Pada umumnya, saluran satu ini digunakan guna memasarkan produk baru, barang shopping maupun barang yang special, serta barang industri sejenis accessory equipment.
Pemakaian saluran distribusi selektif satu ini bertujuan guna meniadakan penyalur yang dirasa tidak menguntungkan serta meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi yang juga lebih terbatas.
2. Distribusi Intensif
Distribusi intensif bisa dikerjakan oleh seorang produsen yang akan menjual barang konvenien.
Perusahaan akan berupaya dalam memakai penyalur, khususnya untuk pengecer sebanyak – banyaknya guna mendekati serta meraih mencapai konsumen.
Hal tersebut bertujuan guna mempercepat pemenuhan keperluan konsumen.
Sementara untuk barang industri, distribusi intensif satu ini pada umumnya akan terbatas untuk jenis operating supplies maupun barang standard lainnya. Sebagai contohnya: minyak pelumas, obeng, dan yang lainnya.
3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif satu ini dikerjakan oleh perusahan dengan hanya memakai satu pedagang besar maupun pengecer dalam daerah pasar tertentu.
Sehingga para produsen atau penyedia hanya akan menjual produknya terhadap satu pedagang besar maupun satu pengecer saja.
Pada umumnya, distribusi eksklusif satu ini banyak digunakan untuk:
- Barang – barang special.
- Jika sang penyalur bersedia untuk membuat persediaan pada jumlah yang besar sehingga pembeli akan lebih leluasa untuk memilih produk yang nantinya akan dibeli.
- Jika produk yang dijual ini membutuhkan servis sesudah penjualan (pemasangan, reparasi, dan lainnya), sebagai contohnya alat pendingin udara (AC), kulkas, dan yang lainnya.
Selepas diketahui panjangnya saluran serta banyaknya penyalur yang dipakai oleh produsen. Maka secara keseluruhan bisa diadakan pembandingan untuk jenis – jenis barang yang dikonsumsi.
Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Distribusi
Berjalannya dengan pelaksanaan pemindahan produk dari produsen menuju konsumen akan disesuaikan dengan keadaan barang itu sendiri. Keadaan itu dapat dipengaruhi dengan beragam faktor.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perpindahan produk dari produsen menuju konsumen, antara lain:
1. Faktor Produsen atau Perusahaan
Produsen seharusnya lebih memperhatikan permintaan dari para konsumen mengenai suatu produk. Sehingga akan mengetahui benar atau tidaknya dari sifat produk itu sendiri.
2. Jumlah produk
Kuantitas dari produk yang telah dihasilkan juga akan berpengaruh terhadap proses pendistribusian.
Semakin banyak produknya maka juga akan semakin lama waktu yang dibutuhkan guna mendistribusikan barang tersebut. Begitu juga sebaliknya.
3. Sarana Prasarana & Komunikasi
Ketersediaan media prasarana terutama pada media transportasi yang baik juga akan meningkatkan kegiatan pendistribusian. Termasuk disini adalah komunikasi yang berkesinambungan.
4. Sifat Produk
Terdapat sifat produk yang bertahan lama serta mudah rusak. Produk yang mudah rusak ini sebagai contohnya adalah hasil dari pertanian sehingga akan membutuhkan waktu penyaluran yang cepat.
5. Faktor Biaya
Distribusi adalah kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar. Biaya itu dapat meliputi sarana untuk angkutan, biaya perjalanan serta pajak angkutan.
Jika tersedia biaya yang cukup, maka proses juga akan dapat berjalan dengan lancar.
6. Luas Daerah
Persebaran target konsumen ini juga menimbulkan proses pendistribusian yang sangat panjang. Sebaliknya, jika konsumen terletak di lokasi yang dekat maka waktu transfer juga akan relatif singkat.
7. Pola Pembelian
Peraturan dalam pembelian serta feedback dari distributor juga turut menjadi pertimbangan dalam keberlanjutan proses pendistribusian.
8. Faktor Pasar
Jika pasar menunjukkan trend yang positif kepada produk, maka hal tersebut dapat meningkatkan kegiatan pendistribusian.
Contoh Distribusi
Berikut ini adalah beberapa contoh dari distribusi, antara lain:
- Peternak ayam petelur yang menjual hasil panennya berupa telur secara langsung terhadap konsumen ataupun warung.
- Perusahaan tas bermerk yang mempunyai beberapa agen di beberapa wilayah di Indonesia.
- Coca Cola yang memasarkan produknya dari tempat produksi di agen pada masing – masing wilayah. Selepas itu akan disalurkan kembali menuju toko atau retail yang berhadapan langsung dengan para konsumen.
- Pedagang yang menjual beragam jenis barang, sebagai contohnya beras dan juga sayuran.
- Ibu Ani mempunyai perusahaan roti, pada umumnya ibu Ani ini akan menitip rotinya ke suatu toko yang kemudian akan dijual kepada konsumen.
- Ibu tengah membeli nasi kuning di warung.
- Pertamina yang menyalurkan bahan bakar minyak di SPBU.
- Perusahaan yang membeli lahan lewat komisioner. Komisioner ini telah dianggap mengetahui keadaan di sekitar wilayah lahan itu.
- Penjual yang ada di pasar yang sedang membeli sayuran dari petani serta kemudian menjualnya kembali terhadap konsumen yang akhir.
- Pembuat onderdil motor skala rumahan yang telah menjadi pemasok kepada perusahaan otomotif yang berskala lebih besar.
- Penjual sayur yang berkeliling di komplek perumahan.
- Sales yang tengah menjajakan produknya di tiap – tiap rumah.
Kesimpulan
Distribusi merupakan suatu hubungan antara aktivitas produksi serta konsumsi yang melibatkan beberapa aktor distribusi seperti pedangan, makelar, agen, komisioner, dan eksportir.
Adapun tugas dalam distribusi ini yang salah satunya adalah sebagai promosi terhadap barang yang akan diperjual belikan dari produsen ke konsumen.
Sebagai contoh sederhana kegiatan distribusi ini adalah pada saat kalian melihat tukang sayur yang menjual sayur ke beberapa komplek perumahan.
Pertanyaan
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar Pengertian Distribusi, antara lain:
Distribusi merupakan suatu aktivitas dalam mendistribusikan sebuah produk, baik hal itu berupa barang maupun jasa, yang berasal dari produsen ke konsumen sehingga produk itu dapat tersebar luas.
Salah satunya menurut Assauri: “Distribusi adalah lembaga – lembaga yang memasarkan suatu produk, yang dapat berupa barang maupun jasa dari produsen maupun konsumen.”
Pertamina yang menyalurkan bahan bakar minyak di SPBU.
Salah satunya adalah menyalurkan produk dari produsen menuju konsumen.
Ada tiga, yaitu: Distribusi langsung, semi langsung, dan tidak langsung.
Salah satunya adalah faktor biaya. Selengkapnya ada di dalam artikel ini.
Suatu aktivitas dengan tujuan untuk mengurangi atau menghabiskan daya guna sebuah benda, baik berupa barang ataupun jasa, guna memenuhi kebutuhan serta kepuasan secara langsung. -sc: wikipedia.
The post Pengertian Distribusi appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment