Uraian: [Kumpulan] Contoh Cerpen Cinta Singkat Penuh Makna (Lengkap)

[Kumpulan] Contoh Cerpen Cinta Singkat Penuh Makna - Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu tentang sesuatu hal, seperti contohnya informasi mengenai "[Kumpulan] Contoh Cerpen Cinta Singkat Penuh Makna?" Lantas berusaha mencari tahu melalui google (internet) dan tanpa sengaja menemukan situs Uraian Lengkap ini. Dapat dikatakan bahwa Anda sudah berada di situs yang tepat, sebab kita memang akan membahas hal tersebut.

Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang [Kumpulan] Contoh Cerpen Cinta Singkat Penuh Makna ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?

Pembahasan Lengkap [Kumpulan] Contoh Cerpen Cinta Singkat Penuh Makna

Cerpen cinta memang banyak digemari oleh pembaca. Ceritanya mampu memberikan suasana yang romantis sehingga pembaca turut hanyut ke dalam cerita. Berikut contoh cerpen cinta penuh makna yang singkat.

Dalam artikel ini akan disajikan contoh cerpen cinta yang membuat Anda terbawa perasaan yang bisa membuat Anda relate dalam kehidupan. Anda juga bisa mengambil pelajaran dari contoh cerpen cinta ini.

1. Contoh Cerpen Cinta: Cinta Terhalang Takdir

Contoh Cerpen Cinta Cinta Terhalang Takdir

Sudah lama aku memendam perasaanku padanya. Namun, ini bukan cinta tak berbalas. Aku juga merasa dia juga menyukaiku tapi takdir berkata lain.

Aku adalah Nila yang baru selesai lulus SMA. Syukurnya aku masuk ke perguruan tinggi favorit melalui jalur beasiswa. Orang sering memanggilku Si Culun karena kelakuanku yang jarang bersosialisasi.

Saat masuk kuliah, aku memberanikan diri untuk mendaftar jadi asisten dosen. Akupun diterima bersama dengan kelima teman jurusanku yang lain, salah satunya adalah Alex. Dia mahasiswa terpintar seangkatan. Semua orang iri padanya dan menjaga jarak padanya.

Mereka berpikir ia terlalu sombong, namun bagiku tidak demikian. Ia hanya selalu mengutarakan keilmuannya saat berbicara dengan orang lain. Bagiku, ia hanya senang bisa berbagi ilmu dengan orang lain.

“Lex, bisa bantuin aku gak? Aku butuh koreksi jawaban kuis angkatan 2017,” Tanyaku pada Alex ketika berjumpa di gazebo kampus.

“Boleh.. kapan? Abis kelas Fisika aja ya,” jawabnya.

Aku memang lebih mengandalkannya dibandingkan teman asisten dosen lainnya. Dia begitu peka saat aku butuh bantuan. Pernah saat aku sedang menyiapkan bahan power point untuk dipresentasikan. Dia membantuku tanpa kusuruh.

Tidak seperti yang lain, yang cuek bahkan tidak mengerjakan kewajibannya sebagai asisten dan membiarkanku mengerjakannya sendirian.

Hubungan kami semakin dekat. Saking nyamannya, aku bisa mengutarakan keluh kesahku. Ini tidak kulakukan pada yang lainnya. Perasaanku mulai tumbuh saat dia selalu memberikan perhatian padaku.

“Nil, aku bantu ya bawa soalnya ke kelas,”

“Nil, cepet duduk sini nanti kursinya diambil orang,”

“Nil makan dulu yuk. Kerjain nanti lagi. Temenin, aku laper,”

Kata-kata itu yang membuat jantungku semakin berdebar. Mungkin aku baperan tapi entahlah. Ada kejadian membuatku semakin menyukainya. Saat itu, aku kebagian menjadi penanggung jawab materi di kelas.

Tapi, aku salah membuat materi lain sehingga aku pun panik.

“Nil, materi untuk hari ini sudah siap kan?,” kata dosen.

Aku hanya mematung.Namun, Alex menghampiriku dan bertanya apakah aku ada masalah.

“Kamu kenapa? Ayo nanti sudah mulai masuk kelas, aku bagian operatornya,” tuturnya.

Ketika Alex berbalik untuk menuju kelas, aku tanpa sadar menarik lengan bajunya.

“Alex.. apa yang harus kulakukan, aku takut dosen bakalan memarahiku,” kataku menatap wajahnya dengan memelas.

Kulihat raut wajahnya yang cemas lalu kuceritakan semua masalahku. Akhirnya dia memikirkan solusinya.

“Tenang saja Nil, buat hari ini aku yang jadi PJ-nya aja. Biar jadwalmu rolling denganku saja. Materi ini sepertinya aku paham jadi bisa menjelaskannya kepada mahasiswa,” ungkapnya.

Dia kemudian belajar cepat materi yang akan dipresentasikannya. Sehabis menggantikanku, aku mengucapkan banyak terimakasih padaya.

“Kau tidak perlu berterimakasih Nil. Itu sudah menjadi tugasku,” katanya tersenyum.

“Meskipun tugasmu jadi asdos aku ingin tetap ber..,” kataku belum selesai.

“Tidak, bukan begitu. Maksudku, membantumu adalah tugasku,” katanya sumringah.

“Maksud kamu.. apa?,” kataku terkejut.

Belum sempat selesai berbicara, tiba-tiba dosen datang dan memberikan tugas untuk proyek asdos selanjutnya. Berhari-hari aku teringat apa yang dikatakan oleh Alex. Aku ingin menanyakannya saat di kampus namun aku jarang bertemu dengannya lagi.

Kelas kami sekarang memang beda dan aku berpikir mungkin dia mengikuti kejuaraan. Namun, betapa terkejutnya aku ketika dosen mengatakan bahwa Alex melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri.

Dia tak pernah memberitahukan itu sebelumnya padaku. Saat itu, aku benar-benar kesal, rasanya patah hati. Namun, suatu waktu aku mendapatkan surat darinya. Dalam suratnya, ia mengatakan bahwa Alex merindukanku.

Sebenarnya, dia tidak keluar negeri tapi menjalani pengobatan kankernya. Aku yang mendengarnya sangat syok.

“Aku ingin membantumu mengerjakan tugas asdos lagi. Aku ingin memberikan perhatianku padamu. Aku ingin mengatakan hal tentang perasaanku. Mungkin suatu saat nanti aku berhasil mengatakannya. Tunggu aku, sampai aku selesai berjuang,” ungkapnya.

Tanpa sadar aku menitikkan air mata. Tidak ada yang bisa kulakukan, jadi aku hanya menunggu dan menunggu meskipun itu adalah surat terakhir yang kudapatkan selepas kepergiannya.

Baca: Struktur Cerpen

2. Contoh Cerpen Cinta: Berlari Menemuimu

Contoh Cerpen Cinta Berlari Menemuimu

Namaku adalah Dewi Lestari. Aku adalah adalah anak yang berumur 18 tahun. Aku dikenal dengan sosok yang lembut. Keluargaku juga sangat sederhana. Jadi, tidak ada alasan bagiku untuk bersikap sombong.

Suatu pagi aku terburu-buru sambil berlari berangkat sekolah, lalu tidak sengaja bertabrakan dengan sosok laki-laki dihadapanku.

“Maaf.. aku sedang buru-buru, selamat tinggal,” kataku cepat kabur meninggalkannya tanpa melihat wajahnya. Bukan maksud apa, ini karena bel sekolah brengsek itu yang terus membuatku panik.

Untunglah aku tidak terlalu terlambat sehingga selamat dari hukuman berdiri di tiang bendera. Sewaktu istrirahat aku langsung mengajak temanku makan.

“Makan di kantin yuk,” kataku.

“Eh kamu makan duluan aja Les. Kami lagi pada ngerjain PR buat kelas Pak Doni,”

“Ha? Kalian belum ngerjain PR? Haha bukan PR namanya kalau dikerjakan di sekolah, gimana sih,” kataku meledek.

Karena tak digubris, akhirnya aku pergi ke kantin sendirian. Saat aku makan tiba-tiba ada seseorang menghampiriku.

“Hei, boleh duduk sini?,” tanya laki-laki itu.

Senyum yang terukir dari bibirnya mampu membuatku tak berkedip. Wajahnya terlihat tegas tapi senyumannya yang lembut membuatku merasa nyaman.

“Eh, maaf siapa?, tanyaku.

“Aku Adam, bukankah tadi kita bertemu di depan gerbang sekolah?,” tanyanya.

“Hah? Kapan? Sepertinya kamu salah orang,” jawabku cepat.

“Kau yang menabrakku kan?” katanya.

Baru aku sadar ternyata dia adalah orang yang tadi pagi kutabrak. Aku langsung meminta maaf padanya dan mempersilakannya untuk duduk.

Aku pun berkenalan dengannya dan kami semakin dekat. Aku awalnya hanya menganggapnya sebagai teman karena tidak mungkin dia punya perasaan padaku. Suatu hari, aku tidak masuk sekolah karena sakit, lalu tiba-tiba Adam menelponku.

“Hei Les, kamu sakit apa? Aku kerumahmu ya..,” tanya Adam.

“Tidak usah… aku sudah mendingan. Besok mungkin aku masuk,” jawabku sambil batuk. Sebenarnya siang itu badanku sangat panas, ibu dan ayahku sedang tidak berada di rumah karena ada rapat kantor.

Jadi, hari itu aku benar-benar sendirian.

“Aku kesana ya? nanti aku ajak teman yang lain juga,” tanya Adam membujukku.

Tiba-tiba kepalaku sangat pusing. Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Adam. Badanku lemas dan akhirnya menjatuhkan ponselku.

“Les, lestari.. kok gak di jawab? Kamu baik-baik aja kan?,” tanya Adam panik.

“Tutt.. tutt..,” sambungan telepon terputus. Adam memutuskan pergi ke rumahku. Sesampainya dia mulai mengetuk-ngetuk pintu. Namun, tak ada jawabannya. Saking paniknya, akhirnya, ia memanggil satpam untuk mengambil kunci cadangan dan pintu pun terbuka.

Adam menemukanku terbaring lemas di tempat tidur.

“Lestariii bangun… kamu gak apa? Astaga.. badanmu panas sekali. Ayo kuantar ke rumah sakit,” tuturnya.

Mataku terbuka, kudengar sayup-sayup suara memanggil namaku. Dia adalah Adam.

“Lestari.. syukurlah kamu sudah bangun. Kamu buat aku cemas saja,” katanya

Kulihat tangannya menggenggam tanganku. Rasanya begitu hangat. Aku tidak ingin dia melepaskannya.

“Kenapa begitu? Kenapa kamu begitu perhatian padaku?” tanyaku.

“Aku.. Aku mencintaimu Lestari,” jawabnya.

“Jangan bercanda, aku tidak bisa dibodohi oleh siapapun. Mana mungkin kamu menyukaiku padahal kelas kita jauh berbeda. kamu lihat sendiri rumahku yang kecil dan bobrok itu,” kataku.

“Aku serius. Aku menyadarinya sekarang. Tapi, entah sejak kapan perasaan ini tumbuh. Mungkin sudah sejak pertama bertemu denganmu. Aku terus memikirkanmu,” kata Adam.

Mulai hari itu juga akhirnya kita menjadi pasangan. Ya, orang yang kukenal akibat aku terlambat sekolah. Aku besyukur bisa bertemu dengannya.

Coba saja jika aku tidak terlambat, mungkin kita tidak akan bisa mengenal. Coba saja jika aku tidak sakit, mungkin dia tidak menyadari perasaanya. Dibalik kesulitan pasti ada hal manis.

3. Contoh Cerpen Cinta: Sahabat yang Kucintai

Contoh Cerpen Cinta Sahabat yang Kucintai

Sudah sejak lama aku menyukainya. Aku duduk di bangku kuliah dan dan punya teman sekelas namanya Kevin.

Awalnya kami biasa saja. Namun, karena absen kita yang bersebelahan. Alhasil, kita sering menjadi satu kelompok untuk mengerjakan berbagai tugas kampus.

“Ni, nanti sore aku kerumahmu ya? kita belajar bareng,” katanya.

“Boleh saja, tapi bawa jajan sendiri ya.. jangan abisin cemilanku,” kataku bercanda.

Kami memang biasa seperti itu. Hubunganku dengannya lebih terasa sebagai sahabat. Dia juga sering mengantarkanku pulang saat aku tidak dijemput.

Orang tuaku juga mengenalnya dengan baik. Tak terasa sudah kelas tiga dan menjelang kelulusan. Sekolahku berencana akan mengadakan pesta dengan konsep prom night.

Ini menjadi ajang bagi anak muda untuk menyatakan perasaannya di pesta itu. Banyak yang mengajakku pergi ke prom night. Namun, aku menolak mereka karena aku diam-diam ingin Kevin mengajakku.

“Ni, kamu mau pergi sama sapa?” tanya Kevin membuyarkan lamunanku.

“Aku? Kamu nanya aku?” jawabku salah tingkah.

“Iyalah masa nanya tembok di sebelah sana. Jadi sama siapa?” tanyanya

“Gak tau, kenapa? Kamu mau ngajak aku??” kataku sedikit berharap.

“Kalau aku bilang iya kamu mau?,” tanyanya sambil garuk-garuk kepala.

Aku menatapnya dalam-dalam dan bertanya alasan dia mengajakku.

“Yang lain gak asyik. Cuman sama kamu aja aku nyaman. Apalagi disana aku mau makan gratis. Kalau bawa orang lain, tentu aku harus jaim,” katanya datar.

Mendengar hal itu membuatku mendengus kesal. Ternyata dia sepertinya tak menganggapku seperti wanita akhirnya kuputuskan untuk menolaknya dengan mengatakan sudah janjian dengan orang lain.

Acara kemudian berlangsung, aku bersama dengan orang yang kutolak sebelumnya, Nanda. Sedangkan Kevin datang sendirian. Tak heran, dia memang hanya berniat ingin makan gratis, pikirku.

Nanda kemudian mengajakku mendengarkan konser, awalnya aku menolak tapi karena kasihan padanya akhirnya kuturuti. Kevin melihatku dari kejauhan lalu menghampiriku. Ia menarik tanganku.

“Niaa.. ayo ikut..aku mau bicara,”

Di tempat sepi, ia dengan raut kesal menatapku.

“Kamu ya… benar-benar, masa jalan sama Nanda. Padahal, aku sudah mengajakmu. Kamu lebih pilih dia?,” tanyanya.

Aku heran kenapa dia bisa semarah itu. Akhirnya, Kevin mengatakan kalau dia menyukaiku. Aku yang mendengarnya terkejut sekaligus senang. Dengan malu kukatakan aku juga memiliki perasaan yang sama.

Baca: Contoh Cerpen Remaja

4. Contoh Cerpen Cinta: Hijrah Membawa Cinta

Contoh Cerpen Cinta Hijrah Membawa Cinta

Aku awalnya adalah gadis yang tidak berkerudung. Aku suka jika memakai pakaian keren dengan celana sobek. Hobiku hangout bersama teman bahkan sampai larut malam. Ayahku berkali-kali memperingatkanku tapi tidak kuindahkan. Hingga ajalnya pun tiba.

Semenjak kepergian ayah, aku menjadi sosok yang berubah. Aku jalankan amanah ayahku untuk mengenakan hijab walau ku tahu itu masih belum mensucikan hatiku. Aku ingat pesan ayah untuk mendapatkan jodoh yang saleh. Tapi, aku sedikit putus asa.

Dengan masa laluku yang nakal ini apakah ada laki-laki saleh yang menerimaku? Kupikir tidak ada.

Namun, saat aku baru pulang kajian, ada kejadian lucu. Sandalku hilang hingga aku kebingungan mencarinya. Sudah hampir satu jam aku mencari namun tidak kunjung menemukannya.

“Maaf lagi cari apa mbak? Bisa saya bantu?,” katanya.

“Oh tidak apa-apa, ini sandal saya hilang, mungkin tertukar dengan orang lain,” jawabku.

Laki-laki tersebut akhirnya membantuku mencarinya. Namun, juga belum ketemu.

“Mbak, pakai sandal saya aja kalau gitu, rumah saya deket jadi bisa nyeker,” katanya.

Awalnya aku menolak namun dia terus memaksa sampai akhirnya kupakai juga. Aku berterimakasih banyak-banyak dan berjanji untuk mengembalikannya lagi nanti.

Dari situlah aku mengenalnya. Dia pun mengunjungi rumahku dan mengajakku untuk taaruf. Betapa senangnya aku ketika tahu kalau dia adalah seorang muadzin dan penghafal Qur’an. Aku tidak percaya bisa mendapatkannya mungkin itu semua berkat doa ayahku.

Baca: Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari

5. Contoh Cerpen Cinta: Kasih Tak Berbalas

Contoh Cerpen Cinta Kasih Tak Berbalas

Aku benci tingkah laku temanku. Dia adalah Rahman yang selalu menggangguku. Dia sering mengolok-olokku dan mengatakanku gadis Culun.

“Hei Culun.. lagi kemana nih? Mau belajar ya? emang bisa sukses?,” tanyanya.

Aku kesal melihat tingkahnya seperti itu. Karena ulahnya, teman-teman sekelasku juga sering mengolok-olokku. Akhirnya, aku merasa sering di-bully. Namun, mentalku tidak selemah itu. Aku selalu berhasil melawan mereka.

Suatu hari, aku melihat Rahman sedang berdarah di lututnya karena habis bermain sepak bola. Aku adalah anak PMR dan bisa saja untuk menyembuhkannya. Apalagi di tasku sudah ada perlengkapan perban dan penyembuh luka.

Aku sedikit ragu untuk membantunya. Namun, melihatnya merintih kesakitan di pinggir lapangan membuat jiwa kemanusiaanku mengalahkan egoku. Kudekati ia dan kubalut lukanya.

Dia hanya memperhatikanku dan awalnya merasa gengsi.

“Sudah hentikan, ngapain bantu aku?,” tanyanya.

“Diamlah.. ini jika tidak diobati bisa infeksi,” jawabku cuek.

Semenjak itu, sikapnya berubah drastis. Ia tidak lagi menggangguku dan jika ada temanku yang mengolok dia malah membela. Aku heran dengan sikapnya.

“Sebenarnya sudah lama aku suka sama kamu. Jadi, untuk mendapatkan perhatianmu aku seringkali mengolokmu,” ungkapnya.

“Namun, setelah kamu memberikan perhatian padaku aku sadar kalau tingkahku ini keliru. Aku minta maaf.,” tambahnya.

Aku hanya bisa mematung mungkin saat ini aku hanya lebih ingin mengenalnya saja. Aku tidak bisa membalas perasaannya dulu. Untuk saat ini.

Berbagai kumpulan contoh cerpen cinta yang telah diulas di atas, bisa dijadikan sumber inspirasi kamu dalam membuat cerpen. Contoh cerpen cinta di atas memiliki berbagai tema cinta baik itu perpisahan, cinta di sekolah, agama, dsb.

The post [Kumpulan] Contoh Cerpen Cinta Singkat Penuh Makna appeared first on Yuksinau.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Jika Anda sudah membaca kalimat ini, maka Anda sudah sampai dibagian akhir pembahasan tentang Uraian: [Kumpulan] Contoh Cerpen Cinta Singkat Penuh Makna (Lengkap). Semoga saja uraian kami diatas dapat menjawab rasa penasaran Anda dan menambah wawasan untuk kita semua. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih sudah berkunjung ke situs uraian lengkap ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Uraian: Billboard adalah (Lengkap)

Uraian: Cara Download Video Youtube (Lengkap)

Uraian: Discussion Text (Lengkap)