Uraian: Materi Reaksi Redoks: Konsep, Penyetaraan, Contoh (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Materi Reaksi Redoks: Konsep, Penyetaraan, Contoh ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Materi Reaksi Redoks: Konsep, Penyetaraan, Contoh
Contoh reaksi redoks mungkin sering kita dengar ketika berada di bangku SMA. Reaksi redoks sendiri merupakan reaksi kimia yang terjadi disebabkan karena gabungan reduksi dan reaksi oksidasi. Itulah mengapa istilahnya menjadi redoks (reduksi-oksidasi)
Reaksi ini mencakup seluruh proses kimia dari atom sampai ke perubahan keadaan bilangan oksidasi atau biloks. Dalam sebuah reaksi kimia yang sempurna, reaksi oksidasi ini selalu diikuti oleh reaksi reduksi, sehingga dikenal dengan sebutan reaksi redoks.
Reduksi dan Oksidasi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, reaksi redoks merupakan singkatan dari reaksi reduksi serta oksidasi yang berlangsung ketika terjadi proses elektrokimia.
Reduksi yaitu reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi serta kenaikan electron. Bisa dikatakan bila reduksi merupakan reaksi yang membuat sebuah zat kehilangan oksigen.
Oksidasi yaitu reaksi yang mengalami peningkatan bilangan oksidasi serta penurunan electron. Bisa dikatakan jika oksidasi merupakan reaksi yang membuat sebuah zat mengikat oksigen.
Baca: Zat Cair
Bilangan Oksidasi (Biloks)
Konsep dari reaksi redoks yang melibatkan pindahnya elektron ini hanya dapat terjadi di senyawa ionic, sedangkan untuk senyawa kovalen tidak. Oleh sebab itu muncul konsep redoks yang ketiga yakni berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.
Bilangan oksidasi merupakan muatan positif serta negatif di sebuah atom. Unsur dengan biloks positif umumnya adalah atom dengan unsur logam, sedangkan untuk unsur dengan biloks negative, umumnya menggunakan atom nonlogam.
Berdasarkan pada konsep perubahan bilangan oksidasi, terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan ini, yaitu:
- Bilangan oksidasi unsur bebas dengan bentuk atom serta molekul 0
- Bilangan oksidasi ion monoatom serta poliatom sesuai dengan jenis muatan ion
- Bilangan oksidasi unsur di golongan IA, IIA, IIIA yang sesuai dengan golongan yang dimilikinya
- Bilangan oksidasi unsur golongan transisi lebih dari satu
- Jumlah bilangan oksidasi unsur yang membentuk ion = jumlah muatan yang dimilikinya
- Bilangan oksidasi hidrogen bila berikatan dengan logam =-1, sedangkan jika H berikatan dengan non logam adalah +1
- Bilangan oksigen dalam senyawa peroksida =-1, bilangan oksidasi O dalam senyawa non peroksida =-2
Reduktor dan Oksidator
Sebelum membahas contoh reaksi redoks, tidak ada salahnya mengenal reduktor dan oksidator terlebih dulu. Di dalam sebuah reaksi yang melibatkan reaksi oksidasi serta reduksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Oksidator merupakan zat yang bisa mengoksidasi zat lain atau zat yang mengalami reduksi ketika bereaksi. Sedangkan reduktor merupakan zat yang bisa mereduksi zat lain atau zat yang mengalami oksidasi ketika bereaksi.
Baca: Zat Padat
Ciri-ciri Reaksi Redoks
Selain contoh reaksi redoks, hal lain yang harus kita ketahui adalah ciri dari reaksi ini, berikut cirinya, antara lain:
- Terdapat reduktor serta oksidator
- Terjadi perubahan biloks
- Terdapat unsur bebas seperti klorin, oksigen, cuprum, dan lainnya.
Fungsi Reaksi Redoks
Ada berbagai fungsi dari reaksi redoks pada kehidupan sehari-hari, yaitu:
- Agar dapat memahami proses korosi logam serta cara mencegahnya
- Aplikasi dari lumpur aktif sebagai pengolah limbah
- Proses fotosintesis tumbuhan
- Melihat oksidasi makanan di dalam sel
- Baut dan mur yang diberikan lapisan zinc, di dalam lapisan tersebut terdapat proses oksidasi zinc serta reduksi kation
- Pembuatan alat dapur dari baja stainless agar tidak berkarat
- Membuat asam sulfat serta pengolahan bijih untuk kebutuhan industri.
Penyetaraan Reaksi Redoks
Sebenarnya, reaksi redoks ini terjadi pada pelarut air, sehingga persamaan yang dimilikinya akan melibatkan ion H+ serta OH-. Ada 2 metode yang digunakan untuk mengajarkannya yakni dengan cara bilangan oksidasi dan setengah reaksi.
Penyetaraan dari reaksi redoks bisa dikerjakan dengan penyataraan bilangan oksidasi atau biloks, baik reaksi molekul serta reaksi ion. Metode biloks ini berdasarkan “Jumlah semua e-teroksidasi sama dengan total jumlah e-tereduksi”
Contoh Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam contoh soal reaksi redoks, kita sering menemukan soal untuk menyebutkan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh reaksi redoks di dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Pemutih Pakaian
Zat pemutih adalah senyawa yang dapat menghilangkan warna benda. Contohnya seperti tekstil. Penghilangan warna yang disebabkan zat pemutih dikarenakan terdapat reaksi oksidasi.
Oksidator yang sering digunakan dalam zat pemutih ialah hydrogen peroksida serta natrium hipoklorit.
2. Proses Fotosintesis Tumbuhan
Fotosintesis merupakan proses reaksi oksidasi reduksi biologi secara alami. Fotosintesis sendiri adalah sebuah proses yang sangat kompleks.
Organisme dari proses fotosintesis dapat menggunakan energy di dalam cahaya matahari sehingga menghasilkan gula dan oksigen dari reaksi redoks.
3. Pembakaran Propana
Contoh lainnya adalah pembakaran. Di dalam pembakaran propana, di udara memiliki kandungan O2, sedangkan atom karbon akan teroksidasi dan membentuk CO2, sedangkan oksigen akan menjadi H2O.
Baca: Zat Gas
Contoh Soal Reaksi Redoks
1. Tentukan biloks dari unsur dalam senyawa SO42- dan NaNO3
Jawab:
SO42– = ion poliatomik
Biloks dari ion poliatomik = jumlah muatan = -2
Biloks O dalam senyawa = -2
Biloks S + 4 . biloks O = -2
-6 + 4 . (-2) = -2
Jadi, biloks S = -6 dan biloks O = -2.
NaNO3 = senyawa tak bermuatan
Biloks total = 0
Biloks O dalam senyawa = -2
Biloks Na (logam) = jumlah elektron valensi = +1
Biloks Na + biloks N + 3 . biloks O = 0
+1 + (+5) + 3 . (-2) = 0
Sehingga, biloks Na = +1, biloks N = +5, dan biloks O =-2
2. Manakah yang menjadi oksidator, hasil reduksi, reduktor, hasil oksidasi dan dari reaksi kimia berikut ini.
Fe + HCl → FeCl3 + H2
Jawab:
Oksidator (mengalami reduksi) = HCl
Reduktor (mengalami oksidasi) = Fe
Hasil oksidasi = FeCl3
Hasil reduksi = H2
3. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut
Bi2O3 + ClO– → 2BiO3– + Cl– (suasana basa).
Jawab:
Cara bilangan oksidasi
Disamakan muatan kiri dan kanan : 2OH– + Bi2O3 + ClO– → 2BiO3– + Cl–
Disamakan jumlah atom-atomnya : 2OH– + Bi2O3 + 2ClO– → 2BiO3– + 2Cl– + H2O
Sehingga Reaksi Setara : 2OH– + Bi2O3 + 2ClO– → 2BiO3– + 2Cl– + H2O
Cara Setengah Reaksi
Redoks : Bi2O3 + 2ClO– → 2BiO3– + 2Cl–
Setarakan muatan dengan menambahkan OH– (basa).
2OH– + Bi2O3 + 2ClO– → 2BiO3– + 2Cl–
Setarakan jumlah atom dengan menambahkan H2O.
2OH– + Bi2O3 + 2ClO– → 2BiO3– + 2Cl– + H2O
Sehingga Reaksi Setara : 2OH– + Bi2O3 + 2ClO– → 2BiO3– + 2Cl– + H2O
Mempelajari contoh reaksi redoks bahkan beserta pembahasannya dengan lengkap memang tidak mudah, lebih-lebih ada begitu banyak senyawa yang harus dihafalkan dalam materi ini. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk terus berlatih agar dapat memahaminya dengan baik.
The post Materi Reaksi Redoks: Konsep, Penyetaraan, Contoh appeared first on Yuksinau.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment