Uraian: Aritmatika Sosial (Lengkap)

Aritmatika Sosial - Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu tentang sesuatu hal, seperti contohnya informasi mengenai "Aritmatika Sosial?" Lantas berusaha mencari tahu melalui google (internet) dan tanpa sengaja menemukan situs Uraian Lengkap ini. Dapat dikatakan bahwa Anda sudah berada di situs yang tepat, sebab kita memang akan membahas hal tersebut.

Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Aritmatika Sosial ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?

Pembahasan Lengkap Aritmatika Sosial

Aritmatika sosial merupakan suatu peneraapan dari dasar-dasar perhitungan matematika yang ada di dalam kehidupan sosial sehari-hari.

Sebagai contoh kegiatan perdagangan, perbankan dan yang lainnya.

Untuk memahami aritmetika sosial kalian juga harus memahami terlebih dahulu materi mengenai aljabar, operasi hitung pecahan dan persen sehingga akan memudahkan kalian untuk memahani materi ini.

Nilai Keseluruhan dan Nilai Per-Unit

Nilai keseluruhan merupakan nilai total dari semua unit yang ada, sementara nilai per-unit merupakan nilah per satu satuan dari barang atau produk.

Sebagai contoh:

Diketahui harga dari setiap unit laptop yaitu Rp 4.000.000. Sebuah perusahaan akan membeli 12 laptop untuk operasional kerja.

Maka, hitunglah nilai keseluruhan serta nilai per-unit?

Jawab:

  • Nilai per-unit        = Rp 4.000.000
  • Nilai keseluruhan = 12 x Rp 4.000.000 = Rp 48.000.000

Harga Penjualan, Laba, dan Rugi

Di dalam dunia perdagangan sangat terkenal dengan istilah laba dan rugi.

Laba serta Rugi sangat bergantung pada harga pembelian serta harga penjualan.

Adapun rumus dari laba dan rugi, antara lain:

Laba:

Rumus Laba

Rugi:

Rumus Rugi

Sebagai contoh:

Terdapat sorang pedagang beras yang membeli 1 ton beras seharga Rp 9.150.000.

Kemudian beras tersebut akan dijual kembali dengan harga Rp 9.500 per kg.

Untuk menjual beras itu, si pedagang tersebut harus menyediakan plastik sebagai pembungkus dengan harga Rp 67.000.

Tentukanlah berapa laba dan rugi penjual beras tersebut?

Jawab:

Harga beli beras per kg  = Harga beli beras + Plastik pembungkus

=  Rp 9.150.000 + Rp 67.000

=  Rp 9.217.000/ton

=  Rp 9.217/kg

Harga jual per kg  =  Rp 9.500/kg

Harga jual lebih tinggi daripada harga beli, sehingga pedagang beras tersebut mengalami laba atau untung.

Laba = Rp 9.500 – Rp 9.217

= Rp 283/kg = Rp 283.000/ton

Persentase Aritmatika Sosial

Persentase Laba dan Rugi

Untuk mengukur performa dari penjualan pada umumnya para pedagang akan menghitung persentase keuntungan dan juga kerugian.

Rumus Persentase Laba dan Rugi yaitu:

Persentase laba atau rugi = laba atau rugi / harga pembelian x 100%

Sebagai contoh:

Dengan memakai contoh di atas, hitunglah persentase laba yang diperoleh oleh pedagang beras tersebut?

Jawab:

Persentase laba    = Rp 283/ Rp 9.217 x 100%

= 3.07%

Persentase Keuntungan

Persentase Keuntungan dipakai guna mengetahui persentase keuntungan dari sebuah penjualan kepada nilai modal yang dikeluarkan.

Adapun rumus untuk mencari besar keuntungan dari suatu penjualan yaitu:

aritmatika sosial diskon

Dibaca: Untung sama dengan Harga Jual dikurangi Harga Beli. (Harga jual > dari Harga beli)

Sementara untuk rumus mencari persentasi keuntungan dari sebuah penjualan yaitu:

Rumus Persentasi Keuntungan

Dibaca: Persentase Keuntungan sama dengan Besar Keuntungan dikali 100% lalu dibagi Harga Beli. (Hasilnya dalam bentuk Persen(%))

Keterangan:

U = Untung
HJ = Harga Jual
HB = Harga Beli
PU = Persentase Keuntungan

Sebagai contoh:

Bapak Gilang membeli sepeda motor bekas seharga Rp. 4.000.000,-. Satu minggu berikutnya sepeda motor tersebut di jual kembali dengan harga Rp. 4.250.000.

Maka, hitunglah persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Gilang dari hasil menjual motornya!

Jawab:

Diketahui:

Harga Beli (HB) = Rp. 4.000.000,-
Harga Jual (HJ) = Rp. 4.200.000,-

Ditanyakan Persentase Keuntungan (PU)…?

Penyelesaian:

U = HJ – HB
U = Rp. 4.200.000 – Rp. 4.000.000,-
U = Rp. 200.000

Besar keuntungan Bapak Gilang yaitu Rp. 200.000, sehingga persentase keuntungannya adalah:

PU = (U x 100%) : HB
PU = (200.000 x 100%) : 4.000.000
PU = 20.000.000 : 4.000.000 = 5%

Sehingga, persentase keuntungan yang diperoleh Bapak Gilang dari hasil menjual motornya adalah sebesar 5%.

Persentase Kerugian

Persentase kerugian dipakai guna mengetahui persentase kerugian dari sebuah penjualan pada nilai modal yang dikeluarkan.

Adapun rumus untuk mencari besar kerugian dari sebuah penjualan yaitu:

aritmatika sosial pdf

Dibaca: Rugi sama dengan Harga Beli dikurangi Harga Jual. (Harga Beli > dari Harga Jual)

Sementara untuk mencari persentasi kerugian dari suatu penjualan, rumusnya adalah:

Rumus Persentasi Kerugian

Dibaca: Persentase Kerugian sama dengan Besar Kerugian dikali 100% berikutnya dibagi Harga Beli. (Hasilnya dalam bentuk Persen(%))

Keterangan:

R = Untung
HJ = Harga Jual
HB = Harga Beli
PR = Persentase Kerugian

Sebagai contoh:

Pak Putra membeli sebuah mobil bekas seharga Rp. 40.000.000,-. Satu tahun berikutnya mobil tersebut di jual kembali seharga Rp. 36.000.000,-.

Hitunglah persentase kerugian Pak Putra dari hasil penjualan mobil tersebut!

Jawab:

Diketahui:

Harga Beli (HB) = Rp. 40.000.000,-
Harga Jual (HJ) = Rp. 36.000.000,-

Ditanyakan Persentase Kerugian (PR)…?

Penyelesaian:

R = HB – HJ
R = Rp. 40.000.000 – Rp. 36.000.000,-
R = Rp. 4.000.000

Besar kerugian Pak Hilman yaitu Rp. 4.000.000, sehingga persentase kerugiannya adalah:

PR = (R x 100%) : HB
PR = (4.000.000 x 100%) : 40.000.000
PU = 400.000.000 : 40.000.000 = 10%

Sehingga persentase kerugian dari Pak Putra Hilman dari hasil menjual mobilnya adalah sebesar 10%.

Menghitung Harga Pembelian dan Penjualan

Pernahkah kalian mendengar seseorang pedagang yang menyebutkan bahwa keuntungan saya penjualan hingga 50%.

Lantas apa sih artinya?

Artinya jika keuntungan yang diperoleh oleh seorang pedagang tersebut setengah dari harga pembelian. Maka dari itu, untuk memahami lebih jelas mengenai hal ini, yuk perhatikan contoh di bawah ini:

Sebagai contoh:

Pak Setiawan menjual rumah dengan keuntungan sebesat 15%. Pada mulanya, Pak Setiawan membeli rumah tersebut dengan harga Rp 300.000.000.

Maka hitunglah harga penjualannya?

Jawab:

Persentase laba    =  (Harga penjualan – Harga Pembelian)/ Harga pembelian x 100%
15%      = (Harga penjualan – 300.000.000) / 300.000.000 x 100%
Harga penjualan   = (15% x 300.000.000) + 300.000.000
= 45.000.000 + 300.000.000
= Rp 345.000.000

Rabat, Bruto, Tara, dan Neto Aritmatika Sosial

Rabat

Rabat atau yang juga biasa disebut dengan diskonbisa didefiniskan sebagai potongan harga atau pengurangan dari harga yang seharusnya dibayar.

Sebagai contoh:

Dalam suatu Mall bertuliskan harga pada barang diskon 30% untuk tas dengan harga awal Rp 180.000.

Hitunglah berapa harga tas tersebut sesudah memperoleh diskon?

Jawab:

Harga tas sesudah didiskon = Rp 180.000 – (30% x Rp 180.000)
= Rp  126.000

Bruto, Tara, dan Neto

Pengertian dari ketiga istilah tersebut yaitu:

  • Bruto: berat kotor atau berat barang yang ditambah dengan berat pembungkus.
  • Neto: berat barang saja.
  • Tara: berat tambahan contohnya kotak atau pembungkus.

Bruto = Neto + Tara

Pajak dan Bunga Tabungan

Pajak

Pajak merupakan iuran wajib masyarakat terhadap negara yang dilandasi oleh undang-undang dengan tidak membalas jasa secara langsung yang dipakai guna membiayai pengeluaran umum serta bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai contoh:

Pak Gilang ingin membeli kulkas dengan harga Rp 2.400.000 serta dikenai (PPn) Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%.

Berapa yang yang harus dibayarkan oleh Bapak Gilang untuk membeli kulkas tersebut?

Jawab:

PPn

= 10% x Rp 2.400.000
=  Rp 240.000

Harga yang harus dibayar Pak Gilang sebesar:

= Rp 2.400.000 + Rp 240.000
= Rp 2.640.000

Bunga

Pada saat kalian menabung di Bank maka kalian akan memperoleh bunga.

Nah jenis bunga yang akan kita bahas merupakan bunga tunggal yakni yang memperoleh bunga hanya modalnya saja, sementara bunganya tidak berbunga lagi.

Untuk rumus perhitungan bunga yaitu:

rumus aritmatika sosial bunga

Keterangan:

B = Besar bunga (dalam 1 tahun)
W= Waktu lamanya menabung (dalam tahun)
P = Persen bunga
U = Uang yang ditabung

Supaya kalian lebih memahami mengenai bunga, berikut akan kami berikan contoh soal dan pembahasannya:

Contoh soal Aritmatika Sosial mengenai Bunga:

Bu Afifah akan menabung di bank dengan bunga 15% setahun. Apabila yang ditabung Rp 1.250.000. Hitunglah bunga yang diterima sesudah kurun waktu 10 bulan.

Jawab:

Besar bunga 10 bulan

= 10/12 x  15% x Rp 1.250.000
= Rp 156.250

Baca juga: Aljabar

Demikianlah ulasan singkat kali ini mengenai Aritmatika Sosial yang dapat kami sampaikan. Semoga ulasan di atas mengenai Aritmatika Sosial dapat kalian jadikan sebagai bahan belajar kalian.

The post Aritmatika Sosial appeared first on Tuliskan.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Jika Anda sudah membaca kalimat ini, maka Anda sudah sampai dibagian akhir pembahasan tentang Uraian: Aritmatika Sosial (Lengkap). Semoga saja uraian kami diatas dapat menjawab rasa penasaran Anda dan menambah wawasan untuk kita semua. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih sudah berkunjung ke situs uraian lengkap ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Uraian: Billboard adalah (Lengkap)

Uraian: Cara Download Video Youtube (Lengkap)

Uraian: Discussion Text (Lengkap)