Uraian: Kalimat Aktif dan Pasif (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Kalimat Aktif dan Pasif ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Kalimat Aktif dan Pasif
Berdasarkan relasi antara subyek, predikat, serta nilai maknanya, kalimat terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yakni kalimat aktif dan pasif.
Dilansir dari buku yang berjudul Mengenal Ilmu Bahasa (2018) karya dari Yendra, kalimat memiliki fungsi untuk membangun struktur makna bahasa dengan lengkap.
Kalimat disebut sebagai satuan bahasa yang bisa berdiri sendiri, sebab di dalamnya memuat berbagai unsur yang utuh.
Sehingga, setiap jenis kalimat harus dapat memenuhi minimal satu subyek serta satu predikat. Kedua unsur tersebutlah yang memiliki pengaruh besar di dalam kalimat aktif dan pasif.
Kalimat Aktif
Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan kalimat aktif, antara lain:
1. Pengertian Kalimat Aktif
Secara umum, kalimat aktif adalah suatu kalimat yang memiliki subjek sebagai pelaku dari suatu peristiwa atau kejadian atau pekerjaan.
Sementara menurut salah satu ahli yang bernama Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019) menyatakan bahwa kalimat aktif adalah apabila sebuah subyek kalimat adalah pelaku perbuatan yang dinyatakan pada predikat.
2. Jenis Kalimat Aktif
Kalimat aktif terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Kalimat Aktif Berobyek
Kalimat aktif berobyek juga sering disebut sebagai kalimat transitif.
Jenis kalimat satu ini bisa diubah ke dalam kalimat pasif, dengan cara mengganti awalan di predikatnya.
Predikatnya biasanya ditandai dengan awalan me-, meng, ataupun verba aktif.
Sementara untuk verba aktif contohnya minum, makan, masak, dan lainnya. Verba aktif yang bisa ditautkan dengan obyek jumlahnya terbatas.
Contoh:
- Gilang mencuci sepatu.
- Setiawan masak ayam mentega.
- Siswa kelas IIX mengerjakan ulangan Matematika.
b. Kalimat Aktif Tidak Berobyek
Kalimat aktif tidak berobyek juga biasa disebut sebagai kalimat intransitif.
Jenis kalimat satu ini tidak memerlukan kehadiran obyek ataupun keterangan. Kalimat aktif yang tidak memiliki obyek tidak bisa diubah menjadi kalimat pasif.
Predikatnya bisa berwujud dengan awalan me-, ber-, maupun verba aktif.
Sementara untuk verba aktif contohnya pergi, datang, kembali, masuk, bangkit, pulang, dan sejenisnya.
Jumlah verba aktif yang bisa ditautkan di dalam kalimat jenis satu ini jumlahnya lebih banyak.
Contoh:
- Gilang memasak di dapur.
- Setiawan pulang ke Banjarnegara.
- Putra berolahraga setiap pagi.
3. Ciri – Ciri Kalimat Aktif
Berikut ini ada dua ciri utama pada kalimat aktif, diantaranya yaitu:
1. Predikat Berimbuhan ber– atau me-
Apabila kalian masih kesulitan untuk membedakan subjek yang melakukan pekerjaan / yang dikenai pekerjaan, kalian juga dapat mendeteksi kalimat aktif tersebut dengan imbuhan yang membentuk predikatnya.
Di dalam kalimat aktif, imbuhan ber- ataupun me- cenderung mengikat predikat yang menggambarkan sebuah tindakan pada suatu kalimat.
Contoh:
Bapak menggandeng tangan aku selama berbelanja di mall.
S P O Keterangan Waktu
2. Predikatnya Dapat Berupa Kata Aus
Kata aus yang dimaksud adalah kata yang tidak perlu lagi memperoleh ketika menjadi predikat.
Apabila ditambah imbuhan, arti dari kata itu menjadi berubah sehingga kalimat yang dibangun tidak sesuai lagi dengan tujuan.
Kalimat aktif yang menggunakan kata aus pada posisi predikatnya cenderung menjadi kalimat aktif intransitif, walaupun terdapat beberapa kasus dimana kalimat berpredikat kata ausnya bisa dibubuhi objek sehingga dapat diubah menjadi bentuk pasif.
Beberapa contoh kata aus yakni: Tidur, tinggal, makan, dan mandi.
Apabila kata – kata itu dipaksa memperoleh imbuhan me- maupun ber-, maka artinya dapat berubah jauh.
Sehingga apabila di dalam sebuah kalimat kalian menjumpai adanya kata aus pada bagian predikat, sudah dapat dipastikan bahwa kalimat itu merupakan adalah kalimat aktif.
Contoh:
Ia tinggal di Tangerang.
S P Ket. Tempat
Kalimat Pasif
Berikut adalah beberapa hal yang berkaitan dengan kalimat pasif, antara lain:
1. Pengertian Kalimat Pasif
Secara umum, kalimat pasif merupakan kalimat yang mempunyai subjek dengan atau dikenai suatu pekerjaan.
Sementara menurut salah satu ahli yang bernama Dendy Sugono di dalam Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019) menyebutkan bahwa kalimat pasif apabila subyek sebuah kalimat tidak berperan sebagai pelaku, namun sebagai sasaran perbuatan yang dinyatakan sebagai predikat.
Pada beberapa kalimat pasif, subyek tidak terlihat / terselubung namun tetap memenuhi syarat keutuhan suatu kalimat.
2. Jenis Kalimat Pasif
Berdasarkan predikatnya, kalimat pasif dibedakan menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu:
a. Predikat sebagai Tindakan
Contoh predikat kalimat pasif tindakan yakni terbakar.
b. Predikat sebagai Keadaan
Pada umumnya predikat yang memiliki imbuhan ke-an.
Contoh: Kedinginan.
3. Ciri – Ciri Kalimat Pasif
Berikut ini adalah ciri-ciri lain dari kalimat pasif, di luar fungsi subjeknya.
1. Predikatnya Berimbuhan ter-, di-, atau ke-an
Apabila kalian menjumpai adanya kalimat dimana pada bagian predikatnya dibubuhi dengan ketiga imbuhan maupun afiks di atas, maka sudah dapat dipastikan bahwa kalimat itu adalah kalimat pasif.
Hal tersebut disebabkan ketiga afiks itu secara tidak langsung membuat subjek menjadi pihak yang dikenai / yang menjadi “korban”.
Contoh:
Artis tersebut dibekuk oleh penyidik BNN melalui operasi narkoba.
S P O Ket. Cara
2. Mempunyai Pronomina Persona yang Bergabung dengan Predikat
Pronomina persona merupakan suatu kata ganti guna merujuk orang pertama, kedua, ataupun ketiga.
Yang termasuk di dalamnya yakni kau-, ku-, ataupun –nya.
Di dalam kalimat, pronomina persona biasanya merujuk kepada posisi subjek ataupun objek. Tetapi jika posisinya bergabung dengan predikat, dapat dipastikan jika kalimat itu tergolong kalimat pasif sebab pronominal personanya mengarah menuju objek.
Contoh:
Film itu dilihatnya berulang kali.
S P+O Ket. Cara
Hubungan antara Kalimat Aktif & Kalimat Pasif
Kalimat aktif dan pasif bisa disebut saling berhubungan apabila dua jenis kalimat tersebut sama – sama bisa diubah ke dalam bentuk yang berbeda.
Contoh:
- Zaidan memancing ikan (kalimat aktif) bisa diubah menjadi ikan yang dipancing oleh Zaidan (kalimat pasif).
Yang artinya, kalimat aktif bisa diubah menjadi kalimat pasif ataupun sebaliknya.
Kalimat seperti itu disebut dengan kalimat aktif transitif atau kalimat pasif transitif.
Kalimat aktif transitif dibagi lagi menjadi dua, yaitu:
- Kalimat aktif ekatransitif yang memiliki objek namun tidak mempunyai pelengkap.
- Kalimat aktif dwitransitif yang mempunyai objek sekaligus pelengkap.
Tetapi tidak semua kalimat bisa ke dalam kalimat aktif menjadi pasif, atau sebaliknya. Kalimat seperti itu disebut sebagai kalimat aktif intransitif atau kalimat pasif intransitif.
Kalimat intransitif dikarenakan tidak memiliki objek / pelengkap.
Contoh:
- Kalimat Aktif Intransitif:
Zaidan memancing setiap hari.
S P Ket. Waktu. - Kalimat Pasif Intransitif:
Bukunya sedang dipinjam.
S P.
Kedua contoh di atas tidak bisa diubah ke dalam kalimat kebalikannya.
The post Kalimat Aktif dan Pasif appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment