Uraian: Pakaian Adat Kalimantan Timur (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Pakaian Adat Kalimantan Timur ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Pakaian Adat Kalimantan Timur
Pakaian adat merupakan salah satu daya tarik yang dimiliki oleh Kalimantan Timur.
Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi terluas yang ada di Indonesia dengan penduduk terendah keempat.
Kalimantan Timur ini juga memiliki beragam kebudayaan dan unik. Pasalnya Kalimantan Timur merupakan rumah bagi berbagai macam suku yang memiliki latar belakang budaya dan keanekaragaman masing – masing.
Suku yang mendominasi ragam pakaian adat di Kalimantan Timur adalah Suku Dayak, Suku Banjar, dan Suku Kutai.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai busana adat Kalimantan Timur simak artikel di bawah dengan seksama.
Daftar Pakaian Adat Kalimantan Timur
Sudah disebutkan tadi bahwa Kalimantan Timur merupakan rumah bagi berbagai macam suku yang memiliki latar belakang budaya dan keanekaragaman masing – masing.
Dengan demikian, maka busana adat Kalimantan Timur juga beraneka ragam. Ada yang digunakan untuk upacara adat, upacara pernikahan, maupun acara – acara lainnya.
Busana adat Kalimantan Timur juga mempunyai corak yang berbeda. Di mana setiap corak dapat menunjukkan status sosial seseorang.
Berikut adalah daftar pakaian adat dari Kalimantan Timur.
1. Kustin
Kustin adalah pakaian adat dari Kalimantan Timur yang berasal dari Suku Kutai yang dipakai untuk acara pernikahan jaman dulu.
Kustin berasal dari bahasa Kutai yang memiliki arti Busana. Busana yang ditampilkan dari kustin ini dapat dibilang sangat cantik, unik, mewah, dan memukau.
Hal tersebut terbukti dari bahan dasar kustin yaitu beludru hitam. Lengan baju didesain panjang dan kerahnya tinggi dengan bagian kerah dan dadanya dihiasi dengan pasmen.
Untuk pria, pakaian adat ini biasanya dipadukan dengan celana panjang hitam yang dipasangi dengan dodot rambu bundar berhiaskan lambang wapen.
Sementara untuk wanita, pakaian adat kustin dipakai dengan tambahan berupa kelibun kuning yang terbuat dari sutera.
Selain itu mereka juga akan menghias rambutnya dengan hiasan yang menyerupai aksesoris sanggul layaknya adat jawa.
Pakaian adat kustin ini biasanya dipakai oleh golongan menengah ke atas.
2. Sakai
Sakai merupakan salah satu pakaian adat dari Kalimantan Timur khusus untuk wanita saja.
Namun seiring perkembangannya dan untuk menyelaraskannya, maka pria juga menggunakan pakaian adat Sakai ini.
Sakai memiliki keunikan dan keanggunannya tersendiri. Pasalnya sakai ini di design dengan model lengan panjang dan pada bagian bawahannya memakai Tapeh Badong.
Sakai semakin unik dengan ciri khas batik celup dari Kutai. Untuk mendukung penampilan terdapat aksesoris yang ikut dikenakan yaitu memakai kalung tiga susun dan memakai kembang goyang tiga cabang.
Selain itu, pemakaian sakai ini juga disertai dengan sanggul yang bernama Tapak Langit yang dililit bunga melati dan juga memakai tajok mawar.
3. Ta’a dan Sapei Sapaq
Ta’a dan Sapei Sapaq merupakan salah satu busana adat Kalimantan Timur yang berasal dari Suku Dayak Kenyah.
Ta’a adalah pakaian adat untuk para wanita dan sapei sapaq adalah pakaian adat untuk para pria.
Ta’a terdiri dari baju atasan yang disebut dengan sapei inoq dan bawahan berupa rok yang disebut dengan ta’a.
Tidak lupa juga memakai semacam ikat kepala yang disebut dengan da’a dan terbuat dari pandan.
Sementara sapei sapaq terdiri dari baju atasan yang berbentuk rompi dan bahawan berupa cawat yang diberi nama abet kaboq.
Bawahan tersebut semacam celana pendek yang ditambah dengan aksesoris berupa mandau yang diikat di pinggang.
Ta’a dan sapei sapaq memiliki corak yang tidak jauh berbeda. Hanya saja aksesoris senjata tradisional yang digunakan berbeda.
Corak pakaian adat dari Kalimantan Timur sangat beragam dan bervariasi serta dapat membedakan status sosial seseorang.
Corak burung enggang dan harimau merupakan corak khusus untuk bangsawan. Sedangkan corak tumbuhan merupakan corak untuk rakyat jelata.
4. Bulang Burai King
Bulang Burai King merupakan salah satu baju dayak yang sangat terkenal di Kalimantan Timur.
Hampir semua keluarga dayak memiliki pakaian adat yang satu ini. Pasalnya bulang burai king ini adalah pakaian wajib yang digunakan pada saat upacara adat dayak.
Design dari pakaian adat ini dapat dibilang unik dan istimewa. Pasalnya pakaian adat ini memiliki ciri yang mencolok, yaitu pada hiasan manik – manik yang cukup banyak.
Selain itu terdapat pula hiasan bulu burung Enggang yang dibentuk dengan sedemikian rupa sehingga terkesan lebih tradisional, rapi, indah, dan menarik.
5. Bulang Kuurung
Bulang Kuurung merupakan salah satu busana adat Kalimantan Timur yang berasal dari Suku Dayak.
Pakaian adat ini memiliki 2 penamaan yaitu :
- Pakaian tanpa lengan.
- Pakaian dengan lengan pendek yang dinamakan dekot.
- Pakaian dengan lengan panjang yang dinamakan lengke.
Biasanya bulang kurang ini hanya digunakan dan dipakai oleh para dukun dari Kalimantan Timur pada saat melakukan ritual atau acara adat lainnya.
6. Dayak Ngaju
Dayak ngaju adalah pakaian adat yang sebenarnya tidak dominan mendiami daerah Provinsi Kalimantan Timur ini.
Namun ciri khas dari pakaian adat ini diwariskan dari kebudayaan Suku Dayak untuk daerah Kalimantan Timur.
Sebenarnya Suku Dayak Ngaju ini lebih sering ditemukan menduduki wilayah Kalimantan Tengah.
Untuk para wanita, pakaian adat ini berupa baju rompi, rok pendek, ikat kepala yang dihiasi bulu burung enggang, ikat pinggang, kalung manik – manik, dan gelang tangan.
Sedangkan untuk para pria, pakaian adat ini berupa rompi, kain penutup bagian bawah sebatas lutut, ikat kepala berhias bulu burung enggang, ikat pinggang, kalung manik – manik, dan perisai kayu, serta mandau sebagai aksesoris pada bagian pinggang.
Pembuatan pakaian adat ini menggunakan bahan – bahan yang alami berupa serat alam, kulit siren, atau kayu nyamun.
Bahan tersebut kemudian dibentuk sedemikian rupa dan dibubuhi warna dan corak hias, sehingga baju ini memiliki daya tarik tersendiri.
7. Sumpit
Selain pakaian adat, Kalimantan Timur juga memiliki senjata yang digunakan untuk pelengkap dari pakaian adat itu sendiri.
Sumpit merupakan salah satu senjata tradisional yang menjadi pelengkap dari pakaian adat yang digunakan oleh masyarakat Dayak.
Selain digunakan sebagai pelengkap pakaian adat, sumpit juga dapet digunakan sebagai senjata jarak jauh dengan tingkat akurasi atau ketepatan menembak mencapai 200 meter dan tidak menimbulkan suara.
Sumpit ini biasanya digunakan untuk berburu binatang dan bisa juga dijadikan mas kawin.
Sumpit terbuat dari bilahan bambu sebagai batang (pipa sumpit) dan anak panah (damek) yang dibuat dari bilah bambu.
8. Telawang (Perisai)
Telawang atau perisai merupakan alat pelindung dari serangan musuh ketika sedang berperang.
Telawang ini biasanya dibawa oleh para pria ketika ia mengenakan beberapa pakaian adat dari Kalimantan Timur, seperti sapei sapaq, kustin, bulang burai king, dan lain sebagainya.
Telawang terbuat dari terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Telawang ini berbentuk persegi panjang yang di buat runcing pada bagian atas dan bawahnya.
Atau dapat juga disebut dengan bentuk prisma yang memiliki lebar 30 sampai 50 cm dan tinggi 1.5 sampai 2 m.
Sisi luar dari telawang ini di hias dengan ukiran yang mencirikan kebudayaan Suku Dayak, sementara bagian dalamnya diberi pegangan untuk membawanya.
9. Dohong
Dohong juga merupakan senjata tradisional dari Kalimantan Timur. Dohong ini memiliki bentuk seperti keris tetapi lebih besar dan tajam pada kedua sisinya.
Dan pada bagian ujung, terbuat dari tanduk. Sedangkan untuk sarungnya terbuat dari kayu.
Biasanya dohong hanya boleh digunakan oleh para kepala Suku Dayak.
10. Mandau
Mandau juga merupakan senjata tradisional dari Kalimantan Timur yang digunakan sebagai pelengkap dari pakaian adat.
Mandau terbuat dari batu gunung yang di lebur secara khusus oleh orang yang ahli. Mandau dihias dengan emas, perak, ataupun tembaga.
Mandau ini biasanya digunakan oleh para kepala suku maupun oleh para raja dari Suku Dayak.
Mandau memiliki banyak macam dan jenis yang menjadi ciri pembeda dari Suku Dayak tersebut.
Ciri khas dari mandau yaitu memiliki ukiran – ukiran khas Suku Dayak pada bilahnya yang tidak terlalu tajam.
Mandau ini dipercaya sebagai benda keramat yang disakralkan oleh Suku Dayak di Kalimantan Timur.
Mandau dilambangkan sebagai pionir atau perintis dalam perjuangan sehari – hari dari Suku Dayak.
Mandau juga dapat digunakan untuk memotong, menumpas, memotong, membersihkkan, dan meratakan.
Selain itu mandau juga dapat untuk mencegah dari rintangan dan halangan yang dihadapi, baik bahaya yang datang dari dalam maupun dari luar.
Kesimpulan
Kalimantan Timur memiliki 6 pakaian adat yang berasal dari suku – suku yang tinggal di sana. Keenam pakaian adat tersebut berbeda satu sama lainnya.
Pakaian adat dari Kalimantan Timur ini dapat membedakan status sosial dari seseorang yang mengenakannya.
Selain itu, Kalimantan Timur juga memiliki senjata tradisional yang digunakan sebagai pelengkap dari pakaian adat.
Senjata – senjata tradisional tersebut juga memiliki fungsi tersendiri selain sebagai pelengkap dari busana adat Kalimantan Timur.
The post Pakaian Adat Kalimantan Timur appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment