Uraian: Contoh Puisi (Lengkap)
Namun tak ada salahnya sebelum membaca ulasan tentang Contoh Puisi ada baiknya Anda selaku pembaca, menyimak baik-baik apa yang akan kita kupas dibawah. Seperti pepatah bilang: "Berburu kepadang datar, dapat rusa belang kaki. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi". Tentu Anda sudah tahu maksudnya bukan? Oke, langsung ke pembahasannya saja yuk?
Pembahasan Lengkap Contoh Puisi
Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang terikat dengan rima, irama, serta penyusun bait dan baris dimana bahasanya nampak indah dan penuh makna, pada umumnya, puisi ini digunakan untuk mengungkapkan isi hati si penyair yang dikemas dengan bahasa imajinatif, supaya lebih jelasnya, berikut kami berikan beberapa contoh puisi di bawah ini.
Contoh Puisi Anak
Inginku
Tuhan
Aku tak ingin hal yang macam – macam
Tak wajib pula untuk memperoleh suatu hadiah mewah
Tidak pula memiliki mainan yang mahal
Maupun berbagai baju bagus layaknya punya kawan – kawanku
Aku hanya menginginkan menjadi orang yang berguna
Berguna untuk bunda dan ayah
Berguna untuk saudara – saudaraku
Dan juga berguna untuk tanah airku tercinta
Ini adalah janjiku
Akan saya lakukan segala upaya
Dan juga panjatkan semua doa
Untuk membuat semua orang bangga kepadaku
Contoh Puisi Lama
Puisi lama dibagi ke dalam beberapa jenis, berikut adalah contohnya masing – masing:
a. Pantun
Berjalan di tengah terik sampai lena
Haruslah beristirahat supaya tiada mati
Gerutu tersebut tidak berguna
Rasa syukurlah yang membuat hidup lebih berarti
b. Mantra
Assalammu’alaikum putri satulung yang besar
Yang sedang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemarilah
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
c. Syair
Syair Perahu
Inilah gerangan sebuah madah,
Mengarangkan syair sangat indah,
Membenarkan jalan untuk tempat berpindah,
Di sanalah iktikat dibenarkan sudah
Wahai anak muda, kenalilah dirimu,
Ialah perahu tamsil tubuhmu,
Takadalah berapa lama di dalam hidupmu,
Ke akhirat jua kekal akan diammu.
Hai anak muda yang arif-budiman,
Hasilkan kemudi dengan menggunakan pedoman,
Alat perahumu jua akan kerjakan,
Itulah jalan untuk membenarkan insan.
Perteguh jua alat perahumu,
Hasilkan bekal air serta kayu,
Dayung pengayuh taruh dari arah situ,
Supaya laju perahumu itu.
c. Karmina
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
d. Talibun
Mencari batu sepanjang lima centi
Batu diambil kemudian diletakkan dengan sejajar
Jangan lupa untuk diatur mengelilingi gelas
Apabila setiap hari bermain tidak berhenti
Tak pernah ada waktu guna belajar
Jangan kaget nantinya akan tinggal kelas
e. Gurindam
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa yang tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah yang tiada bertiang ( b )
Apabila suami tidak berhati lurus ( c )
Istri jua kelak akan menjadi kurus ( c )
f. Seloka
Warna merah nampak menghias kuku
Cantik sangat ketika dipandang
Sang istri menjadi sendu
Sebab mertua tidak kunjung bertandang
g. Talibun
Jika anak pergi ke pekan
Yu beli belanak jua beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Jika anak pergi berjalan
Ibu cari sanak juga cari isi
Induk semang cari dahulu
Contoh Puisi Pendek
Butir Mutiara dari Pendosa
Aku pendosa, hilangkan taat dalam khianat
Memilih pergi dari tinggal guna mati
Naluri memaksa daku agar tetap seperti koloni
Brutal dan liar
Aku adalah pendosa
Mengemis, di dalam iba yang dipandang sebelah mata
Takut, kecil tak memiliki arti
Mengais ampunan pada sisa yang sangat memuakkan
Aku adalah pendosa
Menitikkan air mata mutiara di dalam kalut hati yang penuh emosi
Contoh Puisi Rakyat
Puisi rakyat dibagi menjadi tiga macam, berikut contohnya masing – masing:
a. Syair
Jangan risau akan cobaan
Jangan bersedih sebab adanya kesulitan
Berdoa saja kepada Tuhan
Insya Allah Dia akan mengabulkan
b. Gurindam
Ilmu jangan hanya dihafalkan
Tetapi juga harus diamalkan
c. Pantun
Jika keladi telah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
JIka budi telah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
Contoh Puisi Pendidikan
Guruku
Ikhlas nan suci adalah bantuan mu
Mulai dari kita yang buta menjadi tau
Ikhlas dan suci adalah pengorbanan mu
TIdak ternilai jasa baikmu
Engkau bagai laksana lampu yang ada di dalam kegelapan
Yang dapat menerangi alam kalbuku
Engkau seperti angin
Yang selamanya berbisik mengenai hal kebaikan
Namamu akan selamanya bergelora
Di dalam hatiku
Jasa serta benih yang telah engkau tanam
Kini sudah tumbuh bersemi
Terpujilah wahai engkau wahai guruku yang menjadi pahlawan hidupku
Contoh Puisi Tentang Alam
Pantai
Ketika berada di tepi pantai
Ku mencoba untuk memejamkan mata
Melepaskan seluruh penat dan beban yang dirasa
Nampak hamparan luas dari pasir
Yang dihiasi bersama cangkang – cangkang kerang yang sangat indah
Gulungan ombak juga terlihat menerjang pasir yang begitu indah dilihat
Nelayan yang sedang menjala ikan turut menambah indah pemandangan pantai waktu itu
Contoh Puisi Ibu
Maafkan Aku, Ibu
Akulah adalah sang pengukir mimpi
Yang sedang menghendaki pergi asal dari suatu sunyi
Yang terhanyut dengan rasa gelisah
Serta ditelan dengan rasa bersalah
Ibu, kau merupakan matahariku
Terang di dalam gelapku
Kau menuntunku berada di jalur berliku
Yang penuh dengan batu
Ucapanmu seperti kamus di dalam hidupku
Aku berteduh di dalam naungan doamu
Memohon ampunan dari dirimu
Sebab ridho dari Allah merupakan ridho darimu
Aku senang mempunyai mu wahai Ibu
Sebab engkau adalah sinar hidupku
Kaulah kunci asal kesuksesanku
Ibu, maafkan aku
Contoh Puisi Tentang Corona
Virus Corona
Corona, dirimu kecil namun berbahaya
Dahulu kami hidup dengan tenang
Sekarang, kami menjadi susah sebab kehadiran dirimu
Kami tidak dapat ke sekolah
Tidak dapat menemui guru kami
Tidak dapat bermain dengan kawan
Corona pergilah kamu
dari bumi tercinta
Marilah kita bersatu untuk melawan corona
Kita tidak boleh menyerah begitu saja
Mari bersama menjaga pola hidup yang sehat dan bersih
Jangan lupa untuk berdoa supaya kita terhindar dari corona
Contoh Puisi Guru
Doa Kami Selalu Untukmu Guruku Tercinta
Ketika kami bertemu bersamamu di dalam kelas, kami sangat senang
Beragam tantangan telah engkau berikan kepada kami supaya kami menjadi cerdas
Engkau memberikan motivasi serta ilmu supaya kami pandai
Kau selalu memberikan kami hal yang terbaik
Tutur katamu mampu untuk membuka pikiran dan wawasan kami supaya senantiasa berkembang
Guruku engkau sangat bijaksana serta bersahaja
Kaulah yang membantu kami untuk menemukan tujuan hidup serta cita – cita kami
Guruku sekarang kami mengerti bagaimana caranya harus berjuang
Terima kasih mendalam aku ucapkan untukmu wahai guruku
Tanpamu kami bukan apa – apa
Kami amat bahagia sebab adanya kehadiranmu di dalam hidup kami
Kami menjadi dapat mengetahui banyak hal yang sebelumnya kita tidak mengetahui itu
Engkau merupakan kenangan terindah kami yang tak akan terlupakan
Kami selalu mendoakan kebahagiaan di dalam hidupmu dan juga umur yang panjang
Doa kami senantiasa menyertaimu wahai guruku tercinta
Contoh Puisi Balada
Balada Orang – Orang Tercinta
Karya: W.S. Rendra
Kita bergantian menghirup asam
Batuk dan lemas terceruk
Marah dan terbaret-baret
Cinta membuat kita bertahan
dengan secuil redup harapan
Kita berjalan terseok-seok
Mengira lelah akan hilang
di ujung terowongan yang terang
Namun cinta tidak membawa kita
memahami satu sama lain
Kadang kita merasa beruntung
Namun harusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah-patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
Untuk berhenti berpura-pura?
Kita meleleh dan tergerus
Serut-serut sinar matahari
Sementara kita sudah lupa
rasanya mengalir bersama kehidupan
Melupakan hal-hal kecil
yang dulu termaafkan
Mengapa kita saling menyembunyikan
Mengapa marah dengan keadaan?
Mengapa lari ketika sesuatu
membengkak jika dibiarkan?
Kita percaya pada cinta
Yang borok dan tak sederhana
Kita tertangkap jatuh terperangkap
Dalam balada orang-orang tercinta
Contoh Puisi Ode
Teratai
Karya: Sanusi Pane
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga Zaman
Contoh Puisi Elegi
Cemara Derai
Pohon – pohon cemara terlihat berkeliaran jauh
Ia merasa waktu itu akan segera malam
Terdapat cabang di dalam jendela
Terkena angin berhembus yang menekan
Saya dapat bertahan
Sudah berapa lama aku bukan menjadi anak kecil?
Namun terdapat bahannya
yang tidak lagi menjadi dasar dalam perhitungan
hidup hanya waktu untuk menunda kekalahan
Lebih terasing dari cinta sekolah menengah
dan Anda tahu, beberapa masih tidak terucapkan
Sebelum pada akhirnya kita akan menyerah
Contoh Puisi Sahabat
Sebentar Lagi Kawan
Untuk waktu sekarang ini, tahan sebentar lagi kawan,
Sebentar lagi serta bersabarlah
Langkah saat ini akan membawa dalam pemberhentian suatu tujuan
Suatu perjalanan yang nantinya akan berujung kepada keindahan
Tidak usah kalian khawatir akan bagaimana nanti kedepannya
Kita hanya butuh untuk menjalaninya secara ikhlas
Bahkan terdapat air mata, tetapi hal itu bukanlah air mata duka
Hewan – hewan juga terdapat suatu masa dimana mereka akan berhijrah
Sebentar lagi kawan, perjalanan kita akan sampai
Suatu perjalanan yang di ujungnya berupa keindahan
Dari awal perjalanan satu ini kita melaluinya dengan keindahan
Semacam kisah – kisah yang sudah terukir dengan indah
Penghentian yang terakhir serta dapat kita peroleh seluruhnya berupa kenangan
Dalam penghujung pemberhentian kelak kita nanti akan selalu mengingatnya pada sinar sang rembulan
Contoh Puisi Satire
Jangan Ganggu Kesetiaanku
Oleh: Iringan Bayu Senja
Jangan hunuskan senyum manismu kepadaku…
Kerana aku tahu itu hanyalah bernilai semu…
Jangan berikan lirikan mata elangmu kepadaku…
Karena aku tahu bahwa itu juga memiliki nilai yang palsu…
Jangan jua engkau menebarkan tawa untukku…
Karena aku pun tahu itu hanya basa – basimu…
Jangan juga kau tawarkan apapun kepadaku…
Karena aku tahu itu hanya akan menyakiti orang terkasihmu…
Sedang aku, kalaupun yang kau tawarkan asalnya dari hatimu…
Maka tetap saja aku tidak akan mau…
Aku akan menjadikan kehidupan kasihku atas dirimu,..
Berlalulah serta biarkan peradaban waktu…
Menjawab seluruh maumu…
Aku telah setia namun kau masih selingkuh jua…
Contoh Puisi Romansa
Kasmaran
Oleh: Malik Abdul
Semerbak melati tercium menyapa hidungku di waktu pagi hari ini
Capung yang kecil terlihat berterbangan menari – nari kesana – kemari
Sekejap mata aku merindukan akan kehadiranmu
Sejenak mengingatkanku dengan keindahanmu
Sebab tidak ada satu pun alasan
Dari apapun semua keindahan yang ada di dunia
Hanyalah kamulah yang aku cari
Sampai kapan pun tetap akan ku nanti
Walaupun harus kencang berlari
Aku akan selalu setia hingga mati
Contoh Puisi Serenada
Serenada Biru
Karya: W.S. Rendra
(1)
Alang-alang dan rumputan
bulan mabuk di atasnya.
Alang-alang dan rumputan
angin membawa bau rambutnya.
(2)
Mega putih
selalu berubah rupa.
Membayangkan rupa
yang datang derita.
(3)
Ketika hujan datang
malamnya sudah tua:
angin sangat garang
dinginnya tak terkira.
Aku bangkit dari tidurku
dan menatap langit kelabu.
Wahai, janganlah angin itu
menyingkap selimut kekasihku!
Contoh Puisi Lama dan Puisi Baru
Untuk contoh puisi lama, kalian dapat melihat contoh yang ada di bab atas “contoh puisi lama”.
1. Puisi Baru Berdasarkan Isinya
Puisi baru terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan isinya, berikut contohnya masing – masing:
a. Himne
Tuhan
Di dalam diam aku sebut nama-Mu
Benar sungguh aku sangat takut dengan murka-Mu
Aku harap tuhan
Akan selalu menyayangiku
Sebab hanya kehendak-Mu aku bisa tercipta
Aku hanya bisa
Berharap serta berdoa
Pada-Mu tuhan
Kasih sayang-Mu adalah hal yang kuharapkan
b. Elegi
Senja di Pelabuhan Kecil
Karya: Chairil Anwar
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
c. Balada
Minggu Kelabu
Minggu pagi yang kelabu
Aku berjalan dengan tidak tentu
Angin sejuk terasa menerpa rambutku
Bawalah aku menuju tepi jalan itu
Bus berhenti tepat di hadapanku
Aku mulai melangkahkan kakiku naik, kemudian duduk dibangku
Kubuka jendela kaca
Pandanganku terlihat terlempar keluar sana
Mataku terbelalak
Ketika melihat balihonya
Ya, itu dia, Dia yang membuat aku seperti ini
Dia yang menghancurkan hidupku
Dia yang memporak – porandakan keluargaku
Sebab ia, kami menjadi miskin
Sebab ia, kami melarat
Aku gapai wajahnya
Aku cakar dia dengan menggunakan kuku – kukuku
Hahahahaha
Aku ketawa penuh dengan rasa puas
d. Epigram
Hari ini tidak ada tempat untuk berdiri
Sikap lamban yang artinya mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang ada di hadapan depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti akan tergilas
e. Romance
Cinta begitu akan terasa bahagia
Jika kita senantiasa bersama
Cinta tidak akan terasa indah
Jika kita jauh terpisah
Cinta akan menjadi abadi
Jika kita saling berbagi
Cinta akan sejati
Jika kita saling mengerti
f. Ode
Pak De
Asri nian taman itu
Kembang yang nampak warna – warni bertebaran
Kupu – kupu nampak berterbangan
Di sela – sela dedaunan hijau
Terdengar suara dentangan cangkul yang beradu bersama batu
Di bawah pokok palem taman tersebut
Sesosok pria tua terlihat
Penuh dengan peluh yang bercucuran
Dari pagi sampai petang
Tidak kenal dengan lelah yang merawat tumbuhan
Itu lah pak de
Pria tua yang bersahaja
Sebab ia, teman tersebut sekarang ini
Menjadi indah asri
g. Satire
Aku bertanya
namun beberapa pertanyaanku
membentur jidat dari para penyair salon,
yang bersajak mengenai rembulan dan anggur,
sedangkan ketidakadilan berlangsung
di sampingnya,
serta delapan juta kanak – kanak yang tidak mengenyam pendidikan,
termangu – mangu di kaki dewi kesenian
2. Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya
Puisi baru terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan bentuknya, berikut contohnya masing – masing:
a. Distikon
Oleh: Or. Mandank
Berkali kita gagal
Ulangi lagi serta cari akal
Berkali – kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
b. Quatrain
Oleh: A.M. Daeng Myala
Mendatang – datang jua
Kenangan masa lalu
Menghilang muncul jua
Yang dahulu terasa sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu – sendu
c. Sextet
Merindu Bahagia
Oleh: Ipih
Apabila hari sudah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku akan rasa tenggelam
Di dalam laut yang tak terbatas
Menangis hati yang teriris sedih
d. Stanza (Octav)
Awan
Oleh: Sanusi Pane
Awan datang terlihat melayang perlahan
Serasa bermimpi, terasa berangan
Bertambah lama, akan lupa di diri
Bertambah halus yang akhirnya seri
Serta bentuk menjadi hilang
Di dalam langit biru gemilang
Demikian juga jiwaku yang lenyap sekarang
Di dalam kehidupan teguh tenang
e. Septima
Indonesia Tumpah Darahku
Oleh: Muhammad Yamin
Duduk di tepi pantai dengan tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih warna putih di pasir terderai
Nampaklah sebuah pulau di lautan hijau
Gunung – gemunung yang bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
f. Soneta
Gembala
Oleh: Muhammad Yamin
Perasaan siapa ta‘kan nyala (a)
Melihat anak berelagu dendang (b)
Seorang saja di tengah padang (b)
Tiada berbaju buka kepala (a)
Beginilah nasib anak gembala (a)
Berteduh di bawah kayu nan rindang (b)
Semenjak pagi meninggalkan kandang (b)
Pulang ke rumah di senja kala (a)
Jauh sedikit sesayup sampai (a)
Terdengar olehku bunyi serunai (a)
Melagukan alam nan molek permai (a)
Wahai gembala di segara hijau (c)
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (c)
Maulah aku menurutkan dikau (c)
g. Quint
Oleh: Or. Mandank
Hanya pada Tuan
Satu – satunya perasaan
Hanya bisa saya utarakan
Kepada tuan
Yang sempat merasakan
Satu – satu kegelisahan
Yang saya kerahkan
Hanya bisa saya kisahkan
Kepada tuan
Yang sempat di resah – gelisah kan
Satu – satu kenyataan
Yang dapat dirasakan
Hanya bisa saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan untuk menerima kenyataan
Contoh Puisi Cinta
Aku, Kau, dan Cintaku Padamu
Aku tak tahu secara pasti
Kapan cinta itu hadir di dalam hidupku,
Seperti masing – masing orang yang bertanya;
Kapan detik pertama kali kehidupan dimulai?
Aku hanya mengetahui akan satu hal yang pasti
Jika aku semestinya mampu
Membangun bahtera serta meyakini
Satu dayung kepadamu,
Serta akan kita laju
Setiap detik waktu
Yang akan kita lukiskan
Bersama warna yang rindu
Contoh Puisi Pahlawan
Membalas Jasa Sang Pahlawan
Engkaulah Pahlawan yang berani
Mengorbankan diri sendiri bagi kami
Masa ingin sekali membalas jasamu ingin kujalani
Namun..…
Tidak terdapat satu cara pun yang bisa aku peroleh
Wahai Pahlawanku…..
Dirimu yang sangat berjasa terhadap diriku dan negeri ini
Diriku yang lemah tidak berdaya dalam membalas jasa – jasamu
Membalas jasamu merupakan salah satu impianku
Ingin ku membalasnya dengan cara apa pun itu
Contoh Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer terbagi ke dalam beberapa jenis, berikut masing – masing contohnya:
a. Puisi Mantra
Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu merancap nyaring
b. Puisi Mbeling
Hoax
hoax
negeri ini diselimuti hoax
pemberi kebenaran yang hoax
penyampai bukti yang hoax
tidak sepaham yang hoax
pembela haq hoax
c. Puisi Konkret
Cinta
d. Puisi Mini Kata
Reformasi
RR R
RRRRRR
R
RRRRRRRRRR
RRRRRRRRR
RRRRRRRRR
!!! REFORMASI !!!
e. Puisi Tanpa Kata
Mati
———————m——————
———-a——————————
—————————-t————
—————i—————–i!!!!!!!
f. Puisi Supra Kata
sadar rasa rasa sadar
rada sadar rasa dadar
rasa sasar rada dadar
dara rasa sara rada
dasa sadar rasa sadar
rasa sadar rasa sadar rasa sadar rasa sayang sayange
g. Puisi Multilingual
Dua Jembatan: Mirabeau & Asemka
Oleh: Remy Sylado
Mengapa orang mau mendengar Apollonaire
Yang berkisah tentang kebohongan dunia
-Et Sous le pount Mirabeau coule la Seine
-Et nouns amours
-?
Mengapa tak mau dengan Remifasolasido
Yang berkisah tentang kejujuran dunia
-Ning ngisore kreteg Asemka iku
-Akeh umbele Cino
-?
h. Puisi Idiom Baru
Tidak
keheningan
bukanlah sepi
kesepian
bukanlah sunyi
penderitaan
bukanlah luka
pertanyaan
bukanlah ketidakpercayaan
menghilang
bukanlah ketakutan
firasat
jadi pertanda
kau pergi
tuk selamanya!
Contoh Puisi Bali Anyar
Siwaratri
Oleh: .Bli wayan
peteng pitu catur dasi
mangaran siwaratri
batara siwa malaksana yoga murti
siwa siwa siwa maha déwa
saksiang ja jagran titiang batara siwa.
mangda lebur dosan titiang batara siwa.
pajati bilwa lan padma maka siwaratri sarana.
upawasa lan jagra brata maka siwaratri sadana
siwa siwa om nama siwaya
Contoh Puisi Kemerdekaan
Perjuangan Panjang
Malam – malam yang penuh akan pertarungan
Kemana siang kami, tidak kembali
Malam akan menjadi semakin pekat, serta akan menjadi semakin keruh permasalahannya
Diskusi yang tak kunjung berakhir
Lelah, penat kami haru terus beradu mulut
Memaki, tidak ada benci di dalam hati
Hanya dalam satu kata sepakat yang sangat alot
Di dalam kalimat yang tertahan
Kesepakatan yang tak kunjung usai
Untuk tanah air yang kian lelah dengan penjajah
Merdeka merupakan satu harga mati yang harus segera dibayar sah
Contoh Puisi Perpisahan
Kenangan Bersama Sekolah
Amat banyak kenangan yang aku alami di ruang lingkup ini
Disini aku mengerti dengan arti perjuangan
Disini pula aku mengerti akan artinya kebersamaan
Kenangan yang aku alami bersama guru dan juga sahabat
Banyak sekali hal yang telah mengajariku akan artinya perjuangan
Duhai guru serta sahabatku
Olehmu aku mengerti
Olehmu aku tau
Terimakasih
Kau sudah melukiskan seluruhnya di dalam kehidupanku
Contoh Puisi Naratif
Ibu Terbunuh
Ibu musang yang ada di pohon tua sedang terlindung Meliang
Dua anaknya tetap juga mati.
Membual yang berkaitan dengan sabit malam mengatakan padanya jika hal itu telah dekat
Selamat makan, anak – anak kecil, sayang.
Matanya terucap kata selamat tinggal, ia menolak
Dia pergi ke desa – desa, semak – semak, bertaruh di setiap harinya guna menjalani hidup.
Colic menyanyikan berita hangat mengenai balas dendam warga
Ia juga membelai ujung bulu, namun juga melambai.
Soaring pun menyanyikan kolik hingga mati secara tiba – tiba
Guna menusuk tunas daun yang sedang mengomel
Musang yang tertangkap oleh seorang wanita terbunuh di hari selanjutnya.
Ia tak pulang, yang akan merebut kekayaan di hariannya.
Ibu yang baik, kematian yang baik, bangkai yang telah mati pula daun tua.
Saya tak tahu apakah Merapla akan menangis juga
Serta anak – anak akan bertanya pada ibu angin tenggara
Lalu sendirian pada saat di pohon Meliang tua
Anak – anak musang mati, keduanya pun mati.
Serta jalannya seluruh acara
Tanpa dukungan dari satu dosa, tanpa.
Contoh Puisi Cita – Cita
Cita – Citaku Menjadi Arsitek
Akan kubangun sebuah rumah yang indah
Dengan desain sederhana yang megah.
Akan kubangun taman yang dipenuhi bunga
Dengan warna – warni membuat ceria.
Akan kubangun rumah dengan kolam di dalamnya,
Agar setiap hari aku bisa berenang.
Contoh Puisi Chairil Anwar
Hampa
Kepada sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti. Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini menanti jadi mencekik…..
Memberat – mencekung punda…..
Sampai binasa segala. Belum apa-apa
Udara bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Dan menanti.
Contoh Puisi Perjuangan
Hiruk Pikuk
Kasihanilah
Para bapak yang tidak bisa melihat anak mereka tumbuh berkembang
Kasihanilah
Petani yang sekarang telah acuh dengan lahan mereka
Benih yang bersaing kepada benalu, tidak satupun mata yang turutu peduli
Indonesia kini menahan lapar, merangkak guna berdiri sendiri
Hentakan langkah dengan kejam, hujan peluru
Tidak menimbulkan jeda mimpi kami yang terus terajut kokoh
Siang malam tidak terdapat beda kami dengan memohon tiada henti
Ketakutan tersebut bukan dari jiwa kami
Bambu – bambu telah diubah untuk dijadikan peluru
Tubuh kerdil manusia Indonesia menggentarkan mereka yang nampak perkasa
Contoh Puisi Alam
Dari Bentangan Langit
Dari bentangan langit semua
Kemarau tersebut perlahan datang terhadapmu
Tumbuh secara perlahan
Berhembus dengan amat panjang
Mulai menyapu lautan
Mengekal tanah dengan berbongkahan untuk menyapu hutan!
Mengekal tanah dengan berbongkahan! Datang kepadamu
Ia, kemarau tersebut datang dari Tuhan, yang senantiasa diam dari tangan -Nya.
Dari tangan yang dingin serta tidak menyapa yang senyap.
Yang tidak menoleh barang sekejap.
The post Contoh Puisi appeared first on Tuliskan.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment